 |
| Heri Wardoyo |
PERS sebagai pilar demokrasi keempat sering melahirkan tokoh-tokoh politikus yang mumpuni. Tidak masalah, asalkan politikus yang aktivis pers itu tetap di jalur menegakkan demokrasi dan terus memperjuangkan kepentingan rakyat.
Banyak tokoh politikus yang semula berjuang melalui pers. Hal demikian pun terjadi di harian umum Lampung Post. Selama kiprahnya sejak 1974, Lampung Post juga melahirkan sejumlah politisi.
Kiprah politisi dan aktivis pers tersebut diulas kembali Pemimpin Umum Lampung Post Bambang Eka Wijaya dalam syukuran dan pengantaran Wakil Pemimpin Redaksi Heri Wardoyo menjadi wakil bupati Tulangbawang, yang digelar di halaman kantor redaksi Lampung Post, Kamis (13-12).
“Pendiri Lampung Post, almarhum Solfian Ahmad, selain berkiprah di pers — meskipun tidak menjadi angggota Dewan — beliau politikus marhaenis, aktif sebagai pengurus PNI, PDI, dan Golkar. Jadi, ini bukan yang pertama, tetapi ini sudah yang kesekian kalinya di Lampung Post,” kata Bambang Eka Wijaya dalam sambutannya.
FOTO-FOTO: LAMPUNG POST/HENDRIVAN GUMALA
Menurut Bambang, dirinya juga kerap diminta mencalonkan diri untuk terjun dalam dunia politik. “Pers adalah pilar keempat demokrasi. Berdasarkan tata pemerintahan, demokrasi itu oleh dibentuk lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, serta yang keempat adalah pers. Saya lebih memilih untuk tetap di jalur pers.”
Dia menyebutkan tokoh pers dari Lampung Post yang menjadi politikus, di antaranya adalah almarhum Martubi Makki (anggota DPRD Lampung dari Partai Golkar) dan Alhuda Muhajirin (mantan anggota DPRD Tulangbawang dari Partai Kebangkitan Bangsa/PKB). Berdasarkan catatan Lampung Post, yang juga terjun ke dunia politik dan menjadi anggota DPRD adalah Andi Surya (anggota DPRD Lampung dan mantan Ketua DPD Partai Hanura Lampung).
Pemimpin Umum Lampung Ekspres Plus Harun Muda Indrajaya menambahkan dua alumnus Lampung Post lain yang juga menjadi anggota legislatif adalah (alm) Arsyad Effendy (DPRD Lampung) dan Fuad Makruf. (DPRD Tanjungkarang Telukbetung).*
Sedangkan yang memilih jalur eksekutif dan alumni dari Lampung Post adalah Bupati Mesuji Khamamik dan mantan Wakil Bupati Lampung Timur Noverisman Subing. Sedangkan Heri Wardoyo terpilih menjadi wakil bupati Tulangbawang, berpasangan dengan Hanan A. Razak dalam pemilukada 27 September 2012.
Di Lampung Post, Heri Wardoyo menjabat sebagai wakil pemimpin redaksi. Acara syukuran itu juga dihadiri Wakil Pemimpin Umum Djadjat Sudradjat, Pemimpin Redaksi Gaudensius Suhardi, Pemimpin Perusahaan Prianto Agus S., serta seluruh karyawan dan redaksi.
Tradisi
Menurut Djadjat Sudradjat mengatakan penglepasan Heri Wardoyo adalah alih tugas dan sudah bisa dijadikan tradisi di Lampung Post. Dia mengatakan kiprah Heri Wardoyo yang dimulai dari wakil bupati adalah pijakan untuk meraih karier yang lebih tinggi.
“Ini adalah pijakan yang baik, dengan menjadi wakil bupati. Setelah ini, bisa menjadi wakil gubernur dan juga bisa diteruskan menjadi wakil presiden atau presiden,” ujar dia.
Meskipun telah beralih tugas, Djadjat mengatakan Lampung Post siap menyambut kembali Heri Wardoyo. “Tetap akan diterima sebagai karyawan di Lampung Post kalau ingin kembali.”
Sedangkan Heri Wardoyo mengatakan, dirinya telah berkiprah di dunia pers hampir 20 tahun. “Saya minta kepada kawan-kawan di Lampung Post, untuk tidak memanggil saya Pak Wabup. Saya lebih senang kawan-kawan Lampung Post memanggil saya Mas Heri atau Bang Heri atau tetap panggil nama saja,” kata dia.
Dalam menjalankan pemerintahan, Heri Wardoyo juga mengatakan akan lebih banyak melibatkan wartawan dalam mengawal program-program kerja di Pemkab Tulangbawang. “Kalau dikawal wartawan, saya yakin anak buah saya, seperti kadis (kepala dinas, red) tidak akan berani berbohong,” ujar dia. (KIS/R-4)
Sumber:
Lampung Post, Rabu, 12 Desember 2012
* Koreksi dan tambahan informasi Harun Muda Indrajaya disampaikan kepada Udo Z. Karzi via FB, Sabtu, 22 Desember 2012.
