Alimuddin Umar: Sosok Sederhana dan Tegas itu Berpulang

Alimuddin Oemar semasa hidup bersama istri
Ny. Hj. Dewi Rosmasari Alimudin.
(foto: http://www.facebook.com/mad.hasnurin)

BANDAR LAMPUNG — Satu lagi putra terbaik Lampung berpulang ke Sang Pencipta. Rabu (3-10), sekitar pukul 06.30, Alimuddin Oemar menghembuskan napas terakhirnya.

Sosok yang dikenal sederhana, gagah, dan tegas itu wafat dalam usia 84 tahun, meninggalkan istri Rosmasari, delapan anak, 18 cucu, dan 16 cicit.

Siang kemarin, rumah duka di Jalan Gatot Subroto No. 97, Garuntang, Bandar Lampung, tampak ramai pelayat. Isak tangis memenuhi ruang tamu keluarga tokoh kelahiran Kenali, Lampung Barat, 23 Maret 1928 itu.

Pada bentangan tikar di ruang itu, para ibu khidmat melantunkan doa bagi seseorang yang berbaring di peraduan dan ditutupi sehelai kain tapis. Di pekarangan rumah, rangkaian karangan bunga berjajar. Tertulis nama-nama pengirimnya. Mulai dari Gubernur, Wakil Gubernur, Wali Kota Bandar Lampung, Wali Kota Metro, Bupati Pesawaran, dan masih banyak lagi.

Almarhum Alimuddin Oemar sangat mencintai tanah kelahirannya. Hal itu yang membuatnya berkhidmat dalam dua dunia yang biasanya didikotomikan, militer dan birokrat sipil. Almarhum mampu menjalani dua dunia itu untuk membangun Lampung. Dia seorang prajurit militer yang cerdas, sekaligus birokrat tangguh.

Berbagai jabatan pernah diamanahkan kepadanya. Antara lain, Komandan Polisi Militer (Danpom) Garuda Hitam (Gatam) Provinsi Lampung periode 1948-1949, wali kota Bandar Lampung 1963?1968, sekretaris Provinsi Lampung periode 1979-1987. Lalu, ketua DPRD Provinsi Lampung 1987?1992 hingga jabatan terakhirnya sebagai anggota DPR 1992?1997.

Atas jasa-jasanya terhadap Bumi Ruwa Jurai, almarhum sebenarnya berhak dan layak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Provinsi Lampung. Namun, sesuai amanahnya yang meminta jika kelak ajalnya tiba, dia hanya ingin menyatu dengan masyarakat dan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pahoman.

“Bapak orangnya sederhana, pekerja keras, dan memiliki disiplin tinggi,” kata Firmansyah, putra kelima almarhum.

Ma’ruf (60), sepupu almarhum, menyebutkan almarhum adalah pemimpin bijaksana dan menanamkan semangat kerja keras. “Beliau adalah sosok yang tak membeda-bedakan walaupun bukan keluarga kandungnya. Semua keluarga besarnya sama. Yang jelas kami dididik bekerja keras,” kata dia.

Sementara dalam pandangan menantunya, Abdurrachman Sarbini (Mance) yang juga Bupati Tulangbawang, almarhum adalah figur orang tua yang selalu mengayomi dan memberi motivasi. Mance juga memohonkan maaf atas salah dan khilaf yang dilakukan almarhum semasa hidupnya.

De mortuis nil nisi bonum, sebuah ungkapan Latin untuk mengatakan hanya yang baik saja dikenang bagi mereka yang sudah mati. Kelak, semua manusia akan kembali pada penciptanya. Selamat jalan Pak Haji Alimuddin Oemar. (WANDI BARBOY/K-1)

Sumber:
Lampung Post, Kamis, 4 Oktober 2012

Biodata Viral
Terviral
Logo
Shopping cart