Erwin Arifin: Lamtim Fokus Bumi Agrobisnis

KABUPATEN Lampung Timur kembali punya bupati definitif setelah Erwin Arifin dilantik, Rabu (30-5). Sesuai visi misi, prioritas pembangunan adalah agrobisnis.

Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. melantik Erwin Arifin menjadi Bupati Lampung Timur menggantikan Satono yang tersandung kasus korupsi APBD.

Erwin adalah wakil Satono pada pencalonan menjadi bupati Lampung Timur periode 2010—2015. Pasangan independen yang menang mutlak ini belum genap dua tahun menjalankan masa baktinya. Setelah Satono ditetapkan sebagai terpidana dan berkekuatan hukum tetap, Erwin naik sebagai bupati.

Masih ada sisa sekitar tiga tahun masa jabatan yang harus ditunaikan Erwin. Ia juga masih wajib mencari pendamping (wakil bupati) untuk memimpin Bumei Tuwah Bepadan ini.

Apa yang akan dilakukan dan bagaimana ia memimpin? Berikut petikan wawancara wartawan Lampung Post Iskak Susanto, Alhuda Muhajirin, Joni Hartawan, dan Chairudin dengan Erwin Arifin sehari sebelum pelantikan.

Ada tiga tahun masa jabatan Anda sebagai bupati Lampung Timur dengan begitu banyak persoalan. Apa yang diprioritaskan?
 

Jadi, pembangunan harus mengacu pada visi misi, yakni terwujudnya Kabupaten Lampung Timur sebagai daerah agrobisnis yang didukung oleh masyarakat maju, mandiri, sejahtera, dan demokratis.

Lampung Timur dapat dikatakan sebagai basis pertanian dan perkebunan. Kita punya lahan pertanian sawah baik irigasi teknis maupun tadah hujan tak kurang 50 ribu hektare. Lahan perkebunan juga sangat luas. Jadi, tidak berlebihan jika pembangunan sektor pertanian dan perkebunan merupakan skala prioritas.

Satu hal lagi, kami akan menggairahkan lagi lada. Tahun 1980-an Lampung Timur salah satu sentra lada. Tapi, sekarang diganti kakao, karet, sawit atau tanaman perkebunan lainnya. Maka, komoditas lada akan kami bangkitkan lagi.

Bagaimana dengan sektor kesehatan dan pendidikan?Salah satu misi Kabupaten Lampung Timur adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Hal ini berarti tingkat kesehatan dan pendidikan harus baik.

Sebagai kepala daerah, saya masih merasa belum puas dengan pelayanan kesehatan atau tingkat pendidikan yang ada saat ini.

Beberapa hari lalu saya sempat melihat dari dekat bagaimana pelayanan kesehatan, khususnya di rumah sakit umum daerah. Bagaimana mau melayani secara optimal jika tenaga medisnya kurang.

Saya berharap pusat membuka penerimaan PNS baru lagi untuk Lampung Timur. Sebab, kami butuh tenaga-tenaga perawat atau bidan untuk kami tempatkan di RSUD. Kalau melihat infrastruktur yang ada di rumah sakit sudah cukup bagus.

Kita juga punya pertambangan migas yang sangat potensial. Apa upaya Anda memajukan sektor tersebut?Betul sekali. Kabupaten Lampung Timur memang punya banyak tambang, termasuk sumur minyak yang sejak puluhan tahun silam, sebagian sumur telah dikelola pihak asing. Tetapi, untuk sementara ini Pemkab Lampung Timur belum akan menerbitkan izin kepada pihak mana pun. Ini sesuai instruksi dari pusat. Mungkin akan ada regulasi baru.

Lampung Timur terkesan rawan kejahatan. Apa upaya untuk menepis kesan buruk itu?Ada kesan begitu. Tapi, selama dua tahun terakhir, berkat kerja sama kami dengan aparat kepolisian atau pihak terkait lainnya, situasi kamtibmas di sini sudah cukup baik dan kejahatan menurun tajam.
Jadi, tak ada lagi alasan investor ragu menanamkan modalnya di sini. Kami juga akan mempermudah perizinan.

Infrastruktur jalan apa juga menjadi prioritas?Ya tentu saja ini menjadi prioritas juga. Tahun 2010, khusus untuk Dinas PU itu saja Rp38 miliar, sekarang Rp123 miliar. Itu kan artinya meningkat sampai 300% lebih.

Ini kami bagi untuk 24 kecamatan dan 264 desa. Ya artinya, tidak mungkin semua desa itu bakal dapat. Tinggal kami melihat prioritas program, baik itu dari hasil musrenbang desa atau musrenbang kecamatan.

Tapi, saya tekankan, paling tidak jalan penghubung antardesa atau dari kecamatan satu ke kecamatan lain harus bagus. Kami tidak bermain dengan kegiatan nonfisik karena banyak potensi penyimpangan.

Jalan provinsi Sribhawono-Panjang rusak parah. Anda tidak lapor ke Gubernur?Kami terus koordinasi. Ini contoh saja, kalau mau ke Way Kambas, lewat Sribhawono terasa betul capeknya karena jalan jelek. Kalau jalan Sribhawono—Panjang bagus, saya yakin turis baik asing maupun domestik tidak ngomel kalau mau ke Way Kambas.

Soal wakil bupati. Anda sudah menyiapkan?Akan kami upayakan secepatnya. Saya tidak berpikir mau menunda-nunda, cari waktu, ulur waktu hingga sampai 18 bulan terakhir.

Berapa lama?Yang jelas secepatnya. Dalam undang-undang kan paling lama tiga bulan.

Siapa saja yang masuk pertimbangan?Banyak. Saya sudah buat daftar nama-nama. Ada sepuluhan lebih. Untuk memilih dua dari mereka yang akan diajukan ke DPRD, nanti kami pakai analisis SWOT. Itu yang ingin saya gunakan. Di mana kekuatan, di mana kelemahannya.

Sudah ada gambaran, tapi saya berupaya kalau bisa harus putra daerah Lampung Timur. Dan tolong diingat, pengertian putra daerah itu siapa pun dia penduduk Lampung Timur. Mudah-mudahan tidak berubah.

Ada pihak-pihak yang mengintervensi dalam penentuan calon wakil bupati?Tidak ada. Termasuk Gubernur, tidak pernah bicara.

Kalau yang menghubungi atau menawarkan diri?Kalau yang menghubungi cukup banyak, di antaranya termasuk ketua-ketua partai yang menyatakan mau silaturahmi. Itu bagus karena merupakan suatu bentuk perhatian mereka untuk mengisi demokratisasi di Lamtim. Soal siapa nanti, ya itu nanti melalui analisis SWOT.

Kabarnya bakal ada mutasi besar-besaran tidak lama lagi?Lho, itu kan dari orang yang merasa berdosa sama saya. Saya tak pernah mengeluarkan pernyataan-pernyataan seperti itu. Sebab, saya ini sekarang kan seperti gadis cantik molek, atau seperti gula yang beribu berjuta semut ingin dekat sama saya. Seribu dan berjuta semut itu tidak ada dekat sama saya ketika saya susah, ketika saya kelaparan. Tetapi, itu hal biasa, ya dinamika kehidupanlah namanya. n

Erwin, Sang Panutan Keluarga

SUKADANA—Rabu, 30 Mei 2012, adalah sejarah bagi Erwin Arifin. Hari itu dia dilantik oleh Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. menjadi Bupati Lampung Timur.

Bagi keluarga, Erwin Arifin memang sudah jadi teladan dan panutan. Dia begitu dihormati dan disegani dalam lingkungan keluarga. “Bagi kami Kiay Erwin merupakan teladan dan panutan. Sosoknya begitu kami hormati dan kami segani,” kata Azwar Arifin, adiknya yang memanggil sang kakak dengan sebutan kiay, kakak dalam bahasa Lampung.

Menurut Azwar, kakak sulungnya itu hobi membaca buku. Sosok Erwin sejak kecil dikenal keluarga sebagai pribadi yang sangat menarik. Didikan Ayah dan Bundanya menjadikan dia sosok yang taat ibadah, cerdas, sederhana, ramah, dan supel. Ia juga tergolong orang yang disiplin, ulet, dan tekun dalam menjalani hidup.

Satu hal lagi, Erwin Arifin juga dikenal sebagai sosok yang sabar tetapi tegas, disamping tegar dan pantang mengeluh. Itu dibuktikannya saat masih kuliah di UII Yogyakarta. Di tengah kondisi ekonomi serbaterbatas, bahkan harus ke kampus dengan berjalan kaki, Erwin lulus sebagai sarjana dengan predikat cum laude pada 1979.

Alam yang menggembleng sosok murah senyum itu mengantar kepada pribadi yang cakap memimpin. Sejak kanak-kanak, jiwa kepemimpinan itu sudah tumbuh. Wajar, sebab ia adalah sulung yang kemudian mendapat tugas dari orang tuanya untuk menjadi pemimpin bagi adik-adiknya.

Meski masih muda dan diberi kepercayaan besar oleh orang tuanya, kata Azwar, tidak membuat Erwin menjadi sombong atau otoriter. Sang kakak justru tampil ke muka dengan tetap bersikap bijak dan bersahaja. Itu yang membuat sosoknya mampu menjadi pengayom bagi adik-adik dan keluarganya.

“Selain Ayah dan Bunda, Kiay Erwinlah yang juga sangat banyak berjasa bagi saya dan keluarga. Teladan dan motivasi Kiay juga yang membuat kami, khususnya saya bisa seperti sekarang ini,” kata Azwar.

Sikap kepemimpinannya tidak pernah berubah hingga kini. Sejak sang kakak menjabat sebagai ketua KPU Lampung Timur, wakil bupati, hingga dilantik menjadi bupati Lamtim, sifat itu tetap melekat.

Kepala Bagian Protokol dan Kehumasan Pemkab Lamtim Osman Nizar juga berpendapat sama. Menjalani tugasnya, Osman memang selalu berada dekat dengan bupati.

Menurut Osman, Erwin Arifin memang merupakan sosok pemimpin dengan kepribadian yang sangat menarik. “Dengan gaya kepemimpinan Bapak yang seperti itu, kami semua para bawahan merasa sangat nyaman dan terayomi,” kata Osman. (JONI HARTAWAN/CHAIRUDDIN/M-1)

Biodata

Nama        : Erwin Arifin, S.H., M.H.
Kelahiran   : Metro, 15 Mei 1955
Alamat      : Jalan Buay Nuban, Kompleks Pemkab Lampung Timur
Istri       : Asmara Dewi, S.H.
Anak        :
1. Ahmad Ariestoteles, S.T.
2. Ahmad Andika Ikra Negara, S.H.
3. Cutri Alfasya Arief
4. Kausar Ramadhan

Pendidikan  :
– S-1 Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia
– S-2 Faklutas Hukum Universitas Padjadjaran

Pekerjaan
– Dosen Fakultas Hukum Unila (1985-sekarang)
– Wakil Bupati Lampung Timur (2010-2011)
– Plt. Bupati Lamtim (2011-2012)
– Bupati Lamtim (2012-2015)

Organisasi
– Ketua LBH Kosgoro Provinsi Lampung (1981-1985)
– Ketua KPU Lamtim  (2003-2008)

Sumber: 
Wawancara, Lampung Post, Minggu, 3 Juni 2012

Biodata Viral
Terviral
Logo
Shopping cart