
Profil Pengusaha Umi Cholisoh
Ini kisah pengusaha asal Kajen. Mereka pengrajin kain tenun non- mesin, pengrajin bambu, pengrajin daun kelapa, dan banyak lagi bisa kita jumpai. Banyak pengusaha sukses membawa harkat kerajinan ini ke pasar nasional.
Jika ditelusuri pelosok desa, ternyata Indonesia memiliki banyak sentra usaha tradisional. Banyak produk- produk kerajinan ditemukan. Padahal awalnya produk itu asli daerah tertentu. Yang awalnya tidak menghasilkan uang banyak.
Itu lantaran kurangnya inovasi desain hingga bingung cara memasarkan produk via digital. Berikut cerita tentang sebuah desa bernama Kajen, Kecamatan Margoyoso, Pati. Yang mungkin bisa kamu kunjungi dan kembangkan.
Sebagai young entrepreneur ada baiknya melihat peluang lebih ke tradisional. Pengusaha asal Kajen bernama Umi Cholisoh menerangkan bagaimana bisnisnya bekerja. Selain membuat rajutan, Bu Umi berjualan toko kelontong, padahal omzet tas rajutan didapat bisa mencapai Rp.90 jutaan.
Contoh bagi young entrepreneur. Bahwa Bu Umi bekerja tak sendiri. Ada 200 pengrajin yang ikutan mengerjakan. Dia bersama ibu- ibu lain mampu menghasilkan 2000 tas.Ā Sekali mengirim 1000 tas ke Kalimantan dan Sumatra. Sebulan usaha mereka sudah mampu mengirim dua kali.
“Suami bekerja di pabrik gula Tringkil,” jelasnya kepada Detik.com. Usaha ini sudah dirintis sejak 1993, tanpa ada sentuhan dunia digital, hasilnya cukup mencengangkan dan mampu meningkatkan kemandirian.
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky