Biografi Sastrawan Acep Zam Zam Noor
Setelah menamatkan kuliah di Jurusan Seni Lukis, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung (1980—1987), Acep tetap konsisten pada dunia berkesenian. Tahun 1991—1993, Acep mendapat bea siswa dari pemerintah Italia untuk belajar di Universitas per Stranieri, Perugia, Italia. Antara melukis dan menulis puisi bagi Acep merupakan satu kesatuan dalam kehidupan yang tidak dapat dipisahkan.
Di sela-sela kesibukan menulis puisi dan mengikuti pameran di beberapa tempat, Asep juga sibuk membimbing penulis-penulis muda untuk terus menulis di sanggarnya di Cipasung, Tasikmalaya.
2. Aku Kini Doa (1986),
3. Kasidah Sunyi (1989),
4. Dayeuh Matapoe (puisi Sunda, 1993),
5. Dari Kota Hujan (1996),
6. Di Luar Kota (1996),
7. Di Atas Umbria (1999),
8. Dongeng dari Negeri Sembako (2001),
9. Jalan Menuju Rumahku (2004).
Selain kumpulan buku puisi yang telah diterbitkan, karya puisi Acep juga ada yang pernah dimuat dalam majalah sastra dan jurnal. Mulai dari majalah Horison, Kalam, Ulumul Qur’an, Jurnal Puisi, sampai dengan Dewan Sastra Jurnal Puisi Melayu (Malaysia) dan Perisa. Beberapa karya puisinya juga telah dimuat dalam beberapa antologi, seperti:
1. Antologi Puisi Indonesia Modern Tonggak IV (Gramedia, 1987),
2. Dari Negeri Poci II (Tiara, 1994),
3. Ketika Kata Ketika Warna (Yayasan Ananda, 1995),
4. Takbir Para Penyair (Festival Istiqal, 1995),
5. Negeri Bayang-Bayang (Festival Surabaya, 1996),
6. Cermin Alam (Taman Budaya Jabar, 1996),
7. Utan Kayu: Tafsir dalam Permainan (Kalam, 1998),
8. Angkatan 2000 (Gramedia, 2001),
9. Dari fansuri ke Handayani (Horison, 2001),
10. Horison Sastra Indonesia (Horison, 2002), dan
11. Napas Gunung (Dewan Kesenian Jakarta, 2004).
Selain karya puisi yang dibuat bertema religius dan sosial, Acep Zam Zam Noor juga membuat puisi-puisi cinta yang romantis. Buku puisinya yang berjudul Menjadi Penyair lagi (Penerbit Pustala Azan, 2007), boleh dianggap mewakili tren “puisi romantis”.
Antologi ini dibagi dalam dua kelompok. Kelompok 1 menampung puisi lama (1978—1989) yang kata Acep “sempat tercecer dan terlupakan” selama ini. Sebagian lagi berisi puisi-puisi barunya (1990—2006) Karena kepiawaiannya juga, karya puisi Acep Zam Zam Noor telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris yang dimuat dalam The Poets Chant (Jakarta, 1995), In Words in Colour (Jakarta, 1995), A Bonsai’s Morning (Bali, 1996), serta diterjemahjan oleh Harry Aveling untuk Secrets Need Words: Indonesian Poetry 1996—1998 (Ohio University Press, 2001) dan diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda serta telah dimuat dalam Toekomstdromen (Amsterdam, 2004). Puisi-puisi Sundanya juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Ayip Rosidi dan Wendy Mukherjee untuk Modern Sundanese Poetry: Voices from West Java (Pustaka Jaya, 2001), dan ke dala, bahasa Perancis oleh Ayip Rosidi dan Henry Chambert Loir untuk Poemes Soundanais: Antologie Bilingue (Pustaka Jaya, 2001).
Di samping menulis puisi, Acep Zam Zam Noor sampai sekarang masih aktif ikut dalam pameran lukisan, baik di dalam maupun luar negeri, seperti ke Singapura, Filipina, Belanda, dan Malaysia.
Penghargaan
Karena dedikasi dan prestasinya dalam kegiatan menulis puisi, Acep Zam Zam Noor, pernah mendapat hadiah atau penghargaan sastra. Antara lain, Hadiah Sastra Lembaga Bahasa Jeung Sunda untuk puisi Sunda pada tahun 1991 dan 1993.
Tahun 1994, nominator hadiah Rancange untuk Dayeuh Matapoe. Penghargaan penulisan karya sastra dari Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional untuk karya Di Luar Kata tahun 2001. Penghargaan penulisan karya sastra dari Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional tahun 2005 untuk karya Jalan Menuju Rumahmu dan The Sea Write Awards tahun 2005 untuk karya Jalan Menuju Rumahmu.
Seletah menbaca “Biografi Sastrawan Acep Zam Zam Noor” anda bisa menemukan dan membaca biografi sastrawan atau biografi penyair terkenal lain di web tercinta kita ini. Selamat berselancar
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky