TerViral – #Sebuah #video #viral #kembali #mencuri #perhatian #publik, kali ini datang dari seorang ibu yang mempertanyakan isi buku pelajaran kelas 1 Sekolah Dasar (SD) yang dinilai tidak sesuai dengan usia anak. Dalam video viral yang beredar di TikTok, sang ibu tampak kebingungan sekaligus kesal setelah mendapati adanya soal pelajaran yang menyinggung istilah “rangsangan” dalam konteks seni tari.
Di dalam buku tersebut, terdapat sejumlah latihan soal untuk siswa. Namun, pada pertanyaan nomor 6 terlihat jelas sebuah soal yang dianggap kurang relevan untuk anak usia 6–7 tahun. Berikut bunyi soal yang menuai kritik:
“Salah satu contoh rangsangan atau stimulus dalam tari adalah …”
a. Duduk diam
b. Mendengar suara hujan dan menirukan gerakannya
c. Melihat buku dan menutupnya
Meskipun istilah rangsangan atau stimulus sebenarnya merupakan istilah umum dalam seni tari, banyak orang tua menilai bahwa pemilihan kata tersebut dapat menimbulkan pemahaman ganda, terutama pada anak-anak.
Keluhan sang ibu pun langsung viral, terutama setelah ia mengungkapkan kekesalan dengan kalimat yang memicu perhatian: “Ini menterinya gimana, kekurangan gizi apa?” Video itu dengan cepat menyebar dan memicu perdebatan hangat di berbagai platform media sosial.
Baca juga: Viral Gajah Sumatra Dikerahkan Bersihkan Tumpukan Kayu di Aceh Pasca Banjir dan Longsor
Dalam hitungan jam, unggahan tersebut dibanjiri komentar warganet. Banyak yang menilai bahwa soal pelajaran SD saat ini terlalu sulit dan tidak sesuai perkembangan kognitif anak. Sebagian lainnya mengkritik kurikulum yang dinilai membingungkan. Mereka mempertanyakan mengapa istilah seperti stimulus dan rangsangan muncul pada pelajaran kelas 1 SD.
Beberapa warganet mengungkapkan sindiran pedas, seolah menganggap bahwa pemerintah berasumsi semua anak Indonesia bersekolah di sekolah internasional seperti British School. Ada pula yang membandingkan materi ini dengan pelajaran agama yang sejak dini sudah dianggap cukup berat. Para orang tua juga menyinggung kebijakan yang melarang calistung di TK, namun justru memberikan materi yang terasa seperti setingkat SMP saat anak masuk SD.
Berikut beberapa komentar warganet yang dirangkum dari akun Lambeturah_Official, Kamis (11/12/2025):
- iwanpenyet (1d): “Terah pengen digawe pekok soal e. Nek pinter engko ora iso diapusi.”
- viralpekanbaru (21h): “Opo iku stimulus??? Rangsangan??? Ojo aneh-aneh pak menteri, kurang gizi opo??”
- ciputrapopitod (1d): “Kunyah orangnya Buu.”
- kanyoot (1d): “Menteri: Oalah khilap Aku Mbak, ta pikir kabeh murid se-Indonesia sekolahe neng British School.”
- sigit68937 (1d): “Eh ojo mane ngunu pendidikan agamae anakku lah. ‘Surat Quraisy surat ke berapa? Diturunkan di mana? Golongan surat apa?’ Bayuuuh, sek cilik dikon mikir berat.”
- septiuw: “Masih kelas 1 mbak. Kelas 3, 4, 5, 6… makiiiiin dueeer.”
- lilikpras120: “Emang aneh tuh kurikulum. TK nggak boleh calistung, masuk SD pelajarannya kayak SMP. Rangkai membuat kalimat.”
Fenomena video viral soal rangsangan dalam buku pelajaran SD ini semakin memicu diskusi publik mengenai arah pendidikan Indonesia. Banyak warganet berharap pemerintah mengevaluasi kurikulum agar lebih relevan, ramah anak, dan tidak membebani siswa maupun orang tua.
Baca juga: Viral! Istri Sah Labrak Suami dan Selingkuhan, Video Viral Penggerebekan Bikin Netizen Geram
Dengan semakin banyaknya video viral pendidikan yang muncul akhir-akhir ini, masyarakat menilai bahwa transparansi dan evaluasi berkala sangat dibutuhkan agar dunia pendidikan dapat lebih adaptif dan selaras dengan kebutuhan anak.
