Profil Pengusaha Saipunawa Raepani

Mantan buruh Korea korban krisis moneter. Dia berbisnis sendiri hingga menjadi pengusaha sukses. Ia menyebut pristiwa moneter 98 hikmah. Namanya Saipunawas Raepani. Modalnya mesin jahit lima buah dan juga pinjaman uang Rp.12 juta.
Berbisnis Sendiri
“Kalau diomelin guru gara-gara belum bayar, saya sih ndableg saja,” kenangnya.
Berbeda dengan anak- anak jaman sekarang. Sosok Saipun kecil justru malah suka namanya sekolah. Kalau dimarahi guru karena belum membayar sekolah; ia cuek. Bahkan terus berangkat ke sekolah menuntut ilmu.
“Nah, dari situlah saya mulai kenal dengan para perajin boneka. Barulah ada feeling ke sana (boneka),” tutur Nawas.
Di tahun 2000, akhirnya, dia diterima menjadi karyawan pabrik boneka di Korea. Mendapatkan ilmu disana dirasanya cukup barulah berani mandiri. Dia langsung membuka usaha sendiri.
Rumahnya sekaligus tempat produksinya di Bantargebang Barat sudah kwalahan. Tahun 2006, ia membuka ruangan tambahan, tepat dibelakang rumahnya jadi tempat pembuatan boneka tambahan.
“Dengan menggunakan 18 mesin jahit, dalam sehari kami bisa memproduksi sampai 500 boneka,” sebutnya.
Semangat Pengusaha
Bertambahnya permintaan akan boneka karyanya. Membuat Nawas berpikir bagaimana mendapatkan mesin jahit baru. Untuk hal tersebut diselesaikannya lewat mesin- mesin jahit bekas pabrik. Kalau ada yang jual mesin jahit masih bagus kualitasnya; ia beli.
“Satu orang mitra bisa sampai lima mesin dan mereka boleh mengerjakan di rumah masing-masing. Hasilnya, produksi boneka kami pada 2004 secara kumulatif bisa mencapai 2.000 buah karena yang kerja banyak,” bebernnya.
Dengan hormat, Nawas selalu menyebut mereka sebagai mitra kerja bukan karyawannya. Hasilnya, berkat bantuan mitra kerjanya, perusahaan PD Dwi Putra mampu menghasilkan 8.000 boneka per- bulan. Usaha miliknya masih terus berkembang.
Cukup memanfaatkan jaringan ketika berjualan ayam dulu. Kegagal berubah menjadi kesuksesan. Kemudian kakaknya yang berdagang ayam banting stir jadi pedagang boneka. Sukses Nawas membawa kebanggan bagi keluarganya.
Jika ditanya model paling laris, maka ada pilihan boneka lumba- lumba, panda, bebek, bentuk pisang, juga bonek Spongebob. Kalau bicara paling laris maka haruslah yang mengikuti pasaran.
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky