Review Film GJLS: Ibuku Ibu-ibu
#Terviral – #Review Film #GJLS: Ibuku Ibu-ibu – Disutradarai oleh #Monty Tiwa, GJLS: Ibuku Ibu-ibu adalah film debut dari #trio podcaster-komika GJLS: #Rigen Rakelna, #Hifdzi Khoir, dan #Rispo Ananta. #Film ini bercerita tentang Pak Tyo (Bucek Depp), seorang duda pemilik kos yang ingin menikahi salah satu penghuni kosnya, Feni (Nadya Arina), yang masih sangat muda.
Baca Juga: Biografi Ananta Rispo: Komika Nyentrik yang Selalu Bikin Ngakak
Anak-anaknya—Hifdzi, Rigen, dan Rispo—tak terima dan mulai menyusun rencana absurd untuk menggagalkan pernikahan tersebut. Kisah makin kacau saat Sumi (Luna Maya), teman lama Pak Tyo, muncul kembali.

Gaya Komedi dan Ciri Khas Film
Film ini sangat kental dengan gaya komedi absurd dan improvisasi ala podcast GJLS, dipadukan dengan konsep mumblecore:
- Banyak adegan long take tanpa cut
- Ad-lib bebas dari para pemain
- Bahkan blooper dan kesalahan dialog dibiarkan masuk ke film
Uniknya lagi, film ini sesekali “menyapa” penonton dan menyadari dirinya sendiri sebagai film—membuat sensasinya semakin metakomedi.
Kelebihan Film
Humor Spontan & Segar
Chemistry natural GJLS bikin komedinya terasa cair dan nggak kaku. Improvisasi yang ditampilkan membuat tiap dialog terasa real dan tak terduga.
Baca Juga: Biografi Hifdzi Khoir – Komika Absurd
Eksperimen Sinematik
Blooper sengaja ditampilkan, kamera natural, dan struktur cerita yang non-linear memberikan pengalaman menonton yang beda dari film komedi biasa.
Relatable dengan Isu Sosial
Film ini membahas topik seperti pinjol, judi online, hingga tekanan sosial terhadap anak muda, meski dibungkus dalam tawa.
Kekurangan Film
Tidak Semua Humor Cocok untuk Semua Orang
Beberapa lelucon bernuansa seksis atau dewasa mungkin tidak nyaman untuk semua penonton.
Alur Cerita Terasa Longgar
Karena banyak improvisasi, alur kadang terasa acak dan kurang fokus. Bagi penonton yang suka struktur cerita rapi, ini bisa jadi kekurangan.
Konflik Tak Digali Dalam
Meski menyentuh isu penting, film ini tidak membahasnya secara mendalam. Lebih fokus ke komedi dibandingkan kedalaman cerita.
Baca Juga: Biografi Rigen Rakelna – Komika Jenius di Balik GJLS
Kesimpulan
GJLS: Ibuku Ibu-ibu adalah tontonan yang tepat untuk kamu yang mencari hiburan santai, lelucon segar, dan gaya film yang tidak biasa. Ini adalah komedi yang jujur, apa adanya, dan kadang nekat.
Walau bukan film yang sempurna, keberaniannya untuk tampil berbeda patut diapresiasi.
Rating Akhir
Aspek | Nilai |
---|---|
Komedi & Hiburan | (4/5) |
Eksperimen & Gaya | (4/5) |
Cerita & Alur | (2/5) |
Isu Sosial | (3/5) |
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky