![]() |
Sutopo Ghani Nugroho |
Menurut putra bungsu almarhum, Rido, sang ayah meninggal dalam usia 63 tahun karena komplikasi paru-paru dan diabetes. Selama 10 jam Sutopo mendapat perawatan intensif di RS Advent, tetapi nyawanya tak tertolong lagi.
“Kalau diabetes sudah lima tahun. Sedangkan paru-paru ya baru sebulan terakhir ini. Sepertinya komplikasi kedua penyakit itu yang membuat bapak menghembuskan napas terakhirnya,? kata Rido di rumah duka, Jalan Tupai No. 76, Bandar Lampung, semalam.
Rencananya, bapak tiga anak kelahiran Solo, 29 Oktober 1950 itu akan dikebumikan hari ini sebelum zuhur di TPU Palapa V.
Kabar duka ini cukup mengejutkan rekan-rekan almarhum, khususnya keluarga besar Unila. Dekan Fakultas Pertanian Unila Wan Abbas Zakaria mengaku sangat kehilangan dan terkejut atas kepergian sahabatnya itu.
“Beberapa hari lalu beliau masih memberikan penyuluhan ke Bakauheni. Kami sangat terkejut dan kehilangan,” kata Wan Abbas di rumah duka.
Di mata Wan Abbas, Sutopo patut menjadi teladan bagi keluarga besar Unila. ?Beliau adalah sosok yang inspiratif bagi kami. Ia juga kerap memotivasi dosen-dosen muda agar produktif melaksanakan penelitian,? kata dia.
Semasa hidupnya, almarhum adalah guru besar yang produktif. Sutopo mendapatkan hibah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan senilai Rp1 miliar untuk menciptakan pupuk organik. “Hal itu adalah bukti gagasan-gagasannya yang cemerlang dalam memajukan Unila secara khusus, dan pertanian di Lampung secara umum,” ujarnya.
Selain itu, Sutopo adalah salah satu tokoh pendorong terciptanya kawasan pendidikan terpadu di Sulusuban, Lampung Tengah. (IMA/K3)
Sumber: Lampung Post, Minggu, 28 Juli 2013
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky
