Biografi Pras Teguh: Komika Minang
#Terviral – #Biografi Pras Teguh: #Komika Minang – #Pras Teguh adalah salah satu komika Indonesia yang dikenal lewat gaya lawaknya yang lugas, ekspresif, dan kental dengan budaya Minang. Namanya mulai mencuri perhatian publik setelah tampil di ajang #Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Kompas TV dan berhasil memikat penonton dengan cerita-cerita keseharian yang lucu dan relevan. Tak hanya sukses sebagai komika, Pras juga aktif sebagai #aktor, #kreator konten digital, #penulis, hingga #vokalis band. Perjalanan kariernya yang berliku namun konsisten menjadikannya sosok inspiratif di dunia hiburan Tanah Air.
Baca Juga: Biografi dr. Tirta Mandira Hudhi: Dokter, Pengusaha, dan Aktivis Kesehatan Milenial
Profil Singkat Pras Teguh

- Nama Lengkap: Teguh Prasetyo
- Nama Panggung: Pras Teguh / Praz Teguh
- Tanggal Lahir: 10 Juni 1991
- Asal: Padang, Sumatera Barat
- Pekerjaan: Komika, Aktor, Penulis, Musisi
Awal Kehidupan dan Pendidikan
Pras Teguh lahir di Padang, Sumatera Barat, sebagai anak sulung dari tiga bersaudara. Ia berasal dari keluarga pendidik; sang ayah, Hendri Nofrianto, adalah Rektor Institut Teknologi Padang. Ibunya, Syalfia Ankuniarti, dikenal sebagai sosok yang banyak menginspirasi Pras, termasuk dalam bisnis kuliner yang kini ia rintis.
Ia mengenyam pendidikan di SMA Negeri 3 Padang, lalu pindah ke SMA Negeri 7 Bekasi. Setelah lulus, Pras sempat kuliah di STBA Prayoga Padang mengambil jurusan Sastra Inggris, namun tidak menyelesaikannya karena lebih tertarik mengejar karier di dunia komedi.
Karier Stand-Up Comedy
Pras memulai kariernya di dunia stand-up comedy sekitar tahun 2012. Namanya mulai dikenal ketika menjadi pembuka tur komedi Merdeka Dalam Bercanda milik Pandji Pragiwaksono. Pada tahun yang sama, ia meraih juara 2 di ajang Street Comedy II.
Tahun 2014 menjadi titik balik penting bagi Pras saat ia berhasil menembus babak empat besar di ajang Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Kompas TV musim ke-4. Ia menjadi komika pertama asal Sumatera Barat yang berhasil menembus babak tersebut. Karena pernah dua kali masuk babak callback, ia dijuluki “Anak Callback” oleh para penonton dan juri.
Gaya komedi Pras sangat kuat dalam eksplorasi budaya Minang, pengalaman personal, serta fenomena sosial di sekitarnya. Ia dikenal memiliki act-out yang ekspresif dan logat khas yang membuat penampilannya unik dan mudah dikenali.
Baca Juga: Review Film GJLS: Ibuku Ibu-ibu
Aktif di Media Digital dan Hiburan
Pasca SUCI, Pras mulai aktif di berbagai platform digital. Ia meluncurkan channel YouTube pribadi yang dikenal dengan konten “Pacah Paruik” (artinya: pecah perut dalam bahasa Minang). Selain itu, ia juga menjadi host program Mati Penasaran di HeyBro! TV serta menjadi podcaster tetap di Podcast Warung Kopi (PWK) hingga 2024.
Sebagai penulis, Pras terlibat dalam beberapa program televisi seperti Sebelas Duabelas dan juga menjadi mentor di SUCI edisi-edisi berikutnya. Ia sering memberikan pelatihan dan workshop stand-up di berbagai daerah, khususnya untuk membina komika-komika dari luar Jakarta.
Karier di Dunia Akting dan Musik
Pras juga menjajal dunia akting. Ia tampil dalam berbagai film dan serial seperti:
- Get Up Stand Up (2016)
- Surau dan Silek (2017)
- Kulari ke Pantai (2018)
- Liam dan Laila (2018)
- Mendarat Darurat (2022)
- Agak Laen (2024)
- Susah Sinyal The Series (2022)
Tahun 2023, ia melebarkan sayap sebagai vokalis band punk rock Closehead, menggantikan posisi vokalis sebelumnya. Ini menjadi langkah mengejutkan dan memperlihatkan sisi multitalenta dari Pras Teguh.
Bisnis Kuliner
Di akhir tahun 2024, Pras membuka Warung Taburai di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Warung ini menyajikan masakan khas Minang dengan resep warisan ibunya, seperti rendang, gulai, dan ayam pop. Usaha ini menjadi bukti kecintaan Pras terhadap budaya Minangkabau, yang tak hanya ia angkat lewat komedi tapi juga lewat kuliner.
Kontroversi dan Ciri Khas
Meskipun dikenal bersih dan positif, Pras sempat menuai kontroversi karena penggunaan kata “pantek” (makian khas Minang) dalam beberapa materi stand-up-nya. Namun, ia menjelaskan bahwa konteks penggunaannya lebih kepada penguatan ekspresi khas daerah, bukan bermaksud menyinggung.
Ciri khas utama Pras adalah lawakan yang relatable, berani, dan tidak menyinggung SARA. Ia lebih memilih mengangkat cerita dari pengalaman pribadi, budaya, dan kritik sosial dengan cara yang cerdas.
Baca Juga: Biografi Ananta Rispo: Komika Nyentrik yang Selalu Bikin Ngakak
Penutup
Pras Teguh adalah sosok yang berhasil memadukan tradisi dan modernitas dalam karya-karyanya. Ia adalah representasi anak daerah yang tidak melupakan akar budayanya, namun tetap mampu bersaing dan berkembang di industri hiburan nasional. Dari panggung stand-up hingga layar lebar, dari YouTube hingga restoran, Pras membuktikan bahwa konsistensi dan kejujuran dalam berkarya bisa membawa kesuksesan sejati.
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky