
SETELAH bersabar enam bulan, Khamamik dan Ismail Ishak dilantik sebagai bupati dan wakil bupati Mesuji. Meskipun Ismail belum bisa ikut bekerja, Khamamik optimistis mampu memajukan daerahnya. Itu karena Mesuji sangat produktif.
Suasana pelantikan Khamamik dan Ismail Ishak menjadi bupati dan wakil bupati Mesuji di LP Bawang Latak, Menggala, Tulangbawang, Jumat (13-4), sungguh haru biru. Selain tempatnya yang tidak lazim, di luar wilayah otoritasnya, dan proses hingga pelantikannya yang begitu lama dan berliku.
Bagi Khamamik, proses panjang ini adalah “sekolah” menjadi bupati. Sebab, kata dia, menjadi presiden, menjadi gubernur, juga menjadi bupati tidak ada sekolahnya. Dan, ia mampu meluluskan sekolah yang berat itu.
Namun, tidak demikian dengan Ismail Ishak. Ia ikut “sekolah” luar dalam, tetapi faktanya ia “belum lulus” sehingga belum bisa bersama-sama memimpin Mesuji mencapai cita-citanya.
Ada yang bilang jalannya pemerintahan akan pincang. Namun, ia yakin bisa menjalankan, bahkan melakukan akselerasi pembangunan yang mengantarkan masyarakat lebih sejahtera. Ia menyebut sesungguhnya Mesuji dengan potensi besarnya itu sangat produktif.
Apa strategi mantan anggota DPRD Lampung ini memimpin Mesuji, berikut benang merah diskusi Lampung Post dengan Khamamik di kantor Lampung Post, Rabu (11-4), yang dirangkum Sudarmono.
Anda segera memimpin Kabupaten Mesuji yang saat ini masih berkerumuk masalah. Apa yang akan Anda lakukan?
Ya, saya prihatin dengan kondisi Mesuji yang terbelit masalah berlarut-larut ini. Ini menjadi preseden buruk, bukan hanya bagi Mesuji, melainkan untuk Lampung secara lebih luas. Sebab, isu yang buruk-buruk tempo hari sampai menjadi isu nasional.
Dilantik menjadi pemimpin pada kondisi seperti ini memang kurang menguntungkan. Namun, saya ingin memaknai kondisi ini sebagai tantangan. Saya tertantang untuk bisa menyelesaikan ini secara komprehensif. Tentu saja pada domain atau porsi sesuai dengan kewenangan saya sebagai bupati. Sebab, begitu banyak sesungguhnya kunci-kunci penyelesaian bukan wewenang bupati.
Apa pun, rakyat tahunya atau mengadu kepada Anda sebagai Bupati. Bagaimana menjelaskannya?
Sesungguhnya, masalah bisa menjadi melebar dan berlarut-larut itu karena komunikasi yang kurang intensif, kalau tidak mau disebut tidak jalan. Saya sebagai orang yang biasa bergaul di semua kalangan, apalagi dengan masyarakat Mesuji, saya akan buka akses komunikasi seluas-luasnya. Tentu dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, bahasa rakyat.
Pengamatan saya, masyarakat itu tidak terlalu rumit kok. Asal kita menyampaikan secara gamblang setiap program, dan kita berani transparan dengan kebijakan yang kita lakukan, mereka bisa memahami kekurangan.
Soal Register 45, BSMI, dan lainnya. Apa yang akan Anda lakukan?
Jauh sebelum kasus yang menasional itu muncul, saya sebagai orang sana, sedikit banyaknya ikut urun rembuk lah. Juga saat kasus itu meletup. Namun, kapasitas saya kan hanya sebatas pemberi masukan, tidak ada yang bisa saya lakukan.
Nah, mulai saya jadi bupati ini, saatnya setiap domain kewenangan bupati akan saya jalankan. Caranya, saya akan lebih intensif komunikasi ke atas, dan memberi pengertian kepada rakyat.
Masalah Register 45, misalnya, ini menjadi sangat kompleks. Kita identifikasi, ada dua kelompok besar yang merambah lahan itu. Satu kelompok Moro-moro dan satunya lagi kelompok tenda. Dua kelompok ini juga punya masalah dan latar belakang yang tidak sama. Jadi, berbekal hasil identifikasi itu, saya akan mendekati semua pihak.
Konkretnya?
Nanti kita lihat saja pelaksanaannya. Sebab, treatment atas satu masalah dengan yang lain juga akan berbeda.
Pendekatan model apa?
Semuanya dengan persuasif. Tetapi tetap mengedepankan pendekatan yang tidak melanggar hukum, meskipun mungkin saja kebijakan diskresi.
Baik. Soal masa depan Mesuji. Apa cita-cita Anda?
Saya tidak berpikir segera membangun kantor bupati yang megah. Bagi saya, bekerja itu di mana saja bisa, bahkan lapangan bisa saya fungsikan sebagai kantor.
Kedua, saya juga tidak kepingin menunggang mobil dinas baru, apalagi mewah. Kalau memang sudah ada, apa pun kondisinya, itu bisa saya pakai. Kalau perlu, saya lebih senang pakai mobil pribadi.
Soal masa depan Mesuji, untuk diketahui, keluarga besar saya dan istri warga Mesuji. Kami bergaul dan membuka usaha di sini. Sebagai orang bisnis, saya jadi tahu persis apa potensi yang bisa membuat masyarakat sejahtera. Itu sebabnya, saya bertekad dan didorong masyarakat untuk memimpin kabupaten ini.
Soal potensi, Mesuji ini punya banyak sumber daya alam. Tanah kering atau ladang begitu luas. Tanah basah atau rawa juga lebih luas lagi. Semuanya menjadi masa depan rakyat.
Kini, kebun sawit, karet, dan tanaman kayu sudah menyebar di hampir semua wilayah. Kita bisa lihat, bagaimana peningkatan derajat ekonomi para pemilik tanaman industri itu. Sawah di beberapa kecamatan juga sangat produktif.
Jadi, bayangan saya, Mesuji tidak akan ada lagi istilah kekurangan pangan dan tidak punya penghasilan.
Jadi, apa yang sesungguhnya dibutuhkan rakyat?
Gampang sekali jawabannya dan jelas. Infrastruktur, terutama jalan, dan juga ketersediaan listrik. Jadi, soal jalan ini memang menjadi prioritas utama program pembangunan saya. Sebab, kalau jalan baik, ekonomi masyarakat tumbuh dengan sendirinya kok.
Soal listrik, beberapa waktu lalu saya bertemu dengan seorang ilmuwan dari ITB. Dia pakar bidang energi. Dia mau melakukan percobaan di Mesuji membuat pembangkit listrik tenaga uap, bukan dengan mengeksplorasi, tetapi cukup dibor saja.
Dia saya sambut baik dan saya fasilitasi. Ternyata, percobaannya sukses. Dia mengebor suatu lokasi di antara kebun sawit, lalu diberi zat organik apa begitu, lalu sumur itu mengeluarkan gas metan.
Dia sudah melapor kepada saya dan berniat membuat percobaan memanfaatkan itu untuk dibuat pembangkit listrik untuk satu desa.
Nah, ini inovasi dari potensi yang segera saya tindak lanjuti. Dengan demikian, ketergantungan dengan kebijakan pihak lain, misalnya PLN, untuk penyediaan listrik, bisa diatasi meskipun bersifat sementara.
Anda menyebut infrastruktur, terutama jalan. Semua kepala daerah juga ingin begitu. Tetapi mereka punya masalah dengan penganggaran.
Itulah yang terjadi saat ini. Struktur anggaran di semua daerah begitu timpang. Anggaran belanja pegawai sangat tinggi, sementara belanja modal dan infrastruktur sangat kecil.
Sebagai orang yang cukup lama berkecimpung di pemerintahan di DPRD Lampung, saya cukup paham struktur itu. Pengamatan saya, masih banyak celah untuk menaikkan anggaran infrastruktur yang riil.
Saya ambil satu contoh saja. Pada setiap proyek, jika kita teliti, selalu ada item pembelian alat bantu yang sama pada semua proyek. Misalnya, proyek pembangunan 10 ruas jalan. Pada 10 proyek itu masing-masing ada item pembelian kamera dan laptop. Jadi, dibelilah 10 kamera dan 10 laptop. Padahal, untuk 10 proyek itu kan cukup dengan 1 kamera dan 1 laptop. Dan itu berlangsung terus setiap tahun. Itu contoh kecil saja. Dan saya yakin dana begituan bisa kita alihkan untuk infrastruktur yang riil.
Anda yakin bisa meyakinkan teman-teman Anda di DPRD?
Saya yakin, kami orang-orang yang tahu dengan tujuan menjadi orang yang mendapat kepercayaan. Jadi, saya yakin semua akan sepakat.
Sebagai bupati baru dan definitif, apa pesan-pesan Anda?
Saya menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Mesuji yang memberi kepercayaan kepada saya. Kepada semua pihak, saya juga menyampaikan penghargaan yang tinggi sehingga saya bisa duduk menjadi pemimpin di Mesuji.
Harapan saya, Mesuji baru mau melangkah. Mari kita samakan derap sehingga perjalanan kita bisa lancar. Semua untuk kesejahteraan rakyat dan kemaslahatan kita semua. n
BIODATA
Nama : Khamamik
Kelahiran : 8 Februari 1968
Ayah : Wasis Harsono
Ibu : Siti Maesaroh
Istri : Elviana
Anak
1. Hasan (alm.)
2. Husein (alm.)
Alamat : Unit II Banjaragung, Tulangbawang
Pendidikan : S-2 Magister Hukum
Pekerjaan :
– Anggota DPRD Lampung (1994-2014)
– Bupati Mesuji (2012-2016
Sumber:
Wawancara, Lampung Post, Minggu, 15 April 2012
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky