Anak Kalianda Ketua MPR

Zulkifli Hasan

PROSESI pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan berakhir pada Rabu (8/10) setelah sempat ditunda. Dalam pemungutan suara sistem paket, Zulkifli Hasan dari Partai Amanat Nasional terpilih sebagai ketua MPR.

Pria kelahiran Penengahan, Lampung Selatan, itu akan didampingi empat wakil ketua, yakni Mahyuddin (Golkar), E.E. Mangindaan (Demokrat), Hidayat Nur Wahid (Partai Keadilan Sejahtera), dan Oesman Sapta Odang (Dewan Perwakilan Daerah).

Zulkifli Hasan terpilih masih dalam suasana kompetisi yang ketat antara Koalisi Merah Putih pengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo-Hatta dan Koalisi Indonesia Hebat pengusung pasangan terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Ini adalah kemenangan KMP kelima setelah koalisi tersebut unggul dalam pengesahan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD; pengesahan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur Bupati dan Wali Kota; pengesahan tata tertib DPR; serta pemilihan pimpinan DPR.

Terpilihnya Zulkifli sebagai ketua MPR merupakan puncak penguasaan KMP atas lembaga legislatif. Pada posisi itulah, ketua MPR akan mengemban tugas pokok yang menjadi penjaga akhir stabilitas politik nasional. Ada kekhawatiran besar residu politik akibat persaingan pemilihan presiden akan menggoyahkan stabilitas tersebut. Kekhawatiran itu cukup beralasan mengingat tiga dari lima presiden sebelum Susilo Bambang Yudhoyono mundur dalam status dilengserkan MPR.

Posisi MPR sangat strategis mengingat lembaga negara itu memiliki wewenang memberhentikan presiden dalam masa jabatannya atas usulan DPR. Undang-undang menyebutkan presiden dapat diberhentikan apabila terbukti mengkhianati negara, korupsi, penyuapan, pidana berat lain, atau perbuatan tercela, serta tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden. Itulah alasan formal yang diatur dalam undang-undang.

Tetapi, jika sejak awal seluruh manuver legislatif sudah diniatkan sebagai balas dendam politik, semua hal bisa terjadi. Tidak ada yang tidak mungkin dalam politik, kecuali memakan kepala sendiri. Persoalan kecil di kubu lawan bisa dibuat menjadi besar, sementara persoalan besar di kubu sendiri bisa ditutup-tutupi. Itulah kekhawatiran besar yang berkembang akhir-akhir ini dan pemegang palu keputusan akhir adalah Zulkifli Hasan.

Dalam perspektif kelampungan, seluruh warga Lampung patut berbangga salah seorang putra daerah ini menempati jabatan tertinggi di MPR. Ia duduk sebagai anggota DPR 2014?2019 mewakili Lampung untuk daerah pemilihan Lampung 1 meliputi Bandar Lampung, Lampung Selatan, Metro, Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus, dan Lampung Barat, dengan raihan 174.144 suara.

Zulkifli Hasan bisa menjadi inspirasi bagi semua orang Lampung bahwa keberhasilan bukanlah rezeki yang datang begitu saja, melainkan harus direbut dan diperjuangkan. Anak Kalianda itu pernah bekerja sebagai pegawai honorer. Tetapi ia tidak berpuas diri, kemudian memilih profesi sebagai pengusaha dan berhasil. Ia tidak surut menghadapi tantangan, malah sebaliknya mendatangi Jakarta dengan persaingan hidup yang sangat keras. Zulkifli Hasan telah membuktikan sukses harus dimulai dari ketekunan dan kerja keras. n

Sumber:
Tajuk, Lampung Post, Kamis, 9 Oktober 2014 

Biodata Viral
Terviral
Logo
Shopping cart