 |
| Ofyar Z. Tamin |
OFYAR Z Tamin berdiri dengan sikap sempurna. Pertengahan Oktober 2014 menjadi hari istimewa baginya. Hari itu, Mendikbud melantiknya sebagai rektor Institut Teknologi Sumatera (Itera) bersama dengan 13 rektor lainnya. Aneka rasa berkecamuk di dada pria kelahiran Medan, 23 Agstus 1958, ini.Wajah tanpa ekspresi itu sesekali mencoba tersenyum. Sebuah senyum yang tidak sempat tuntas.
Tugas menjadi Rektor Itera di Lampung memberi rasa bangga bagi Ofyar, sekaligus menambah beban di pundaknya. Dengan penunjukkannya sebagai rektor Itera, otomatis mantan dekan Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung (ITB) ini harus rela mengorbankan waktunya bersama keluarga di Bandung.
Apalagi, dia memang sudah sejak awal ditunjuk sebagai ketua tim pendirian Itera, lembaga pendidikan yang diharapkan menambah tanaga sains dan teknik di Indonesia. “Saya bertugas mengembangkan Itera sampai pada level setara dengan ITB, itulah cita-cita saya,” kata Ofyar saat diwawancarai Lampung Post di ruang kerjanya, Kamis (20/8).
Untuk mewujudkan targetnya ini, bukan hal yang mudah. Itera yang seharusnya menjadi harapan seluruh provinsi di Pulau Sumatera belum mendapat dukungan penuh.
Ini tantangan besar bagi Ofyar selaku pimpinan Itera untuk meyakinkan gubernur se-Sumatera bersama-sama membuat perubahan. “Itera ini muncul dari forum gubernur se-Sumatera. Sumatera butuh perubahan. Pulau ini membutuhkan perguruan tinggi berkualitas untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas juga,” ujar Profesor Bidang Rekayasa Transportasi ini.
Lakukan Terobosan
Ofyar boleh berbangga. Memasuki usia keempat tahun, Itera telah memiliki lebih dari 700 mahasiswa. Pada tahun ini, Itera yang membuka tujuh program studi pada seleksi bersama masuk perguruan tinggi (SBMPTN) mampu meraup 401 mahasiswa baru. Mereka tersebar di Prodi Fisika, Teknik Geofisika, Teknik Informatika, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Teknik Geomatika, dan Perencanaan Wilayah Kota.
“Kami sudah punya masterplan, sudah punya lahan, sekarang kami butuh dana dan komitmen untuk membangun Itera ini bersama-sama. Perubahan yang besar mungkin akan bisa kita lihat dalam sepuluh tahun ke depan,” kata Ofyar yang pernah menjabat kepala Lab Teknik Lalu Lintas ITB ini.
Menurut dia, Itera ini ditargetkan menampung 40 ribu mahasiswa. Sebagai terobosan berani, tahun depan Itera akan membuka 10 prodi baru, yaitu teknik geologi, teknik kimia, teknik arsitektur, biologi, matematika, kimia, teknik industri, teknik lingkungan, farmasi, dan teknik mesin. “Dengan luas tanah yang ada dan kualitas yang sama, Itera bisa saja melebihi ITB, kenapa tidak?” kata Ketua Komisi Penelitian, Pengabdian, Inovasi, dan Kewirausahaan ITB ini.
Dia mengakui kendala utama Itera, selain inftrastruktur yang masih terus dibangun bertahap, juga jumlah dosen masih minim. Dia menargetkan setiap tahunnya Itera bisa merekrut 40 dosen sehingga dalam enam tahun ke depan, Itera sudah memiliki dosen-dosen yang berkualitas. “Untuk kurikulum akan terus berkembang sesuai kebutuhan daerah Sumatera, tapi saat ini masih menggunakan kurikulum ITB,” kata dia.
Ofyar mendesain para lulusan Itera unggul di berbagai sisi, tidak hanya memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) tinggi, tapi juga mampu bekerja sama, memiliki jiwa kepemimpinan, memiliki visi yang baik, serta punya rasa nasionalisme. “Lulusan Itera dibekali dengan hardskill dan softskill. Hardskill itu dari pembelajaran dan softskill bisa diperoleh melalui organisasi-organisasi kemahasiswaan.”
BIODATA
Prof Ir Ofyar Z Tamin, MSc, PhD
Kelahiran: Medan, 23 Agustus 1958
Jabatan: Rektor Itera
Alamat kantor: Jalan Terusan Ryacudu, Way Huwi, Jatiagung, Lampung Selatan
Alamat rumah : Jalan Bojong Koneng Raya Atas, No. 60, Bandung
Pendidikan:
– S-1 Jurusan Teknik Sipil ITB
– S-2 Imperial College and University College London, University of London, England
– S-3 Imperial College and University College London, University of London, England
– Profesor Bidang Rekayasa Transportasi, Departemen Sipil, ITB
Sumber: Lampung Post, Rabu, 26 Agustus 2015
