Teman Kecil yang baru dibacakan kembali mengingatkannya dengan sang teman kecilnya.
![]() |
BACA PUISI. Rarai Masae Soca Wening Ati membaca sajak karyanya yang terhimpun dalam Teman Kecil di Global Surya School, Bandar Lampung, Sabtu (28/2). (LAMPUNG POST/RUDYANSYAH) |
SISWI berseragam sekolah itu sejenak menjadi sumber perhatian. Di atas panggung yang dihiasi aneka balon warna-warni, Rarai Masae Soca Wening Ati membacakan Buku Tua Tentang Indonesia, satu puisi karyanya.
Sabtu (28/2), di Graha Surya, dalam pergelaran Global Surya Begawi 2015, tak hanya Rarai yang membaca puisi. Beberapa orang yang hadir juga membacakan karya-karya Rarai yang terhimpun dalam sebuah buku kumpulan sajak berwarna biru, berjudul Teman Kecil, yang diterbitkan BE Press, Lampung. Rarai bercerita banyak hal, juga memilih mengenang teman kecilnya dalam sebuah puisi.
You Raise Me Up besutan Josh Groban mengalun Ketika Ketua Yayasan Global Surya School Andi Surya juga turut membacakan sajak Teman Kecil, judul puisi yang menjadi nama sampul buku kumpulan sajak Rarai, siswanya di SMP Global Surya.
Rambut keriting berwarna cokelat
Tidur di dekapan tangan kecil
Sehabis bermain taplak
Memegang erat pengalaman
Akan menjadi ingatan baru
Tapi tak ada kalimat untukmu
Sampai aku berpindah alamat
Dan memberikanmu tempat
Yang lebih hangat dalam pikiranku.
Tepuk tangan menyadarkan Rarai yang sedari tadi duduk di belakang panggung. Tepat di belakang Andi Surya, yang baru saja membacakan puisi ciptaannya. Namanya turut disebut oleh Andi Surya. Pujian yang ditujukan untuknya disambut tepuk tangan seluruh orang yang hadir.
Rarai masih menyeka kedua matanya yang terlihat sembab. Teman Kecil yang baru dibacakan kembali mengingatkannya dengan sang teman kecilnya yang kini tak lagi bisa dijumpainya setiap waktu.
“Aku dulu memang punya teman dekat, dekat sekali, tapi kami berpisah karena saya harus berpindah rumah,” kata Rarai, saat diwawancarai di belakang panggung.
Rarai kembali mengulas kisahnya. Ia juga menyebutkan nama sang teman, Avi dan Umi, yang selalu bermain bersama sewaktu kecil. Bahkan, menurut Rarai, Umi satu teman dekatnya memiliki kehidupan yang tak seberuntung dirinya.
“Dia sudah enggak punya ayah, keluarganya juga dari keluarga yang kurang mampu,“ kata Rarai.
Rarai juga mengaku sedih terakhir saat dirinya harus meninggalkan rumahnya dan ikut berpindah dengan orang tuanya.
Rarai mendapat cerita, temannya itu terus menangis saat dirinya pindah. Meminta diantar ke rumahnya barunya. “Aku sedih, jadi ingat mereka, waktu puisi tadi dibacakan. Tapi aku juga senang puisiku bisa dibaca orang lain,” ujarnya.
Namun, Rarai mengaku selalu menuliskan kisah kahidupannya itu menjadi puisi. “Meski tak lagi bertemu, Aku ingin mengenang mereka dalam puisi,” kata Rarai.
Pembacaan puisi dilanjutkan, Andi Surya kembali memilih satu judul lain dari buku yang sedari awal digenggamnya. Pasar Malam dipilih, lalu dibacakan di depan para tamu yang hadir.
Rarai mengaku selalu menulis puisi-puisi dari apa yang pernah dilihatnya. Dalam buku kumpulan sajak, Teman Kecil, Rarai menulis 31 judul puisi yang sudah dibuatnya sejak masih duduk di bangku sekolah dasar.
Sebagian besar puisi-puisi rarai menceritakan tentang kehidupan sosial, anak-anak gelandangan yang kadang digabungkan dengan berbagai benda yang pernah dijumpainya. Gulali, kamar, sepatu biru, sepatu usang, hingga pasar malam dibuatnya menjadi puisi.
“Aku bisa buat enam puisi dalam satu hari,” kata Rarai. Karena menurutnya membuat puisi tidaklah harus menunggu suasana hati atau mood. Berbagai hal yang dilihatnya atau dialaminya menurut Rarai bisa dijadikan puisi. Pada 2014 lalu, Rarai juga menjadi juara I cipta puisi dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N).
Tak hanya Andi Surya, dalam peluncuran buku puisi Rarai, Deri Efwanto salah saorang anggota Teater Satu Lampung yang juga binaan Iswadi Pratama, ayah Rarai turut membacakan puisi. Sajak Petualang dipilih Deri. (M2)
rudiyansyah@lampungpost.co.idSumber:
Pentas, Lampung Post, Minggu, 1 Maret 2015
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky
