Terpopuler

Biografi Ryan Adriandhy: Perjalanan dari Komika ke Sutradara Film Animasi yang Menginspirasi

#Terviral – #Biografi Ryan Adriandhy: Perjalanan dari #Komika ke Sutradara #Film #Animasi yang Menginspirasi – Nama #RyanAdriandhy mungkin pertama kali dikenal publik lewat panggung Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) musim pertama pada tahun 2011. Waktu itu, ia berhasil mencuri perhatian dengan gaya komedinya yang cerdas, sarkastik, dan kadang menyentil isu sosial dengan cara yang lucu namun bermakna. Tapi siapa sangka, perjalanan hidup Ryan tidak berhenti di panggung lawak semata. Dari seorang komika, ia berubah haluan menjadi sutradara film animasi yang kini namanya makin bersinar.

Baca Juga: Biografi Windah Basudara: Dari Kamar Kos Hingga Raja Livestream YouTube Indonesia

Profil singkat

Biografi Ryan Adriandhy: Perjalanan dari Komika ke Sutradara Film Animasi yang Menginspirasi
  • Nama: Ryan Adriandhy Halim
  • Lahir: 15 Juni 1990, Jakarta
  • Pendidikan: Binus Northumbria School of Design (S1), Rochester Institute of Technology (S2)
  • Profesi: Komika, Aktor, Animator, Sutradara
  • Karya Terkenal: SUCI, Malam Minggu Miko, Prognosis, Nussa, Jumbo
  • Penghargaan: Piala Citra 2020 & 2021, Film Terlaris 2025 (Jumbo)
  • Pasangan: Anizabella Putri Lesmana

Awal Mula: Seorang Anak yang Cinta Kartun

Ryan Adriandhy Halim lahir pada 15 Juni 1990 di Jakarta. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan ketertarikan pada dunia seni, khususnya animasi dan gambar. Ia termasuk anak yang lebih suka menggambar karakter kartun daripada bermain di luar rumah. Ketertarikannya itu bukan sekadar hobi, tapi terus tumbuh jadi bagian dari identitasnya.

Sebagai anak tunggal, Ryan mendapatkan banyak perhatian dan dukungan dari keluarga. Orang tuanya tidak mengekang kreativitasnya, dan ini menjadi modal penting dalam perjalanan panjangnya kelak.

Awal Karier: Komika yang Cerdas dan Unik

Tahun 2011 menjadi titik balik besar. Saat itu, Ryan mendaftar audisi SUCI Kompas TV, ajang yang saat itu masih sangat baru. Dengan ciri khas materi komedi yang berani dan otentik, Ryan berhasil menjadi juara pertama. Ia bukan hanya lucu, tapi juga berpikir tajam dan memiliki gaya delivery yang beda dari komika lain pada umumnya.

Kesuksesan ini membawanya tampil di berbagai acara TV, film pendek, hingga membintangi serial populer seperti Malam Minggu Miko bersama Raditya Dika. Ryan juga sempat tampil di film Cinta dalam Kardus, dan berbagai konten kreatif lainnya di YouTube dan media digital.

Namun, di tengah popularitasnya sebagai komika, Ryan merasa ada panggilan lain yang tak bisa ia abaikan—kecintaannya pada animasi.

Baca Juga: Biografi MiawAug: Gamer Kalem yang Menjadi Legenda YouTube Indonesia

Perubahan Arah: Dari Lawakan ke Layar Animasi

Tahun 2015, Ryan membuat keputusan besar: meninggalkan panggung stand up dan melanjutkan studi di Amerika Serikat. Ia mendapatkan beasiswa Fulbright untuk melanjutkan pendidikan di bidang animasi di Rochester Institute of Technology (RIT). Keputusan ini tidak mudah, karena ia harus meninggalkan zona nyaman dan popularitasnya di Indonesia.

Namun, di sanalah ia menemukan “rumah” baru—dunia animasi yang selama ini ia impikan sejak kecil. Di RIT, Ryan mendalami teknik animasi, storytelling visual, dan produksi film. Ia menyelesaikan film pendek animasi berjudul Prognosis sebagai tugas akhir studinya, yang kemudian membawanya meraih Piala Citra 2020 sebagai Film Animasi Pendek Terbaik. Sebuah pencapaian besar untuk karya pertamanya di bidang ini.

Kembali ke Tanah Air: Membawa Visi Baru

Setelah menyelesaikan studi, Ryan kembali ke Indonesia dan bergabung dengan Visinema Animation, salah satu studio animasi lokal paling berkembang saat ini. Di sana, ia ikut terlibat dalam produksi film animasi Nussa, yang juga meraih Piala Citra 2021 untuk kategori Film Animasi Panjang Terbaik.

Namun puncak karyanya datang di tahun 2025, saat ia merilis film animasi panjang pertamanya sebagai sutradara berjudul Jumbo. Film ini menceritakan tentang anak bernama Don yang menjadi korban bullying dan mencoba bangkit lewat ajang bakat lokal. Tema yang relevan dan dekat dengan banyak orang.

Yang membuat Jumbo istimewa, bukan hanya kisahnya, tapi juga proses di balik layarnya. Film ini diproduksi selama hampir empat tahun, melibatkan lebih dari 400 orang, dan berhasil ditonton oleh lebih dari 1 juta penonton di bioskop—mencetak rekor sebagai film animasi lokal terlaris sepanjang masa. Sebuah pencapaian luar biasa untuk industri animasi Indonesia.

Kehidupan Pribadi dan Nilai yang Dipegang

Di luar karier, Ryan dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan dekat dengan keluarganya. Ia menikah dengan Anizabella Putri Lesmana pada tahun 2021. Mereka berdua memiliki hobi olahraga, seperti lari dan gaya hidup sehat. Dalam berbagai wawancara, Ryan kerap menyebut bahwa keluarganya adalah sumber kekuatan dan inspirasi, termasuk dalam karyanya.

Saat menonton Jumbo, penonton yang jeli akan melihat bagaimana nilai-nilai keluarga, keberanian, dan penerimaan diri menjadi tema besar dalam film tersebut. Tidak heran, karena nilai-nilai itu juga tumbuh dari kehidupan Ryan sendiri.

Inspirasi dari Ryan Adriandhy

Kisah hidup Ryan Adriandhy adalah contoh nyata bahwa mimpi bisa berubah arah, dan itu bukan sesuatu yang buruk. Dari seorang komika yang dikenal luas, ia memilih untuk kembali ke jalan masa kecilnya—dunia animasi—dan berhasil menapakkan kaki sebagai salah satu sutradara animasi terdepan di Indonesia.

Ryan membuktikan bahwa tidak ada jalan karier yang benar-benar lurus. Yang penting adalah keberanian untuk mengikuti kata hati, kerja keras untuk belajar, dan konsistensi dalam berkarya.

Baca Juga: Biografi Outdoor Boys: Petualang Alam yang Menginspirasi Lewat YouTube

Penutup

Kini, nama Ryan Adriandhy bukan hanya dikenal sebagai mantan juara stand up comedy, tapi juga sebagai kreator film yang mampu membuat jutaan orang terinspirasi lewat karya visual. Lewat Prognosis, Nussa, hingga Jumbo, Ryan membawa angin segar untuk dunia animasi tanah air—dan membuktikan bahwa Indonesia bisa, jika kita berani dan konsisten berkarya.

Jika kamu sedang menimbang ulang arah hidup atau kariermu, mungkin kisah Ryan bisa jadi pengingat: nggak apa-apa berbelok arah, asal tetap setia pada apa yang membuatmu hidup dan bahagia.

Kalau kamu sudah nonton Jumbo, atau mungkin penggemar stand up-nya Ryan dulu, yuk ceritakan kesanmu di kolom komentar!

2 Comments
Show all Most Helpful Highest Rating Lowest Rating Add your review
  1. […] Baca Juga: Biografi Ryan Adriandhy: Perjalanan dari Komika ke Sutradara Film Animasi yang Menginspirasi […]

  2. […] Baca Juga: Biografi Ryan Adriandhy: Perjalanan dari Komika ke Sutradara Film Animasi yang Menginspirasi […]

Leave a reply

Terviral
Logo
Compare items
  • Total (0)
Compare
0
Shopping cart