Viral di Media Sosial Video Staf Kampus Cek Bra Mahasiswi Sebelum Ujian, Tuai Kecaman

#Terviral – #Berita #Viral, Salah satu #universitas Luar di Nigeria menuai #kritik tajam Setelah beredarnya video staf memeriksa apakah mahasiswi mengenakan bra sebelum memasuki ruang ujian.
Dalam video singkat yang viral di media sosial, tampak dua staf perempuan menyentuh area dada mahasiswi yang sedang mengantre. Salah satu mahasiswi bahkan terlihat dikeluarkan dari antrean setelah disentuh oleh petugas.
Beberapa mahasiswa universitas itu mengonfirmasi kepada CNN bahwa video tersebut memang terjadi di kampus mereka, di Negara Bagian Ogun, Nigeria barat daya.
Baca juga: Viral! Sungai Banjir di Ambon, Bocah Bocah Malah Bermain Arum Jeram
Pihak universitas sampai sekarang belum memberikan pernyataan resmi maupun menanggapi permintaan komentar dari CNN. Sementara itu, gelombang kecaman terus bermunculan di media sosial Nigeria.
Ketua serikat mahasiswa kampus tersebut, Muizz Olanrewaju Olatunji, menyatakan bahwa kebijakan terkait bra bukanlah hal baru. Ia mengatakan, universitas berkomitmen pada aturan berpakaian yang bertujuan menjaga lingkungan akademik penuh rasa hormat dan bebas gangguan.
“Universitas ini mendorong mahasiswa berpakaian sopan dan sesuai nilai-nilai institusi,” tulis Olatunji melalui unggahan di platform X, Selasa (17/6/2024).
Ia juga membagikan kutipan dari aturan kampus yang melarang pakaian tidak senonoh, termasuk busana yang memperlihatkan bagian tubuh sensitif seperti payudara, bokong, puting, dan pusar.
Aturan itu turut melarang pakaian yang dianggap dapat membangkitkan hasrat secara tidak pantas oleh lawan jenis.
Namun, kebijakan tersebut mendapat kritik tajam dari berbagai kalangan.
Pengacara hak asasi manusia, Inibehe Effiong, menyebut praktik pemeriksaan bra tersebut sebagai “kejam” dan “sewenang-wenang”.
Baca juga: Viral! Anak di Bekasi Pukul Ibu hingga Tersungkur di Bekasi, Akhirnya di Tangkap Polisi
Ia bahkan menyebut tindakan itu bisa tergolong sebagai bentuk pelecehan seksual. “Memeriksa tubuh mahasiswi secara fisik hanya untuk memastikan apakah mereka mengenakan bra sangat merendahkan martabat,” kata Effiong kepada CNN.
Ia juga menambahkan bahwa ada kemungkinan alasan medis yang membuat seseorang tidak nyaman mengenakan bra dalam kondisi tertentu.
“Menegakkan kebijakan seperti itu tanpa pengecualian dan tanpa mempertimbangkan kondisi individu sangat tidak manusiawi dan bisa menimbulkan konsekuensi hukum,” ujarnya.
Lebih lanjut, Olatunji mengaku pihak serikat mahasiswa sedang menjalin komunikasi dengan pihak universitas untuk mencari pendekatan lain yang lebih manusiawi dalam menerapkan aturan berpakaian.
“Pembicaraan sedang berlangsung dengan administrasi OOU untuk mengeksplorasi metode lain yang lebih menghormati martabat mahasiswa,” tulisnya.
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky