![]() |
Mintarsih Adimihardja |
TETESAN air mata dan tangis kedukaan kerabat dan pelayat mengiringi jenazah Dr Ir Mintarsih Adimihardja (71), dosen dan ahli benih Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dari rumah duka, saat disalatkan hingga dibawa ke pemakaman umum Labuhan Ratu Bandarlampung, Selasa (17/6) siang.
Mantan Dekan Fakultas Pertanian dan mantan Pembantu Rektor I Unila yang dikenal cermat, teliti, tegas dan disiplin ini, meninggal dunia karena sakit jantung, setelah sempat memeriksakan kesehatan di RS Advent Bandarlampung pada Selasa (10/6), dan kemudian diharuskan menjalani rawat inap.
Kondisi kesehatannya sempat membaik hingga berpindah perawatan di RS Graha Husada Bandarlampung. Namun beberapa hari kemudian kesehatannya malah memburuk, hingga mengembuskan napas terakhir, Senin (16/6) pukul 19.45 WIB, akibat penyakit jantung yang dideritanya.
Dekan Fakultas Pertanian Unila Prof Dr Wan Abbas Zakaria yang memimpin prosesi pelepasan jenazah Mintarsih setelah disalatkan di Masjid Ar Ridho tak jauh dari kediaman almarhumah di Jl Soekardi Hamdani Labuhan Ratu Bandarlampung, sempat kehilangan kata-kata dan akhirnya tak kuasa menahan air mata dan tangisnya.
“Kami ikhlas melepas kepergian Ibu Mintarsih Adimihardja, senior dan mentor kami dalam mendidik mahasiswa dan mengajar yang baik selama ini,” ujar Wan Abbas dengan kalimat yang terbata-bata.
Para kerabat, termasuk kedua anaknya Ari Jogaiswara Adipurwawidjana dan Adji Lukiiswara Adidwiwidjaja, bersama para pelayat pun tak kuasa menahan air mata keharuan dan kedukaan untuk melepas kepergian orang yang dicintai menghadap Sang Khalik.
Nampak melayat ke rumah duka dan ikut menyalatkan sejumlah pejabat, rekan kerja di Unila, termasuk mereka yang pernah dididik di Fakultas Pertanian Unila, selain para kerabat dan tetangga.
Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Lampung Ir Arinal Djunaidi, bersama beberapa kepala dinas dan pejabat penting serta mantan pejabat di lingkungan Pemprov Lampung, sejumlah tokoh LSM, dosen, dan berbagai pihak lainnya hadir melayat dan sebagian besar ikut menyalatkan serta mengantarkan jenazah hingga ke pemakaman.
“Kami sangat kehilangan atas kepergian Ibu Mintarsih. Beliau sangat ramah dan rajin bersilaturahmi termasuk aktif berkomunikasi di facebook,” ujar Munawardi, lulusan Fakultas Pertanian Unila yang mengaku beberapa hari sebelum masuk rumah sakit, almarhumah masih sempat berkomunikasi via facebook dengannya.
“Ya, Ibu Mintarsih adalah ibu dan guru bagi kami semua, sehingga kami sangat kehilangan atas kepergian beliau,” kata Ir Herdimansyah AIB, Direktur Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Lampung pula.
Dekan FP Unila Prof Wan Abbas Zakaria yang membacakan riwayat hidup Dr Mintarsih, antara lain pernah mengajar di Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Bandung dan kemudian dipanggil ke Lampung untuk menjadi dosen di Fakultas Pertanian Unila.
Mintarsih yang akhirnya memutuskan tidak mengurus gelar profesor (guru besar) yang seharusnya menjadi haknya itu, pernah menjadi Dekan FP Unila, Kepala Lembaga Penelitian Unila, dan Pembantu Rektor I Unila (1991–1995). Dia juga pernah menjadi dosen teladan I Unila tahun 1995/1996.
Dirjen Dikti pernah memberikan kepercayaan kepadanya untuk mengajar metode ilmiah di perguruan tinggi wilayah Indonesia Barat dan Indonesia Timur. Dia juga menjadi anggota Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Mintarsih juga pernah maju menjadi calon Rektor Unila pada tahun 2011.
Sejumlah lulusan FP Unila yang pernah dibimbingnya mengakui sosok Mintarsih selain tegas dan berdisiplin, juga dikenal sangat teliti dan cermat dalam bekerja termasuk saat harus mengecek dan mengoreksi karya tulis mahasiswanya.
Dia tak segan berulangkali mengembalikan dan mengoreksi karya ilmiah mahasiswa itu hingga memenuhi ketentuan penulisan ilmiah yang benar dan tepat.
Mintarsih yang dikenal sebagai sosok perempuan tegas dan berani ini, meninggalkan dua orang putra dan seorang cucu.
Sumber:
Antara, Rabu, 18 Juni 2014
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky