![]() |
Chairullah Gultom |
MANTAN Asisten II Ekubang Provinsi Lampung periode 1996-2001 Hi. Chairullah Gultom menutup usia, Minggu (19/1) pukul 14.15 WIB di kediaman anak pertamanya Freddy Imanudin Gultom di Matraman, Jakarta Timur. Tokoh Lampung kelahiran Calang, Aceh Barat, 25 Oktober 1941 wafat di usia 72 tahun.
Dalam perjalanan hidupnya, birokrat ini cukup berjasa dalam membangun infrastruktur di Provinsi Lampung. Ia yang mengadakan proyek Way Seputih, Bandar Jaya tahun 1968-1972. Beliau juga yang mengadakan proyek Irigasi Way Jepara, Lampung Timur pada 1972-1977 dan masih banyak pembangunan lainnya.
Karier almarhum sebagai birokrat juga sangat cemerlang. Beberapa jabatan strategis, seperti Pimpinan Proyek Irigasi Way Rarem, Sub Dinas Pengairan Lampung, Kepala Dinas PU Lampung Utara, Kepala Biro Pembangunan Lampung, Kepala Dinas PU Lampung, Asisten II Pemrov, Ketua KPU Lampung dan terakhir sebagai Pengawas Yayasan Al-Kautsar Lampung.
Gultom juga pernah menjabat Ketua KPU Lampung pada periode 2003-2008.
Selain itu, almarhum juga pernah mendapatkan Piagam Satya Karya 20 tahun dari Menteri Pekerjaan Umum, tahun 1983. Tanda Kehormatan Satyalancana Karya 30 tahun dari Presiden RI tahun 1997. Piagam Penghargaan sebagai PNS sampai masa bhakti pada pemda Provinsi Lampung dari Gubernur Lampung tahun 2001.
Chairullah Gultom meninggalkan satu istri tercintanya Hetty Sriwati (64), tiga orang anak Freddy Imanudin Gultom (45), Januar Renaldi Gultom (42), dan Indriati Agustina Gultom (41) serta 5 orang cucu kesayangannya dari tiga orang anaknya yakni Darry Fauzan Gultom, Danisa Tamara Putri, M. Fachrur Rozie Gultom, Gilang Haikal dan Auliya Andjanie Yasa.
Jenazah akan tiba di rumah duka diperkirakan pada pukul 2 dini hari dengan menggunakan ambulance. Menurut putri bungsunya, Indriati Agustina Gultom, almarhum ayahnya akan disalat dan dimakamkan di Masjid dan TPU Alamul Huda Kedaton sebelum Dzuhur, Senin (20/1).
Namun sebelumnya, pihaknya masih mendiskusikan apakah akan didahului prosesi penghormatan kedinasan atau secara umum. “Jenazah Papa sedang dalam perjalanan sejak pukul 6.45 petang melalui perjalanan darat, Insya Allah jam 2 malam tiba di sini. Insya Allah akan dimakamkan sebelum Dzuhur. Tadi perwakilan Pemprov menawarkan untuk dimakamkan secara kedinasan. Sudah saya sampaikan dengan ibu saya, mungkin kedinasan (prosesi pemakaman), ini masih diskusi,” ungkap dia tegar. (K1)
Sumber: Lampung Post, Senin, 20 Januari 2014
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky
