
Video Skandal Smansa SMAN 11 Semarang Bikin Penasaran
#Terviral – #Video #Viral #Skandal #Smansa #SMAN 11 #Semarang Bikin #Penasaran. #Dinas #Pendidikan dan #Kebudayaan #Provinsi #Jawa #Tengah (Disdikbud Jateng) mengungkap jumlah #korban dalam #kasus video #pornografi berbasis #kecerdasan #buatan (AI) ‘Skandal Smanse’ sangat banyak.
Baca: Video Syur Anak Pejabat dan Anak Dosen Berdurasi 19 Menit
Korban diketahui merupakan siswi, guru perempuan, dan alumni SMAN 11 Semarang yang fotonya direkayasa menjadi konten tidak senonoh oleh pelaku. Chiko Radityatama Agung Putra meminta maaf atas perbuatannya di SMAN 11 Semarang.
Pelaku Kekerasan Gender Berbasis Online (KGBO) dalam kasus ini ialah Chiko Radityatama Agung Putra, alumni SMAN 11 Semarang yang kini menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Baca: Viral Erin Ogah Cerai, Andre Taulany Klaim Tak Lagi Cinta
Kepala Bidang Pembinaan SMA Disdikbud Jateng Kustrisaptono menyebut perbuatan pelaku telah mencoreng nama sekolah sekaligus merugikan institusi pendidikan. Dia menyatakan bahwa saking banyaknya, pihaknya hingga kini masih mendata korban yang terdampak.
“Kami merasa menyesal atas tindakan yang dilakukan oleh alumni itu. Ternyata jumlah korban yang diedit itu banyak sekali,” ujarnya kepada JPNN.com, Rabu (15/10).
Kustrisaptono menyebut telah berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jateng untuk menyiapkan pendampingan bagi para korban.
Jumlah korban video syur AI bernama ‘Skandal Smansa‘ SMAN 11 Semarang buatan Chiko Radityatama Agung Putra disebut sangat banyak. Dari siswi, guru, dan alumni.
“Kami sudah bersurat dan berkomunikasi dengan DP3AP2KB. Kalau ada alumni atau siswa yang menjadi korban dan membutuhkan pendampingan psikologis, kami siap membantu,” tuturnya.
Pihaknya juga meminta SMAN 11 Semarang mendata seluruh korban yang wajahnya digunakan dalam video syur versi AI tersebut. Pendataan dilakukan agar bantuan dan pendampingan bisa diberikan secara tepat.
Baca: Viral Rayen Pono Geram, Ahmad Dhani Enggan Gubris LP soal Penghinaan Marga
Terkait langkah hukum, pihaknya menyebut keputusan ada di tangan para korban. Jika kasus ini dilaporkan ke kepolisian, Disdikbud Jateng akan menyiapkan dukungan hukum.
“Harapan saya, korban yang dirugikan segera melapor ke polisi. Bila sampai ke ranah hukum, kami punya biro hukum yang siap mendampingi,” kata Kustrisaptono. Namun, menurutnya, karena pelaku sudah berstatus mahasiswa, penanganan etik berada di bawah tanggung jawab pihak perguruan tinggi.
“Pelaku ini sudah dewasa dan berstatus mahasiswa, jadi, tidak lagi tanggung jawab sekolah,” ujarnya. Lebih lanjut, Kustrisaptono menyoroti pentingnya pendidikan etika digital di sekolah agar kemajuan teknologi tidak disalahgunakan.
“Bahwa ini kan AI memang mulai digalakkan di Indonesia ya. Yang namanya mesin itu dia tidak ada etika. Yang punya etika adalah orangnya. Jadi, memang kemajuan teknologi harus kita respons dengan baik dan penuh tanggung jawab,” ujarnya.
Sebelumnya, publik dihebohkan dengan beredarnya video di media sosial yang menampilkan Chiko Radityatama Agung Putra meminta maaf kepada pihak SMA Negeri 11 Semarang.
Baca: Viral DJ Panda Boyong Orang Tua saat Diperiksa Polisi Imbas Laporan Erika Carlina
Dalam video klarifikasinya yang diunggah akun Instagram @sma11semarang.official, dia mengakui telah mengedit foto wajah siswi dan guru perempuan SMAN 11 Semarang menjadi video syur menggunakan aplikasi berbasis AI.
Pria yang diketahui tinggal di Asrama Polisi (Aspol) Kabluk, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang itu mengakui perbuatannya telah mencemarkan nama sekolah melalui konten berjudul ‘Skandal Smanse’ yang diunggah di akun media sosial X (Twitter) miliknya.(ink/jpnn)
[…] Baca: Video Skandal Smansa SMAN 11 Semarang Bikin Penasaran […]