Review Film “1 Kakak 7 Ponakan” (2025)
#Terviral – #Review Film “1 Kakak 7 Ponakan” (2025) – Film #1 Kakak 7 Ponakan merupakan karya terbaru dari sutradara dan penulis naskah #Yandy Laurens, yang sebelumnya dikenal lewat #Keluarga Cemara dan #Jatuh Cinta Seperti di Film‑Film. #Film ini adalah adaptasi dari sinetron legendaris karya #Arswendo Atmowiloto yang sempat populer di tahun 1996.
Baca Juga: Biografi Desta Mahendra – Dari Dunia Radio ke Layar Kaca Hiburan Indonesia
Film ini diproduksi oleh kolaborasi tiga rumah produksi ternama: Mandela Pictures, Cerita Films, dan Legacy Pictures. Dirilis secara resmi di bioskop Indonesia pada 23 Januari 2025, film ini mendapat perhatian besar dan menjadi film Indonesia pertama yang menembus angka 1 juta penonton di tahun tersebut, hanya dalam waktu 17 hari sejak penayangan.

Film ini juga menjadi film penutup (closing film) di ajang Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024.
Durasi: 131 menit
Bahasa: Indonesia
Genre: Drama Keluarga
Sinopsis
Cerita berpusat pada Moko (diperankan oleh Chicco Kurniawan), seorang mahasiswa arsitektur yang ambisius. Hidupnya berubah drastis setelah ia harus mengasuh tujuh keponakannya sendirian akibat tragedi yang menimpa keluarganya. Di tengah tekanan mimpi, cinta, dan tanggung jawab, Moko berusaha menjadi sosok kakak sekaligus orang tua yang layak bagi adik-adik kecilnya.
Konflik makin rumit saat Moko harus mempertahankan hubungannya dengan sang kekasih, Maurin (Amanda Rawles), yang berasal dari latar belakang sosial berbeda.
Baca Juga: Biografi Vincent Rompies: Musisi, Presenter, dan Komedian Serba Bisa
Pemeran Utama
- Chicco Kurniawan sebagai Moko
- Amanda Rawles sebagai Maurin Fidella
- Ringgo Agus Rahman sebagai Eka
- Freya JKT48, Fatih Unru, Ahmad Nadif, Kawai Labiba sebagai para keponakan
- Niken Anjani, Kiki Narendra, dan Maudy Koesnaedi sebagai peran pendukung
Kelebihan Film
1. Cerita yang hangat dan realistis
Film ini menawarkan cerita sederhana namun kuat tentang keluarga, pengorbanan, dan cinta. Tanpa drama berlebihan, narasi yang ditampilkan menyentuh berbagai lapisan emosi penonton, terutama mereka yang merasa menjadi bagian dari generasi sandwich.
2. Akting para pemain yang solid
Chicco Kurniawan tampil memukau sebagai Moko yang penuh tekanan tapi tetap tangguh. Ringgo Agus Rahman menjadi scene stealer lewat karakter Eka yang humoris namun juga memiliki kedalaman emosional.
3. Visual dan sinematografi sederhana tapi menyentuh
Pendekatan visual yang natural membuat film ini terasa sangat dekat dengan realitas sehari-hari. Tidak ada glamor, hanya kehidupan yang ditampilkan dengan jujur.
4. Musik latar yang mendukung emosi
Soundtrack dari Sal Priadi menambah kekuatan emosional film ini. Musik hadir secara tepat tanpa mengganggu alur cerita.
Kekurangan Film
1. Beberapa subplot terasa kurang digali
Ada beberapa bagian cerita, seperti latar belakang kematian orang tua para keponakan, yang terasa kurang dijelaskan dan menyisakan tanda tanya.
2. Judul film bisa membingungkan
Meski judulnya menyebut “7 Ponakan”, beberapa penonton merasa jumlah dan peran para keponakan tidak semuanya tergambarkan secara jelas dan merata.
Baca Juga: Review Film Captain America: Brave New World
Kesimpulan
1 Kakak 7 Ponakan adalah film keluarga yang berhasil menyentuh hati penonton melalui pendekatan cerita yang jujur dan emosional. Dengan akting solid, pesan moral kuat, serta visual yang dekat dengan realita masyarakat Indonesia, film ini layak ditonton oleh semua kalangan, khususnya mereka yang tengah berjuang menjadi tulang punggung keluarga.
Meski memiliki beberapa kekurangan minor, film ini tetap menegaskan bahwa cinta keluarga tidak selalu datang dalam bentuk yang sempurna — namun keikhlasan dan kebersamaan bisa membuat segalanya lebih berarti.
Rekomendasi: Tonton film ini bersama keluarga dan rasakan kembali hangatnya arti rumah, tanggung jawab, dan pengorbanan tanpa syarat.
Jika Anda suka dengan film bertema keluarga seperti Keluarga Cemara atau Sabtu Bersama Bapak, maka 1 Kakak 7 Ponakan akan menjadi tontonan yang sangat memuaskan.
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky
[…] Baca Juga: Review Film “1 Kakak 7 Ponakan” (2025) […]
[…] Baca Juga: Review Film “1 Kakak 7 Ponakan” (2025) […]