Profil Pengusaha Asep Mulyadi

Umat Islam di Indonesia kan identik dengan peci. Nah inilah kenapa putra asal Tasikmalaya ini berbisnis. Dia bernama Asep Mulyadi. Pengusaha sederhana memproduksi aneka peci keren. Menurutnya tidak banyak orang mau bergelut di bidang ini.
Bisnis perjuangan
Sampai, Asep menemukan formula bagus, waktu itu dia membuat kembali meski semua sendirian. Tekun dan sabar kopiah buatannya kini laku dipasaran. Bertahap kopiah buatannya laku dipasaran. Dan akhirnya Asep bisa membuka lapangan pekerjaan. Dia lantas dibantu 10 karyawan mengerjakan.
Semakin sukses, kini dia sudah memiliki 140 karyawan ditambah 10 orang karyawan freelance. Kopiahnya diproduksi 10 kodi per- hari. Usaha ini seratus persen belajar bisnis otodidak. Asep tidak mengenyam pendidikan manajemen. Boro- boro kuliah, Asep tercatat cuma lulusan paket C atau setara SMA.
Ia mengajak mitra bekerja sama. Alhasil usahanya semaki membesar. Modal kepercayaan merupakan hal terpenting. Bagi Asep kepercayaan harus selalu dijaga. Sisanya adalah soal bagaimana mendapatkan sumber daya manusia berkualitas. Nah, disinlah masalah utama bagi setiap pengusaha muda seperti kita ini.
Kunci mengumpulkan modal uang Asep mudah. Ia tidak mau ke bank. Keribetan tersebut diakali lewat ia meminjam ke pengusaha kain, pengusaha benang, pengusaha bordir. Ada semacam simbiosis saling untung diantara mereka.
Bagianya membangun pola pikir kesukaran sendiri. Modal berupa sumber daya manusia berpola pikir baik sukar. Dia tidak ada lelahnya mendidik karyawan. Sebuah seni dan keindahan sendiri dari berwirausaha. Ia selalu menekankan bekerja lah dengan tanggung jawab.
Tidak cuma bertanggung jawab dengan diri sendiri. Bertanggung jawab lah dengan produk kita buat. Lalu kepada masyarakat yang menggunakan produk kita. Produksi harus semakin bagus agar konsumen puas. Hingga nanti jadilah perusahaan semakin maju dan berkembang mensejahterakan di karyawan sendiri.
Untuk karyawan paling enak mengajari lulusan sekolah dasar. Walau kebanyakan karyawan Asep jebolah sekolah menengah. Mereka lulusan sekolah dasar memang enak diajari bagian produksi. “Tetapi saya enjoy saja Kang, ini kan ibadah juga,” Asep mengaku tenang.
Bisnis sederhana berkembang
Jika ditanya sampai mana bisnis kopiah miliknya. Dengan bangga Asep mengaku sudah sampai ke Malaysia, Thailand, Pakistan. Pulau Jawa sendiri hampir sudah seluruh pelosok nama Al Markaz Collection ada. Ia mengatakan mereka penjual selalu mencari produknya. “Bisa jadi kopiah produk saya sangat menarik.”
Semula permulaan bisnis Asep jeblok. Bertahap dari kaki lima, toko sampai grosi dimasuki Asep. Dalam kurun waktu tiga tahun Asep terjun sendiri mencari pelanggan. Ia belajar sendiri tentang pasaran. Semua ia geluti sendiri dengan tujuan mempelajari bisnis dari hulu sampai ke hilir.
Pernah kopiahnya dikomplain pelanggan. Ada orang bilang jelek lah lalu tidak mau bayar. Bangganya ketika kerja kerasnya terbayar ketika kopiahnya masuk televisi. Dia bangga banyak artis memakai kopiahnya. Juga ketika momen pemilihan Perdana Menteri Malaysia, banyak warga Malaysia memakai kopiah buatan Asep.
Asep mengaku senang karena bisnisnya tumbuh. Soal omzet mencapai 10% sampai 20% dari 2.000 sampai 3.000 kodi per- bulan. Harganya bervariasi per- kodi seharga Rp.280 ribu dan produksi 100 kodi setiap harinya. Pria kelahiran 28 Agustus 1982 ini ingin perusahaan lebih besar dan mempekerjakan lebih banyak.
Asep kini tengah menambah varian produk. Merambah bisnis fasion, Asep juga mau membuat aneka baju koko. Ia juga sudah berinvestasi di properti loh. Dia ingin membangun sekolah gratis mandiri. Yakni sekolah menghasilkan uang buat membiayai siswa yang masuk disana.
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky