Review Game Tales Beyond The Tomb
#Terviral – #Review Game Tales Beyond The Tomb – #Tales Beyond The Tomb adalah seri game #horor naratif episodik karya pengembang indie #616 Games. Mengusung gaya visual #VHS retro dan atmosfer investigatif yang kuat, seri ini mengajak pemain menyelami misteri dari kasus-kasus yang terinspirasi #kisah nyata. Mengedepankan eksplorasi sudut pandang orang pertama dan penceritaan yang imersif, #game ini menjadi salah satu pilihan populer di kalangan penggemar #horor atmosferik.
Baca Juga: Review Game Wuchang: Fallen Feathers

Tentang Seri
Hingga pertengahan 2025, Tales Beyond The Tomb telah memiliki empat episode utama, masing-masing dengan kisah unik namun disajikan dengan pendekatan gameplay yang seragam. Pemain akan menjelajahi lokasi kelam, menemukan catatan, berinteraksi melalui dialog teks, dan terkadang harus menyetir atau menyelesaikan tugas-tugas harian sambil membongkar misteri yang tersembunyi.
Episode yang Telah Dirilis:
- Pineville Night Stalker
- The Farm’s Secret
- The Last Vigil
- White Silence
Ulasan Per Episode
1. Pineville Night Stalker
- Sinopsis: Megan dan rekan kerjanya, Lenny, mengunjungi Pineville untuk mengurus warisan dari ibunya. Namun situasi berubah menjadi mencekam ketika mereka menemukan rahasia kelam yang tersembunyi di kota kecil tersebut.
- Kelebihan: Nuansa horor yang kuat, atmosfer realistis, gaya visual retro yang konsisten.
- Kekurangan: Plot dinilai terlalu mirip dengan seri Fears to Fathom, pacing lambat, dan minim interaksi.
- Rating Steam: Very Positive (82%), namun ulasan terbaru mulai menurun.
- Catatan: Kritik umum mencakup aktivitas monoton seperti menyetir dan mekanisme buang air yang dianggap tidak menambah pengalaman gameplay.
2. The Farm’s Secret
- Sinopsis: Samantha menyelidiki kasus hilangnya seorang remaja perempuan yang membawa dirinya ke sebuah peternakan terpencil. Rahasia yang ditemukan perlahan berubah menjadi teror psikologis.
- Kelebihan: Pendalaman cerita lebih intens, suasana rural yang kuat.
- Kekurangan: Alur lambat, beberapa elemen gameplay terasa repetitif.
- Penilaian Umum: Episode ini menawarkan ketegangan psikologis yang lebih dalam dibanding sebelumnya.
Baca Juga: Biodata dan Profil Nikita Mirzani: Kontroversi, Karier, dan Kehidupan Terkini
3. The Last Vigil
- Sinopsis: Nick Harrison bekerja sebagai penjaga malam di pemakaman Guadalupe. Saat malam berlangsung, suara dan bayangan aneh mulai mengganggu kewarasannya.
- Kelebihan: Atmosfer kesunyian yang imersif, cerita reflektif.
- Kekurangan: Minim aksi, pacing yang terlalu lambat bagi sebagian pemain.
- Kesan Pemain: Umumnya positif, dengan penekanan pada suasana mencekam dan minim jump scare.
4. White Silence
- Sinopsis: Aleksei Morozov menyelidiki tragedi ekspedisi pegunungan yang berujung pada kematian misterius. Para korban ditemukan membeku dalam posisi tak wajar, seakan menyaksikan sesuatu yang mengerikan.
- Kelebihan: Latar bersalju menghadirkan kesegaran visual, narasi tragedi yang menyentuh.
- Kekurangan: Durasi terlalu panjang untuk genre walking simulator, desain suara dan pacing dinilai kurang maksimal.
- Rating Steam: Mixed (sekitar 70%), dengan ulasan yang terbelah antara penggemar naratif dan pemain yang menginginkan ketegangan langsung.
Analisis & Kritik
Meskipun menghadirkan pengalaman yang unik dan gaya presentasi yang konsisten, Tales Beyond The Tomb juga mendapat kritik. Beberapa elemen dianggap terlalu mirip dengan game lain seperti Fears to Fathom. Gaya naratif yang diambil dari kisah nyata juga menimbulkan perdebatan soal etika, terutama karena minimnya klarifikasi apakah kasus yang diangkat mendapat izin atau tidak.
Kontroversi:
- Tuduhan plagiarisme elemen gameplay dan struktur cerita.
- Potensi eksploitasi kisah nyata tanpa konsen.
- Kritik terhadap mekanika yang dianggap repetitif atau tidak substansial.
Baca Juga: Review Game What Remains of Edith Finch: Kisah Keluarga, Trauma, dan Keindahan dalam Narasi
Kesimpulan
Tales Beyond The Tomb adalah pilihan yang tepat bagi penggemar horor atmosferik dan narasi investigatif. Ia tidak menawarkan aksi cepat atau jumpscare intens, melainkan fokus pada suasana, penceritaan, dan rasa penasaran. Namun demikian, pemain yang menyukai gameplay yang lebih dinamis mungkin akan merasa cepat bosan dengan pacing-nya.
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky