Review Game: Dragon Age II (2011)
#Terviral – #Review Game: Dragon Age II (2011) – Dirilis pada 8 Maret 2011, #Dragon Age II adalah sekuel dari game #Dragon Age: Origins yang dikembangkan oleh #BioWare dan dipublikasikan oleh #Electronic Arts. #Game ini tersedia untuk platform #Microsoft Windows, #PlayStation 3, #Xbox 360, serta #OS X. Meskipun masih berada dalam dunia #Thedas yang sama, Dragon Age II mengambil pendekatan berbeda dari pendahulunya—baik dari sisi narasi, karakter, maupun gameplay—dan inilah yang membuatnya menjadi game yang cukup kontroversial di masanya.
Baca Juga: Review Game Dragon Age: Origins (2009): Klasik RPG yang Tetap Bersinar

Cerita dan Setting
Dalam Dragon Age II, pemain berperan sebagai Hawke, seorang pengungsi dari kota Lothering yang menjadi “Champion of Kirkwall.” Cerita dibagi menjadi tiga babak besar yang mencakup perjalanan Hawke selama satu dekade. Alur cerita disampaikan melalui narasi karakter Varric Tethras, seorang teman Hawke, yang menceritakan kembali perjalanan Hawke kepada seorang penyelidik Chantry.
Game ini lebih fokus pada satu kota, Kirkwall, dan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di sekitarnya, berbeda dengan Origins yang mengajak pemain menjelajahi berbagai wilayah di Thedas. Fokus sempit ini memungkinkan pengembangan karakter yang lebih mendalam, tetapi juga dikritik karena mengurangi rasa petualangan epik seperti pada game sebelumnya.
Gameplay dan Sistem Pertarungan
Salah satu perubahan paling signifikan dalam Dragon Age II adalah sistem pertarungannya. Game ini mengadopsi gaya combat yang lebih cepat dan action-oriented, terutama di versi konsol, untuk menarik pasar yang lebih luas. Animasi pertarungan dibuat lebih dinamis dan responsif dibandingkan Origins, yang lebih berbasis strategi dan tactical pause.
Namun, perubahan ini tidak sepenuhnya disambut positif. Banyak penggemar setia Dragon Age menganggap bahwa game ini kehilangan kedalaman taktisnya. Sistem skill dan class progression tetap ada, namun lebih disederhanakan agar lebih mudah diakses pemain baru.
Baca Juga: Review Game Dragon Age: Inquisition
Grafis dan Desain
Secara visual, Dragon Age II mengalami peningkatan dibandingkan Origins, dengan desain karakter yang lebih halus dan sinematik yang lebih ekspresif. Namun, desain lingkungan menuai kritik tajam karena penggunaan aset yang diulang—banyak dungeon dan gua dalam game yang terlihat identik meskipun dalam lokasi cerita yang berbeda.
Kirkwall sebagai kota utama tampil unik dengan suasana kelam dan penuh konflik, tetapi eksplorasi terbatas membuat pemain merasa dunia dalam game terlalu sempit.
Karakter dan Dialog
Salah satu kekuatan utama game ini adalah karakterisasi dan sistem dialognya. Hawke sebagai protagonis memiliki suara dan kepribadian yang dapat disesuaikan berdasarkan pilihan pemain: diplomatis, lucu, atau agresif. Karakter pendukung seperti Varric, Merrill, Anders, dan Fenris menawarkan hubungan kompleks dan cerita pribadi yang kuat.
Sistem companion di game ini tetap mendalam, dengan pilihan dialog yang memengaruhi hubungan dan bahkan akhir cerita. BioWare mempertahankan sistem moral abu-abu, di mana pilihan yang diambil tidak selalu jelas mana yang benar atau salah.
Kritik dan Kontroversi
Setelah peluncurannya, Dragon Age II menerima ulasan yang beragam:
- Pujian diberikan untuk narasi karakter, suara dialog, dan sistem hubungan antar karakter.
- Kritik diarahkan pada penggunaan ulang aset, pengurangan eksplorasi, dan penyederhanaan sistem RPG.
Game ini mendapatkan skor Metacritic sekitar 82/100 (versi PC), tetapi skor dari pengguna (user score) sempat turun drastis karena backlash dari penggemar lama.
Kesimpulan
Dragon Age II adalah game yang berani mengambil risiko dengan mengubah banyak aspek inti dari pendahulunya. Dengan narasi karakter yang kuat, tetapi ruang eksplorasi terbatas dan sistem pertarungan yang lebih kasual, game ini menjadi topik perdebatan antara pemain baru dan penggemar lama waralaba ini.
Meskipun bukan sekuel sempurna, Dragon Age II tetap menjadi bagian penting dari lore dunia Thedas dan menjadi jembatan naratif yang penting menuju Dragon Age: Inquisition (2014).
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky
[…] Baca Juga: Review Game: Dragon Age II (2011) […]