
HARI ini, 18 Maret 2012, Provinsi Lampung genap berusia 48 tahun. Ada banyak kemajuan, prestasi, dan prospek. Di sisi lain, preseden,catatan buruk, dan kendala yang menghadang. Sampai di mana kita sekarang?
Menilai satu periode perjalanan suatu daerah memang tidak mudah. Saat pertanyaan umum tentang bagaimana Lampung sekarang, setiap orang punya jawaban berbeda.
Ada yang kagum dan berterima kasih karena Lampung maju begitu pesat. Ada pula yang memandang jauh tertinggal dari yang seharusnya terjadi.
Sulit untuk membantah hasil penilaian-penilaian itu. Sebab, setiap orang punya argumentasi, persepsi, dan data yang dikemukakan. Untuk mendukung pendapatnya itu, setiap orang memilih data sesuai keinginan yang dinilai paling kuat.
Terlepas dari pro-kontra penilaian, adalah pemerintah yang mempunyai data dan catatan progres paling komprehensif. Untuk mengetahui itu, wartawan Lampung Post Iskandar Zulkarnain dan Sudarmono mewawancarai Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P., Jumat (9-3). Salah satu poin yang dia sampaikan adalah Lampung segera menuai kemajuan. Berikut petikannya.
Pertama, kami sampaikan selamat ulang tahun ke-48 Provinsi Lampung.
Baik, terima kasih.
Di usia ke-48 dan delapan tahun kepemimpinan Anda sebagai gubernur, apa catatan Anda?
Ya, tentu saja untuk melihat suatu perjalanan sudah sampai di mana, tentu kita harus melihat dari mana kita berangkat. Kalau perjalanan Provinsi Lampung yang sudah 48 tahun usianya ini, tentu Lampung sudah menjadi daerah yang jauh lebih maju.
Kalau ditanya saat saya menjadi gubernur, kita juga harus melihat saat sebelum saya menjabat. Kita bisa melihat sendiri kondisi Lampung secara fisik maupun nonfisik sebelum 2003. Sekarang, Lampung secara kasat mata sudah banyak berubah.
Ke dalam, secara internal saya melakukan perubahan kinerja pegawai di lingkungan kantor gubernur. Begitu menjadi gubernur, saya kaget luar biasa melihat disiplin dan cara kerja PNS di sini. Lalu, saya ubah semua. Disiplin saya tegakkan, peraturan diperketat, dan banyak sekali yang diubah.
Tetapi, rupanya kekagetan saya itu juga membuat kaget PNS. Kalau dulu bekerja santai-santai, apel hanya hari Senin, saya ubah menjadi apel setiap hari.
Ya, memang ada benturan gaya saya yang dari Polri dengan pegawai sipil. Akhirnya, saya kaget, pegawai kaget, haha… (tertawa). Tetapi, hasilnya baik seperti sekarang ini.
Bagaimana progres masa kepemimpinan Anda sebagai gubernur?
Harus saya katakan, saya sudah delapan tahun memimpin Lampung sebagai gubernur, tetapi saya tegaskan, bahwa saya bekerja serius untuk pembangunan yang sebenarnya baru empat tahun. Mengapa, Anda pasti tahu sendiri, bagaimana kisruh di awal saya menjadi gubernur.
Empat tahun pertama, saya terlalu banyak gangguan dari luar maupun dari dalam pemerintahan. Saya tidak diakui sebagai gubernur dalam beberapa tahun oleh DPRD, itu berakibat kepada pembangunan. Walaupun saya tetap jalankan semua fungsi-fungsi eksekutif.
Anda menilai sudah berhasil menjalankan amanah rakyat?
Yang bisa menilai itu rakyat. Saya sebagai pelaksana, hanya menjalankan.
Jawaban saya atas pertanyaan itu adalah faktanya ketika saya mencalonkan diri lagi menjadi gubernur untuk periode kedua, saya menang mutlak. Itu saja ukurannya.
Sejak awal, Anda mencanangkan program-program mercusuar. Bagaimana perkembangannya?
Untuk menjadi pengetahuan masyarakat, saya bukan orang yang berpikir dan bekerja hanya untuk hari ini. Kalau ditanya perkembangan mimpi-mimpi itu, saya katakan bahwa sudah gamblang arahnya. Bukan lagi titik terang, tetapi sudah mulai pada tahapan-tahapan pelaksanaan.
Proyek jembatan Selat Sunda, jalan tol, embarkasi haji, pemindahan jalan by pass, dan lainnya sudah tinggal selangkah lagi.
Bagi saya, hasil-hasil kerja saya sebagai gubernur tidak harus terwujud pada masa saya masih menjabat. Saya pikir, inilah waktunya impian orang-orang yang pernah mewacanakan membangun jembatan Selat Sunda, jalan tol, dan lainnya untuk terwujud. Tanpa keberanian untuk mendorong itu, impian itu hanya jadi impian.
Kesimpulan saya, dengan dimulainya tahapan-tahapan program-program besar itu, Lampung segera mencapai kemajuan seperti yang kita impikan.
Memimpin secara berani dan tegas, itu ciri Anda. Sementara, masa jabatan Anda tidak memberi waktu yang cukup untuk mengawal proyek-proyek besar itu. Bagaimana dengan gubernur selanjutnya? Apakah Anda sudah punya kader?
Ini bukan soal kader atau bukan kader. Yang saya pikirkan adalah bagaimana meletakkan dasar-dasar suatu rencana dengan kuat. Tanpa dasar yang kuat dan mengakar, tidak ada yang menjamin suatu program jangka panjang bisa terlaksana.
Dasar yang saya maksud, kita ambil contoh, jembatan Selat Sunda. Saya setiap saat mendorong terus supaya pembangunan JSS ini terlaksana. Saya kampanye dan provokasi ke semua pejabat negara. Bertemu presiden, saya bicara JSS, bertemu menteri, ngomongin itu, bertemu investor, saya jualan terus. Akhirnya, proyek ini menjadi hajat bersama. Sekarang, setelah menjadi tanggung jawab bersama, saya tinggal mengawal.
Duit untuk membangun itu bukan duit kita lagi, tetapi sudah menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat. Yang cari investor juga tidak selalu saya lagi, tetapi para menteri, bahkan presiden. Begitu yang saya maksud landasan yang kuat.
Soal kader?
Saya tidak melakukan pengaderan seperti yang dibayangkan. Yang saya lakukan adalah memberi contoh tentang bagaimana bekerja secara cepat, cermat, dan berhasil. Dan itu yang dilihat dan diikuti banyak junior-junior saya.
Di luar, muncul Anda sudah membentuk klan untuk menjadi pemimpin di Lampung. Orang menyebut politik dinasti. Apa komentar Anda?
Ya, silakan saja orang bilang begitu. Yang pasti, semua warga negara Indonesia punya hak yang sama untuk bisa menjadi pemimpin. Jadi, apa yang salah.
Soal politik dinasti, saya katakan bahwa hal itu sudah ada pada keluarga saya sejak dulu. Ayah saya, Zainal Abidin Pagaralam itu gubernur, dan kakek saya juga punya silsilah yang jelas dalam hal kepemimpinan. Jadi, apa yang salah.
Yang penting bagi saya, setiap pemimpin di mana pun, harus memimpin dengan baik. Siapa pun dia, punya hak yang sama.
Ada pesan untuk seluruh elemen masyarakat Lampung?
Ya, pada momen hari ulang tahun ke-48 Provinsi Lampung ini, saya menyampaikan selamat kepada seluruh masyarakat Lampung. Mari kita kuatkan rasa persatuan sehingga kita bisa hidup rukun, aman, damai, dan sejahtera.
Kepada seluruh elemen, saya berpesan agar kita menyadari setiap peran dan posisi yang diamanahkan kepada kita. Saya sebagai gubernur yang memimpin eksekutif, saya terus berusaha untuk sadar dan menyadari apakah kerja yang saya lakukan sudah sesuai dengan yang seharusnya.
Kepada saudara-saudara yang duduk menjadi anggota DPRD, saya mengajak untuk menyadari tugasnya adalah sebagai wakil rakyat. Jadi, apa kemauan rakyat harus menjadi perhatian.
Juga kepada rakyat, agar sadar juga bahwa selain punya hak, juga punya kewajiban. Demo boleh, tetapi untuk menyalurkan aspirasi, bukan untuk merusak dan mengganggu pembangunan.
Jika semua kita sadar dengan perannya masing-masing, kita yakin Lampung akan cepat maju. Tanda-tanda kemajuan itu sudah di ambang pintu. n
BIODATA
Nama : Komjen Pol. (Purn.). Drs. H. Sjachroedin Z.P., S.H.
Kelahiran : Tanjungkarang, 7 Februari 1947
Agama : Islam
Ayah : Zainal Abidin Pagaralam
Ibu : Hj. Dewi Kartini
Istri : Trully Trisno Prawoto Atmojo
Anak-anak:
– Rycko Menoza S.Z.P., M.B.A.
– Aryodhia Febriansya S.Z.P., S.H.
– Handitya Narapati S.Z.P., S.H.
– Nadya Reisya S.Z.P.
Riwayat jabatan:
– Kapolda Sumatera Selatan (2000)
– Kapolda Jawa Barat (2001)
– Deputi Kapolri Bidang Operasional (2002)
– Gubernur Lampung (2 Juni 2004–sekarang)
Sumber:
Wawancara, Lampung Post, Minggu, 18 Maret 2012
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky