Rya Makbul Barusman (1937-…): Teladan Pendidikan

TOKOH pendidikan Lampung ini (pemilik universitas swasta terbesar di Lampung: Universitas Bandar Lampung–UBL) mengawali pengabdiannya di Unila dengan menjadi dosen luar bisa di Fakultas Keguruan, 1971. Rya Makbul Barusman mengajar mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi dan Ekonomi Pembangunan. Sempat mengajar pula di Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Cabang Lampung, cikal bakal Universitas Tulangbawang (UTB).

Tahun 1974, ayah empat putra-putri ini memutuskan keluar dari CV Progresive serta berbagai organisasi lalu berkonsentrasi mengajar di Unila sembari membangun perguruan tinggi swasta yang dikelolanya sejak 1972: Akademi Administrasi Niaga (AAN) Tanjungkarang.

AAN kemudian berkembang menjadi UBL tahun 1984 dan Akademi Sekretaris dan Manajemen (ASM) Bandar Lampung di bawah naungan Yayasan Administrasi Lampung (YAL).

Kelahiran Kampung Gedongmenong, Pakuonratu, Way Kanan, 6 Desember 1937 lalu itu menjadi teladan karena membuat fondasi bagi proses pendidikan masyarakat Lampung. Separo hidupnya diabdikan pada dunia pengajaran. R.M. Barusman merupakan anak ketiga pasangan Abdul Minin (gelar Raja Buay Marga) dan Rohana (gelar Sutan Ngekop). Resepsi pernikahan RM Barusman dengan Sri Hayati berlangsung di Solo, Jawa Tengah, 22 November 1967.

Sejak kelas II sekolah rakyat 1947, dia telah merantau ke Tanjungkarang, Bandar Lampung. Tamat SMAN 1 Tanjungkarang 1959, Barusman merantau ke Palembang dan Jakarta. Dia menyelesaikan sarjananya di Jurusan Administrasi Niaga, Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan, Universitas Tujuh Belas Agustus (FKK Untag), Jakarta, 1966.

Barusman kini telah sukses membangun perguruan tinggi swasta di Lampung. Dia adalah sosok yang merintis perguruan tinggi swasta di Lampung. Dalam kepemimpinannya, Barusman berupaya menyelesaikan berbagai masalah ekstern dan intern Yayasan Administrasi Lampung dengan baik. Dia berusaha agar para mahasiswa bisa kuliah dengan baik. Fasilitas kampus terus diperbaiki dan dibangun setiap tahun.
Kualitas para dosen terus ditingkatkan dan kesejahteraannya diperhatikan.

Barusman berusaha menumbuhkan rasa memiliki yayasan pada karyawan maupun dosen UBL. Hanya dengan rasa memiliki, UBL bisa bertahan bahkan melewati masa-masa sulitnya. Dia ingin karyawan dan dosen UBL terus bahu-membahu membangun lembaganya. Dia yakin jika yayasan berkembang, mereka yang bernaung di bawahnya bisa makin teduh.

Selain itu, Barusman memperlakukan karyawan dan dosen seperti keluarga besar. Barusman pintar melihat potensi bawahannya sehingga dapat ditempatkan di posisi yang dikuasainya. Memberikan kesempatan karyawan dan dosen berkreasi dan berprestasi sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya. Profesionalisme menjadi saka guru yayasan agar bisa survive.

Saat membenahi Yayasan Administrasi Lampung (YAL), kondisi keuangan yayasan tidak stabil. Hal ini disebabkan bendahara yayasan kabur. Yayasan mengalami krisis, banyak dosen yang belum menerima gaji padahal para mahasiswa telah membayar SPP. Untuk menanggulangi kebuntuan ini, Barusman membayar gaji dosen dengan uangnya sendiri. Istri Barusman pun turut menjual perhiasannya untuk menutupi kekurangan dana.

Di antara semua saudaranya, Barusmanlah satu-satunya yang berhasil mencapai jenjang sarjana. Barusman kecil sering dipanggil gajah oleh teman-temannya. Panggilan ini karena tubuhnya yang gemuk dan pendek.
Masuk sekolah saat umur 10 tahun di sekolah rakyat. Saat itu di Gedongmenong, Way Kanan, hanya ada satu SR yang sampai kelas III. Dengan mengenakan baju yang terbuat dari kelambu dan celana yang diikat dengan tali agar tidak kedodoran, Barusman berangkat sekolah. Ia pun tidak mengenakan sepatu atau alas kaki lain.
Mengikuti jejak saudaranya ke Tanjungkarang, Barusman melanjutkan SR tingkat IV di Bandar Lampung. Sejak di bangku SR, Barusman mencoba mandiri dengan berjualan kuaci dan jajanan ringan lain di bioskop. Barusman menamatkan SMP dan SMA juga di Tanjungkarang.

Setamat SMA, Barusman ingin melanjutkan ke Fakultas Kedokteran UI karena lulusan fakultas ini akan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil. Tapi, Barusman tidak lulus seleksi ujian FK UI. Atas saran saudaranya, Musanif Ryacudu, Barusman masuk Akademi Pimpinan Perusahaan Indonesia (APPI) Jakarta. Selain kuliah, dia juga mengajar di siswa SMA dan bekerja di Departemen Perhubungan Laut.

Setelah tamat dari APPI, putra ketiga dari Abdul Minin ini melanjutkan pendidikan di Jurusan Administrasi Niaga Fakultas Tujuh Belas Agustus. Sambil kuliah, Barusman bekerja di Seksi Pengawasan Keuangan Rutin Departemen Agraria. Kemudian pindah ke Biro Pengapalan Indonesia (Bipalindo).

Barusman menikah dengan Sri Hayati yang juga pegawai di Bipalindo. Bipalindo akhirnya dilikuidasi. Keduanya mendapat pesangon dan pulang ke Lampung. Di Lampung, Barusman dan Sri Haryati mengajar di Akademi Administrasi Niaga Negeri (AANN) Tanjungkarang. Selain mengajar, Barusman juga bekerja di CV Karya Taqwa, kemudian pindah CV Batu.

Barusman juga pernah bekerja di PT Keramat 45 dan di perusahaan pengekspor kopi CV Progresive. Barusman juga merupakan dosen Unila.n

BIODATA


Nama: Drs. H. Rya Makbul Barusman
Tempat, tanggal lahir: Gedongmenong, 6 Desember 1937
Istri: Dra. Hj. Sri Hayati
Anak:
– Ir. M. Yusuf S., M.B.A.
– Ir. Ratna Hapsari
– Tina Miniawati, S.E, M.B.A.
– Andala Rama Putra, S.E, M.A.

Pendidikan:
– SR Tanjungkarang tamat 1953
– SMPN 1 Tanjungkarang tamat 1956
– SMAN Bagian B Tanjungkarang tamat 1959
– Akademi Pimpinan Perusahaan tamat 1963
– Fakultas Ketataniagaan dan Ketatanegaraan Untag Jakarta tamat 1966

Jabatan:
– Kabag Kemahasiswaan Fakultas Keguruan Unila (1974–1976)
– Sekretaris Jurusan Ekonomi Perusahaan Fakultas Keguruan Unila (1976–1978)
– Ketua Jurusan Ekonomi Perusahaan Fakultas Keguruan Unila (1978–1981)
– Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan Unila (1979–1982)
– Pegawai Departemen Perhubungan Laut Jakarta (1962–1964)
– Pegawai Departemen Agraria Jakarta (1964–1965)
– Dosen AAN Negeri Tanjungkarang (1965–1975)
– Direktur AAN Tanjungkarang (1972–1975)
– Manajer CV Progresive Telukbetung (1970–1975)
– Ketua Yayasan Administrasi Lampung (pendiri), Badan Hukum Penyelenggara UBL dan ASM Bandar Lampung (1972–sekarang)

Sumber: 
Heri Wardoyo, dkk. 2008. 100 Tokoh Terkemuka Lampung, 100 Tahun Kebangkitan Nasional. Bandar Lampung: Lampung Post. Hlm. 139-141.

Biodata Viral
Terviral
Logo
Shopping cart