Profil Pengusaha Felix Tansil

Pengusaha Felix Tansil sukses mendirikan UKM Diaspora. Salah satu diaspora Indonesia yang sukses berbisnis kopi di Amerika. Siapa sangka, di kota kecil Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat, sebuah kedai kopi asli Indonesia bernama Nagadi Coffee berdiri.
Atase Perdagangan dan Kepala Bidang Fungsi Penerangan KBRI berkesempatan untuk mengunjungi salah satu pengusaha diaspora asal Indonesia ini. Pengusaha Felix Tansil mendirikan UKM Diaspora, yyang mana mampu membukitkan satu hal.
Bahwa jika anda di luar negeri, masih bisa mengharumkan nama Indonesia dan berwirausaha. Ni Made Ayu Marthini, Atase Perdagangan (Atdag) KBRI di Washington DC, menurut keterangan persnya, mangatakan kopi merupakan produk andalan ekspor Indonesia.
Dan, melalui keberadaan UKM Diaspora, bisnis Nagadi Coffee sedikit banyak membantu jumlah pengirimin ekspor. Didirikan sejak tahun 2011, bisnis dari Nagadi Coffe mengambil suatu konsep bisnis unik.
UKM Diaspora Kopi Panggang Amerika
Oleh pemiliknya lebih sering disebut Coffee Laboratory, berfokus wholesale kopi spesial, diantaranya Takengon, Aceh, dan Mandailing, Sumatra Utara. Maksudnya pengusaha Felix Tansil tidak sekedar menyeduh kopi. Tetapi mereka juga mengolah, meracik, dan memasarkan reseller produk- produk itu.
“Penikmat kopi saat ini tidak segan- segan mencari tahu asal kopi yang mereka minum, siapa yang memiliki kebun kopi tersebut,” terangnya kepada pers
Suasana sosial/lingkungan dan ekonomi asal kopi berpengaruh. Bahkan nama petani yang memetik kopi tersebut. “Dengan kata lain, terjadi ikatan batin antara konsumen dengan produsen,” ujar Felix. Inilah perbedaan siginfikan jika kamu mau mencoba membuka usaha di luar negeri.
Ia memulai usahanya di apartemen kecil, di Maryland, modalnya sebuah pemanggang kopi kecil. Tak kurang 10 kilogram kopi bisa diolah pria berkacamata ini.
setelah bermigrasi dari pekerjaannya sebagai insinyur sipil, dengan
omset 3000-5000 dollar Felix mengakui membuka usaha baru saat ekonomi AS
belum pulih bukanlah hal yang mudah.
“Membuka usaha saat ekonomi baik maupun buruk, kalau mental siap mulai saja”,ujar Felix.
Untuk menjaga kualitas Felix menyeduhkan secara sederhana yakni dengan menyaring kopi. Pelanggan tidak keberatan untuk menunggu lama, dibandingkan dengan kopi yang dibuat mesin penyeduh.
Pengusaha Ekspor Kopi ke Amerika
Ia juga siap sedia menyediakan kopi luak, tetapi karena harga kopi luak mencapai 10 kali lipat, dari harga kopi biasa; ia baru akan memangganya setelah ada yang memesan. Tentu berbanding terbalik dengan negara asalnya Indonesia, dimana kopi luwak masih bisa terjangkau.
“Kita hanya fokus dalam jumlah kecil, kita hanya jual fresh kopi yang tidak lebih dari dua minggu lamanya”, ujar Felix.
Kopi dijual secara grosir dikemas sesuai dengan pesanan, semantara untuk kemasan kopinya sendiri Felix menamakan kopinya NAGADI,yang dalam bahasa Euthopia berati “pengelana”. Felix memakai bahasa Euthopia untuk merek kopinya.
Karena Euthopia adalah negara pertama kali tempat kopi ditemukan. Agar kualitas tetap terjaga dan menekan harga kopi, Felix mengaku membeli langsung dari petani Indonesia.
Selain kopi, produk makanan dan minuman Indonesia, serta usaha koperasi menjadi bisnis inkubator Atdag. Kopi Indonesia. Mengikuti pameran kopi spesial terbesar di Amerika Utara “Specialty Coffee Association of America (SCAA) Events” yang ke-26, di Seattle, 2014 silam.
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky