Profil Pengusaha Ronny Wazier
Mereka merupakan sedikit banyak wirausaha menjajal bisnis mahal ini. Ia bersama istri mendobrak konsep mahal lebih terjangkau.
Warung steak memang diburu masyarakat. Mereka ingin menikmati olahan premium begini. Konsep warungan memberikan secercah harapan. Walau tidak sama persis tetapi sama- sama becita rasa sama. Ini bisnis menjanjikan loh tidak pernah sepi pembeli.
Sesak pemain tidak membuat pasangan suami istri ini minder. Ide bisnis mereka dikerjakan bukan malah dipusingkan. Mereka mengambil resiko berbisnis steak kiloan sejak 2011 kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, dan sudah menawarkan kemitraan.
Mereka mengusung slogan “sensasi makan steak nikmat namun hemat”. Untuk menghasilkan cita rasa mereka memakain daging steak asli. Mereka memakai daging berstandar internasional, mengambil daging dari Indoguna Meat Shop.
Sementara bumbu dagingnya memakai bumbu sendiri. Pengusaha suami istri ini menghadirkan cita rasa lokal. Usaha bernama Steak Kilon menjual Rp.18.000 perdaging steak lokal 100gram. Berbanding steak diging impor mereka Rp.24.000 per 100 gram.
Asiknya harga segitu sudah termasuk stik kentang, sayuran, dan teh manis. Harga segitu ide bisnis mereka menyasar kelas menengah bawah. Rini dan suami boleh dibilang pendatang baru. Tetapi ia optimis akan sukses bersaing dengan pemain lama.
Steak Kiloan menawarkan investasi Rp.150 juta. Tidak ada royalti fee. Mentransfer uang segitu kamu pemitra akan mendapatkan peralatan dan kontrak 5 tahun. Ingat belum termasuk sewa tempat. Rini menjanjikan mendapatkan pendapatan Rp.2,5 juta- Rp.3 juta perhari.
Mitra akan balik modal enam bulan dan dapat 20% keuntungan. Rini bahkan berani menyarankan lokasi bersaing warung steak lain. Dia percaya diri bahwa akan sukses, sekaligus membuktikan bahwa tempat tersebut strategis. Total mereka memiliki 20 cabang mitra dan 4 tempat sendiri.
