 |
| Muswardi Thaher |
TOKOH agama Muswardi Thaher meninggal, Senin (26/1), sekitar pukul 16.32, dalam posisi duduk saat mengerjakan salat asar. Pria kelahiran 3 Agustus 1943 ini meninggalkan satu istri, 5 anak, dan 14 cucu.
Hingga pukul 21.00, ratusan pelayat terus memadati rumah almarhum di Jalan ZA Pagaralam. Tampak hadir Ketua Yayasan Alkautsar Wagiso. Hingga akhir hayatnya almarhum tercacat sebagai pengawas Yayasan Alkautsar.
Almarhum akan disalatkan di Masjid Al-Ikhsan Universitas Muhammadiyah Lampung dan dimakamkan di Tempat Permakaman Labuhanratu, hari ini (27/1).
Salah satu sepupu almarhum, Hermansyah Yuldar mengatakan pamannya terjatuh saat posisi duduk menunaikan salat asar. “Keluarga berusaha menolong dengan cara mengangkatnya dari posisi duduk, tapi tidak lama beliau meninggal dunia,? kata guru SMA Al-Azhar itu. Pihak keluarga segera membawa Muswardi ke Rumah Sakit Advent. ?Di rumah sakit cuma sebentar untuk memastikan beliau benar-benar sudah meninggal,” kata dia.
Menurut Herman, tidak diketahui secara pasti penyebab meninggalnya almarhum. Tapi sebelumnya, Muswardi menjalani operasi by pass jantung dan beberapa minggu ini juga baru saja menjalani operasi prostat. “Sejak operasi prostat itu, paman sudah mengurangi kegiatan di luar kota,” kata dia.
Hermansyah Yuldar mengatakan pamannya merupakan sosok suami dan ayah yang penuh tanggung jawab, disiplin, dan berpendidikan. Bahkan, sampai akhir masa hidupnya, pria yang pernah menjadi anggota DPRD Kota Bandar Lampung pada era 1980-an tersebut masih aktif di berbagai lembaga, salah satunya menjadi pengawas Yayasan Alkautsar. “Paman itu orangnya konsen dengan pendidikan, aktif di mana-mana.”
Selain aktif di Yayasan Alkautsar, almarhum juga pernah menjadi Ketua Forum kerukunan antarumat beragama (FKUB), ketua Yayasan Rumah Sakit (RS) Islam Metro, direktur Rumah Sakit As-syifa Bandarjaya, dan pengurus Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Wilayah Lampung. (*11/K1)
Sumber:
Lampung Post, Selasa, 27 Januari 2015
