Profil Pengusaha Guntoro Rusli

Bisnis tidak melulu ribet. Kamu tidak harus menciptakan aplikasi apapun. Tinggal pakai benang aja, pria 33 tahun ini mampu meraup omzet mencapai Rp.100 juta. Bisnisnya bernama lampu benang. Atau lampion dari bahan benang aneka bentuk. Guntoro Rusli bercerita ide awal berbisnis dari hobi mengumpulkan souvenir.
Bisnis sederhana
Bisnis benang
Dia mengajak sang istri menjadi bagian dari tim kerja. Sebagai desainer interior dan event organizer agaknya sedikit banyak memacu bisnis si Gun. Berbekal jaringan istri pula, dia mampu masuk ke ranah acara- acara yang butuh souvenir -seperti pernikahan dan ulang tahun,.dll. Ini membuat produknya lekas cepat dikenal masyarakat.
Pemasaran mulai sampai ke luar negeri. Ekspor kecil- kecilan mulai digalangkan seperti ke Malaysia dan juga Singapura. Gun juga sudah menembus pasar eropa, seperti Italia, yang mana mampu melonjakan omzet penjualan sampai ratusan juta.
“Ekspor kita masih kecil- kecilan,” ujarnya merendah.
Untuk memperluas pasar kembali, Guntoro mengaku memilih menunggu dan mempelajari apalagi cotton light ball sudah cukup dikenal di luaran sana. Butuh satu sentuhan berbeda jika dia ingin perusahaan masuk pasar asing. Brand Light Craft awalnya dikenal sebagai usaha pembuatan lampu benang, dan juga lampu rotan.
Strategi pemasarn berdasarkan pesanan khusus juga diapresiasi. Ia pokoknya tanggap akan keinginan dari konsumen dan terus berkreatifitas. Omzet meningkat dua sampai tiga kali lipat sejak didirikan. Bayangkan dia mengaku mampu mengantungi omzet sampai Rp.560 juta. Perbulan Guntoro memproduksi 1.000- 3.000 produk.
Lulusan perhotelan Universitas Kristen Petra Surabaya ini, mengaku tidak belajar khusus, namun secara niat serius mempelajari seni membuat lampu benang ini. Terlihat dengan keseriusan Gun menggunakan alat tenun sendiri untuk membuat produk lampu kap.
Dengan bantuan mesin mampu menggulung benang selusin roll beraneka warna. Untuk satu jenis lampu dia produksi 10 dengan empat varian warna benang. Produk lampu kap butuh setidaknya 48 roll benang hingga 120 roll benang agar membentuk karakter.
Variasi karakter juga beraneka macam termasuk tokoh kartun anak. Prosesnya gampang dijalankan tetapi butuh kreatifitas agar tidak monoton. Untuk bagian tersulit adalah membentuk bola benang. Juga bagaimana sih agar membentu bentuk dekoratif dan berdesain sesuai.
Untuk produk bervariasi dari Rp.50 ribu sampai Rp.1 juta ada. Aneka aksesoris penikahan atau acara ulang tahun dibandrol Rp.10 ribu sampai Rp.40 ribu. Minimal butuh 4- 6 minggu memenuhi pesanan dari mereka pemilik acara. Agar tidak kecewa selepas desain di muat ke internet ada sesi konsultasi acara terlebih dulu.
“Melakukan korelasi produk dengan calon klien selama dua minggu,” jelasnya. Dia lalu mengajak pegawai dan juga masyarakat sekitar jika diperlukan.
Meski diluaran sana sudah banyak peniru. Ia mengaku tidak takut. Karena Guntoro memperlakukan usaha layaknya bisnis besar. Sebuah perusahaan besar memiliki staf khusus buat desain. Mereka mendasain di luar kegiatan produksi. Butuh waktu berminggu- minggu buat menciptakan desain baru lebih menarik di mata.
Gun juga menganjurkan prototipe sebelum diproduksi masal. Pokoknya mah seperti perusahaan besar yang telah menasional produknya. Jenis produk sudah mencapai 20 jenis, mulai dari cotton ball light, cotton ball lantern, letter lamp, character lamp, cooper light, fairly light, dan dia masih akan menambah lagi bila perlu.
Saran sebagai pengusaha mudah adalah jadikan produk unggulan. “Terus belajar dan pantang menyerah terus berusaha. Belum usaha sudah menyerah ya enggak bisa,” tandasnya.
Tantangan berbisnis
Memang minat pasar dalam negeri dan luar negeri beda. Jadilah harus memiliki daya tarik tersendiri di kedua sisi. Pasar nasional ditarik melalui brand Boli atau bola imut. Dibuat kecil- kecil imut dapat dijadikan hiasan di kamar. Meski sudah memiliki banyak produk dan menghasilkan ratusan juta, bukan mudah juga.
Dia bercerita di awal tidak pernah digaji. Awal usahanya dia tidak mendapatkan untung. Dari bisnis langsung diputer buat gaji dan produksi. Dia menganggap ini bukanlah masalah. Gun tidak menganggap kerugian itu semua karena proses. Sedikit demi sedikit usahanya mulai menampakkan untung dari setiap penjualannya.
Penjualan ke luar negeri juga musiman sesuai kontrak. Soal keuntungan dipacu para reseller yang bekerja giat memasarkan produk Light Craft. Menawarkan sistem reseller dan dropship tanpa minimal pemesanan. Berapapun dilayakni baik oleh Light Craft. Sistem distribusi reseller bukan retailer tetapi melalui vendor.
Dia memiliki 100 reseller sejak tiga tahun terakhir. Produknya cukup memakai patokan harga tertinggi yakni Rp.140 ribu. Lalu Rp.50 ribu buat lampu kecil dan Rp.90 ribu buat lampu besar. Untung reseller mampu kamu mengantungi untung 50 sampai 100 persen.
Dia bercerita seorang reseller dari Instagram mampu meraup Rp.20- 30 juta. Dia menyebut seorang anak kuliahan, mengambil untung kecil 20- 30 persen. Rahasianya dia memainkan marketing dengan kuat, jadilah tidak menjual nilai eceran tetapi sudah lusinan.
Ia mengaku pernah punya gerai di Surabaya, Bali, Lombok, dan Jakarta. Namun dia sekarang lebih memilih menjual melalui sosial media. Dia memiliki 20 staf serta 40 staf harian bila ada pesanan khusus. Dia sendiri konsern ke pemilihan dan perekrutan SDM. Masih sulit katanya mencari SDM cekatan dan kreatif jaman sekarang.
Karaketer dipriksa betul agar menyesuaikan ritme kerja. Haruslah memiliki kompeten dan mampu belajar cepat dalam bekerja. Gun sendiri tidak ragu memberikan dorongan. Tujuannya agar mendapatkan hasil yang maksimal bekerja. Ia tidak ragu mendengar keluhan kemudian mendorong stafnya agar tidak malah down.
Dia meciptakan suasana tempat kerja senyaman mungkin. Ia menekankan aspek kekeluargaan, mulai dari makan bersama, liburan bareng ke tempat wisata, melakukan training, melalukan pembekalan. Meski sudah sekuat tenaga mendukung SDM, kendala lain adalah bahan baku yang masih impor agar sesuai standarisasi.
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky