
PENGUSAHA Haji Bambang Mustari Sadino bin Sadino, atau yang dikenal luas sebagai Bob Sadino, meninggal dunia pada Senin (19/1/2015) di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Pria kelahiran Tanjung Karang, Lampung, 9 Maret 1933 ini, meninggal karena komplikasi saluran pernafasan. Bob sempat dirawat intensif sekitar 19 hari.
Salah satu keponakan Bob, Maman, semalam mengatakan, almarhum akan disemayamkan di rumah duka dan akan dimakamkan Selasa siang di Tempat Pemakamanan Umum Jeruk Purut. Pilihan TPU Jeruk Purut karena ayahnya dimakamkan di sana.
Bob merupakan tokoh entrepreneurship Indonesia yang mampu meretas batas kewajaran bahwa bisnis harus dijalankan dengan kegigihan dan kerja keras.
Menurut Bob, usaha dijalankan dengan kesenangan, bukan karena keterpaksaan. Tidak harus cerdas dan bekerja keras untuk menjadi pengusaha sukses. Menurut dia, seorang pengusaha harus bisa melihat peluang dan berani mengambil risiko.
Bob mengaku mendapatkan ilmu bisnis di “jalanan”, bukan di bangku kuliah. Dari “ilmu jalanan” itu, menurut dia, wirausaha adalah sesuatu yang dilaksanakan, bukan dibicarakan atau didiskusikan.
![]() |
Bob Sadino, Pengusaha pemilik Kem Chicks (Kompas/Arbain Rambey) |
Dari Karyawan, Kuli Bangunan, hingga Pengusaha Sukses
Pahit getir saat memulai usaha benar-benar Bob Sadino rasakan, sebelum akhirnya mengecap nikmatnya sebagai pengusaha.
Bob anak bungsu dari lima bersaudara. Sebagaimana dikutip dari Wikipedia, saat orangtuanya meninggal, Bob mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.
Bob sempat “terdampar” di Belanda selama lebih kurang 9 tahun dan bekerja di perusahaan pelayaran nasional Djakarta Lylod yang memiliki kantor di kota Amsterdam, Belanda, dan Hamburg, Jerman.
Setelah itu, Bob keluar dari perusahaan dan memasuki bisnis sewa mobil. Mobil yang dia sewakan adalah Mercedes miliknya sendiri, dan dia sendiri yang menjadi sopirnya. Dalam perjalanannya, Bob mengalami kecelakaan dan mobil yang dia punyai pun rusak.
Bob kemudian banting setir menjadi kuli bangunan dengan upah harian. Saat itu, dia juga mulai tertarik mengembangkan usaha peternakan ayam. Bob menjadi orang pertama yang mengenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob semakin berkembang.
Usaha yang dijalankan semakin berkembang. Tak hanya berkutat dengan telur dan ayam, Bob Sadino juga memasuki bisnis sayuran dan penjualan makanan.
Penampilan yang nyentrik menjadi ciri khas sehari-hari Bob Sadino. Bercelana pendek, dia dengan leluasa bepergian ke mana-mana. Dia juga cukup “laris” menjadi pembicara untuk memberi motivasi kepada pebisnis pemula.
Seperti beberapa waktu lalu saat dia menjadi pembicara di Bogor, Bob mengatakan bahwa peluang bisnis pertanian cukup besar, tidak hanya pasar internasional, tetapi juga pasar dalam negeri. Bob mengatakan, semakin banyaknya minat generasi muda untuk berwirausaha, maka jumlah usahawan Indonesia pun meningkat, yang saat ini hanya 1,8 persen dari total penduduk Indonesia.
Semua telah dibuktikan oleh Bob, pendiri dan pemilik tunggal supermarket Kem Chicks, entrepreneur sukses yang memulai usahanya benar-benar dari bawah, dan bukan berasal dari keluarga wirausaha.
Bisnis Ala Bob Sadino
Bob Sadino atau biasa dipanggil Om Bob dikenal sebagai pengusaha nyentrik. Yang melekat dari gayanya adalah celana pendek jins dengan paduan kemeja yang kancing atasnya terbuka.
Dalam sejumlah kesempatan, Bob Sadino bertutur, ilmu bisnis ia dapatkan dari jalanan, bukan dari dunia akademis. Bob tidak berniat menyinggung akademisi.
Dia menuturkan, hal itu berdasarkan ilmu yang diperolehnya dari “jalanan”. Menurut dia, wirausaha adalah sesuatu yang dilaksanakan, bukan dibicarakan atau didiskusikan.
“Untuk apa menanyakan prospek usaha? Yang penting jalankan saja dulu. Prospek itu tidak perlu dibicarakan. Prospek itu dilakukan, bukan dipikir,” kata dia saat berbicara di hadapan ratusan mahasiswa dan dosen yang menghadiri seminar The Blue Print of New Indonesia di Kampus Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (18/3/2009).
Sementara itu, sebagian besar orang berlomba-lomba mengejar gelar dari berbagai perguruan tinggi, Bob mengaku beruntung tidak lama tinggal di kampus.
Seperti pernah dimuat dalam harian Kompas, Jumat (20/3/2009), Bob bercerita, jika berkuliah, ia tak akan menjadi seperti sekarang. Ia dikenal sebagai wiraswasta sukses, manajer kawakan, dan sesekali menjadi pemain film.
Menurut dia, di kampus, mahasiswa ibarat pemulung. Mereka memunguti barang-barang yang kemudian memenuhi otak.
“Akhirnya, itu menjadi sampah di otak Anda. Maka, makin belajar, jadi semakin penuh,” ujar dia.
BIODATA SINGKAT
Nama lengkap : Bambang Mustari Sadino
Tempat, tanggal lahir : Bandar Lampung, 9 Maret 1933
Agama : Islam
Pendidikan
– SD, Yogyakarta (1947)
– SMP, Jakarta (1950)
– SMA, Jakarta (1953)
Perjalanan karier
– Direktur Utama PT Boga Catur Rata
– Direktur Utama PT Kem Foods
– Direktur Utama PT Kem Farm
– Karyawan Djakarta Llyod di Hamburg dan Amsterdam (1950-1967)
– Karyawan Unilever (1954-1955)
– Pemilik Kem Chick (supermarket) (1969)
Keluarga
– Soelami (istri)
– 1. Mira Andiani (anak)
– 2. Shanti Dwi Ratih (anak)
Sumber:
Kompas.com, Senin, 19 Januari 2015
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky