#Terviral – #Jakarta — #Sebuah #video viral kembali mengguncang media sosial Indonesia. Dalam rekaman tersebut, seorang wanita tampak melakukan tindakan tidak pantas terhadap Al-Qur’an, termasuk meludahi kitab suci serta melafalkan ayat-ayat sambil menyelipkan kata-kata kasar. Aksi tersebut menuai kecaman luas dan dengan cepat menjadi viral di berbagai platform.
Bareskrim Polri bergerak cepat menindaklanjuti laporan serta desakan publik agar pelaku segera diidentifikasi. Kasubdit I Dittipidsiber Bareskrim Polri, Kombes Rizki Agung Prakoso, memastikan bahwa pihak kepolisian telah memulai tahapan profiling terhadap wanita tersebut.
Baca juga: Kisah Viral dan Haru Rangga, Siswa SD di Gowa yang ke Sekolah Hanya Berbekal Ubi Bakar
“Sedang kami profiling (wanita tersebut),” ujar Rizki saat dihubungi pada Jumat (21/11).
Pernyataannya sekaligus menjawab keresahan publik yang ramai membahas video viral tersebut sejak pagi hari.
Video Viral Beredar Luas di Media Sosial
Rekaman tersebut awalnya menyebar melalui beberapa akun, salah satunya akun X @dhemit_is_back. Dalam video yang kini sudah viral, terlihat seorang wanita mengenakan kerudung hitam namun tubuhnya tanpa busana. Perilakunya langsung memicu reaksi keras dari pengguna media sosial, terutama karena tindakannya dianggap merendahkan kitab suci umat Islam.
Dalam video viral itu, wanita tersebut memegang Al-Qur’an dengan kedua tangan lalu meludahinya. Ia juga sempat mengatakan kalimat bernada merendahkan:
“Ini tuh barang sok suci ya.”
Setelah itu, ia melafalkan ayat suci Al-Qur’an tetapi menyisipkannya dengan kata-kata vulgar yang tidak pantas diucapkan, terlebih pada konteks keagamaan. Tindakan tersebut dinilai publik sebagai bentuk penistaan terhadap agama dan menyinggung sensitivitas umat.
Kecaman Publik dan Lonjakan Perhatian di Media Sosial
Sejak video tersebut tersebar, tagar terkait video viral wanita hinakan Al-Qur’an langsung naik dan menjadi perbincangan nasional. Banyak warganet mengingatkan pengguna lainnya untuk tidak memperbanyak penyebaran video, tetapi meminta polisi untuk bertindak tegas.
Beberapa komentar warganet bahkan menyebut bahwa penyebaran video semacam ini dapat memicu tindakan reaktif masyarakat jika tidak ditangani aparat secara cepat. Unggahan yang turut memviralkan video itu menuliskan:
“Hallo @CCICPolri mohon atensinya terutama wilayah Jawa Timur, kalau kami spill takut massa yang bergerak.”
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa publik khawatir jika video viral dibiarkan menyebar tanpa penanganan, situasi bisa berkembang menjadi tindakan massa yang tidak terkendali.
Baca Artikel Terpopuler:
Polisi Telusuri Identitas dan Lokasi Kejadian
Pihak Bareskrim kini memusatkan penyelidikan pada:
- Profiling pelaku
- Penyusunan jejak digital
- Penelusuran lokasi perekaman video
- Pemeriksaan kemungkinan adanya pihak lain yang membantu atau memviralkan rekaman
Tahapan profiling ini mencakup analisis wajah, suara, bahasa tubuh, lingkungan sekitar, dan metadata video. Meski tidak mengungkap detailnya, polisi memastikan proses dilakukan secara komprehensif.
Keamanan digital juga jadi fokus karena banyak akun yang menyebarkan cuplikan video viral tersebut, sehingga diperlukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada manipulasi atau penyuntingan yang dapat memengaruhi konteks.
Polisi Imbau Publik Tidak Sebarkan Video Viral
Dittipidsiber Polri mengingatkan masyarakat agar tidak mem-posting ulang atau mendistribusikan video viral itu karena termasuk konten sensitif dan berpotensi melanggar Undang-Undang ITE.
Selain memicu keresahan, penyebaran video tersebut dapat memperburuk situasi dan berpotensi menyinggung lebih banyak pihak. Polisi mengajak pengguna internet agar menyerahkan proses penanganan dan penyidikan kepada aparat penegak hukum.
Ada kekhawatiran bahwa semakin viral video tersebut, semakin besar potensi munculnya tindakan reaktif yang tidak diinginkan. Oleh sebab itu, aparat meminta warganet hanya melaporkan, bukan menyebarkan ulang.
Pentingnya Literasi Digital dalam Menangani Konten Viral
Kasus ini kembali menegaskan perlunya literasi digital yang kuat. Ketika sebuah video viral berisi tindakan sensitif tersebar, publik harus mampu menahan diri dan tidak ikut memperluas dampaknya. Hal ini penting untuk menjaga ketertiban publik, mencegah provokasi, dan memastikan proses hukum berjalan objektif.
Bareskrim menegaskan bahwa tindakan provokatif, penghinaan terhadap agama, maupun eksploitasi konten vulgar yang mudah menjadi viral dapat dikenakan sanksi pidana sesuai aturan yang berlaku di Indonesia.
Hingga saat ini, Bareskrim Polri masih menelusuri identitas dan motif dari wanita dalam video viral tersebut. Publik diimbau tetap tenang, tidak ikut menyebarkan video, serta mempercayakan penanganan kasus kepada pihak kepolisian.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa konten viral di media sosial tidak hanya berdampak pada persepsi publik, tetapi juga dapat memengaruhi keamanan dan ketertiban masyarakat jika tidak ditanggapi secara bijak dan profesional.
[…] Baca juga: Video Viral Wanita Meludahi Al-Qur’an Diselidiki Bareskrim: Polisi Telusuri Identitas, Motif, dan … […]
[…] Baca juga: Video Viral Wanita Meludahi Al-Qur’an Diselidiki Bareskrim: Polisi Telusuri Identitas, Motif, dan … […]