Profil Pengusaha Haerani Erlina Fairida

Bisnis Kerajinan Koran
“…bagus ya ini belum ada di pasaran. Terus dari situ ada pesenan dari beberapa teman dan saudara jadi semangat,” kata Ranny menirukan.
Permintaan makin banyak datang. Modal pertama Rp.100 ribu dibantu seorang karyawan. Mereka bersama mencoba memenuhi kebutuhan pesanan. Sayangnya, tak semudah itu menjalankan bisnis karena benar melelahkan.
“Akhirnya saya dikenal sama Dinas dan Kementrian Perindustrian serta Dekrenas,” jelasnya. Usahanya ini memang punya banyak manfaat buat lingkungan.
Pengusaha Kerajinan
Penjualan Ranny Kreasi dimulai lewat orang- orang terdekat. Penjualan beralih lewat penjualan door- to- door. Hasilnya membangun nama dan pesanan meningkat. Soal lomba dimulai dari paling bawah yakni lewat lomba kelurahan.
Istilahnya 3R: Reuse, Recycle, dan Reduce, Ranny menjelaskan bagaimana kita memanfaatkan kembali, lalu mendaur ulang bentuk, dan ini mengurangi sampah tak terpakai. Mengurangi sampah- sampah yang merusak lingkuangan.
“Seperti kemarin di pameran inacraft belum selesai pameran hanya dalam waktu 4 hari produk habis terjual,” jelasnya.
Beda FX Harso Susanto menghasilkan furnitur. Namun, keduanya sama- sama sempat diremehkan. Itu karena produknya dibuat 100% kertas koran. Memulai sejak tahun 2010, produknya dari vas bunga, tikar, tempat buah, tempat payung, tutup saji, tempat tisu, dll.
Cara pembuatan sederhana, ambil kertas koran selebar 5cm, basahi dan linting panjang berfariasi sesuaikan panas matahari. Sangat tergantung matahari, kalau pakai pemanas menurutnya hasil keringnya tak akan rata.
Kendala terbesar bisnisnya ada di panas matahari. Soal membentuk barang cukup pakai cetakan sederhana. Sebut saja ember bekas buat cetakan tempat payung. Bisnisnya juga merambah souvenir pernikahan. Ranny Kreasi bisa memproduksi 500 souvenir tiap bulan.
“Saya beri pelatihan lewat PKK dan Dharma Wanita. Kemarin ada permintaan dari Kedutaan Malaysia di Indonesia minggu ini untuk melatih ibu- ibu kedutaan,” jelasnya kepada Detik.
Masa liburan sekolah dihabiskannya mengajar anak- anak sekolah. Ia berangkat ke Malaysia, atau datang ke anak- anak binaan Bambu Apus. Ranny mencoba membantu anak kena kasus agar, ketika keluar dari tempat itu bisa menjadi mandiri.
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky