![]() |
Laras Whisanty Prameswari W. |
Laras mengaku tenang-tenang saja bakal tampil bersama orkestra dan paduan suara Gita Bahana Nusantara (GBN) 2014 pada detik-detik proklamasi di Istana Negara, 17 Agustus nanti.
RIANG, lucu, dan tidak punya beban apa-apa. Ya itulah Laras Whisanty Prameswari W. Siswi SD Kartika Jaya II-5 Persit Bandar Lampung ini mengaku tenang-tenang saja menghadapi momen dirinya bakal tampil bersama orkestra dan paduan suara Gita Bahana Nusantara (GBN) 2014 pada detik-detik proklamasi di Istana Negara, 17 Agustus nanti.
Laras yang menjadi penyanyi solo di GBN 2014, senang bukan main ketika impiannya bisa bernyanyi di Istana Negara terwujud. “Dari kecil saya memang ingin sekali bisa bernyanyi di depan presiden, di Istana Negara. Sekarang impian itu menjadi nyata, saya senang banget,” kata dia, saat ditemui Lampung Post usai penampilan geladi kotor pertama GBN 2014, di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jakarta, Selasa (12/8).
Usia Laras masih 11 tahun. Di sekolahnya pun dia baru naik kelas VI. Otomatis, Laras adalah siswi SD satu-satunya yang ikut dalam GBN 2014. Meskipun demikian, pemenang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLSN) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada Juni 2014 ini, tidak bisa dianggap remeh. Suara soprannya begitu bening terdengar.
Mungkin karena usianya yang masih kanak-kanak itu pula, Laras tidak merasa grogi menghadapi hari H. “Enggak deg-degan juga. Biasa saja,” ujarnya, masih dengan wajah semringah, sesekali menjawab ajakan berfoto dari teman-temannya yang lain.
Sebelum akhirnya melebur dalam sesi foto bersama, anak kedua dari pasangan Setio Wisnugroho (44) dan Wiwin Liestiati (43) ini menyatakan harapannya akan ada kelanjutan yang lebih meningkat. Ia juga tidak sabar untuk bisa segera tampil di Istana. Sebab, selama ini jika perayaan hari kemerdekaan Laras hanya bisa menonton lewat televisi. “Sekarang saya bisa ikut terlibat langsung. Tidak sabar rasanya.”
Ibunda Laras yang ikut menemaninya selama masa karantina mengatakan justru dirinya yang stres menghadapi hari H. “Ya, namanya seorang ibu, ada cemas, khawatir. Laras yang mau tampil, tetapi saya yang deg-degan, hehe,” kata Wiwin.
Menurut sang bunda, Laras memang hobi sekali bernyanyi. Karena itu, ia membiarkan Laras mengikuti berbagai lomba menyanyi mulai dari tingkat kecamatan, kota, hingga provinsi. “Nah, sekarang puncaknya. Laras itu terpilih sebagai penyanyi solo di GBN tidak melalui audisi. Namun, karena dia pemenang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional di Semarang, Juni lalu. Sebagai orang tuanya saya sangat bersyukur,” ujarnya.
Wiwin menyadari betul bakat dan hobi Laras di bidang tarik suara. Untuk mematangkan teknik vokal Laras, orang tua memasukkannya ke sekolah musik. “Guru vokalnya Laras enggak hanya satu. Ada dari sekolah musik tempat dia kursus dan juga dari sekolahnya,” kata dia. (S1)
Sumber:
Inspirasi, Lampung Post, Kamis, 14 Agustus 2014
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky