Review Film Jurassic World: Rebirth (2025): Spektakuler Secara Visual, Kurang dalam Cerita
#Terviral – #Review #Film Jurassic World: Rebirth (2025): Spektakuler Secara Visual, Kurang dalam Cerita – Review #Jurassic World: Rebirth 2025 terbaru. Simak kelebihan, kekurangan, #visual efek spektakuler, cerita, pemain, dan rating kritikus film #dinosaurus ini.
Baca Juga: Biografi Dzawin Nur: Komika Pesantren yang Menginspirasi Generasi Muda
Judul Film: Jurassic World: Rebirth
Sutradara: Gareth Edwards
Pemain: Scarlett Johansson, Mahershala Ali, Jonathan Bailey, Rupert Friend, Ed Skrein
Tanggal Rilis: Juni 2025
Durasi: 142 menit
Genre: Petualangan, Aksi, Fiksi Ilmiah

Sinopsis Singkat
Jurassic World: Rebirth menghadirkan babak baru dari waralaba ikonik Jurassic Park. Berlatar lima tahun setelah kejadian di Jurassic World: Dominion, film ini mengikuti petualangan tim penyelamat yang ditugaskan ke sebuah pulau terpencil yang kembali menjadi habitat dinosaurus. Misi mereka bukan hanya soal penyelamatan, tetapi juga berhadapan dengan eksperimen genetika yang mengancam keberadaan manusia.
Kelebihan Film Jurassic World: Rebirth
1. Sinematografi dan Efek Visual yang Memukau
Film ini mengusung visual spektakuler dengan pemandangan alam yang memukau dan penggunaan CGI yang sangat halus. Lokasi syuting yang diambil di Thailand dan Malta memberikan sentuhan eksotis yang segar. Adegan aksi seperti perburuan di sungai dan kejar-kejaran perahu menjadi salah satu highlight yang sangat memanjakan mata.
2. Musikalitas Orkestra Epik
Komposer Alexandre Desplat menyajikan soundtrack megah yang menyatu dengan tema klasik Jurassic Park karya John Williams. Musiknya sukses membangun ketegangan sekaligus menghadirkan nuansa nostalgia bagi penonton lama.
3. Pemeran Baru yang Menyegarkan
Scarlett Johansson tampil memukau sebagai pemimpin tim penyelamat, Mahershala Ali tampil karismatik, serta Jonathan Bailey yang menambah warna dengan karakter akademis yang berjiwa petualang. Tidak adanya tokoh lama membuat film ini tampil lebih fresh.
4. Tema Moral Lebih Dalam
Jurassic World: Rebirth tak sekadar menampilkan aksi dinosaurus, tetapi juga menyentil keserakahan korporasi dan bahaya eksploitasi alam secara berlebihan. Tema ini membuat film terasa sedikit lebih berbobot dibandingkan sekuel sebelumnya.
Baca Juga: Biografi Arie Kriting: Komika Berbakat yang Mengangkat Suara dari Timur
Kekurangan Film Jurassic World: Rebirth
1. Cerita Klise dan Prediktabel
Sayangnya, dari segi alur cerita, Rebirth masih belum mampu keluar dari pola lama: ilmuwan serakah, keluarga dalam bahaya, dan heroik klasik. Ending pun mudah ditebak dan tidak memberikan twist yang berarti.
2. Karakterisasi Lemah
Beberapa karakter pendukung terasa datar tanpa latar belakang yang kuat. Hubungan antar karakter kurang tergali sehingga konflik emosional terasa minim.
3. Dinosaurus Hybrid yang Kontroversial
Kemunculan spesies dinosaurus hybrid seperti Distortus Rex malah menimbulkan perdebatan. Desain makhluk ini dianggap terlalu ‘aneh’ oleh sebagian penggemar, bahkan ada yang menyebutnya terlalu mirip monster fiksi.
4. Terlalu Mengandalkan CGI
Meski ada beberapa efek praktis, film ini masih dominan menggunakan CGI, yang terkadang membuat adegan terasa kurang alami.
Review Kritikus dan Penonton
- Rotten Tomatoes: 52% Tomatometer, 71% Audience Score
- Box Office Global: Menghasilkan sekitar $575 juta dari biaya produksi $180 juta.
- Respon Penonton: Penonton umum mengapresiasi visual dan aksi, tetapi penggemar setia Jurassic Park menilai jalan ceritanya kurang menggigit.
- Komentar Kritikus: Sebagian besar kritikus sepakat bahwa Jurassic World: Rebirth adalah hiburan popcorn yang layak ditonton, namun tidak menawarkan sesuatu yang benar-benar baru.
Baca Juga: Biografi Abdur Arsyad: Komika Cerdas dari Timur Indonesia
Kesimpulan
Jurassic World: Rebirth adalah tontonan blockbuster yang seru secara visual dan cocok untuk penggemar aksi ringan. Bagi Anda yang mengharapkan cerita mendalam dengan pembangunan karakter yang kuat, film ini mungkin kurang memenuhi ekspektasi. Namun bagi penikmat hiburan visual dengan sentuhan nostalgia, Rebirth tetap layak masuk daftar tontonan.
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky