Profil Pengusaha Amir Mahpud

Jujur diakui Haji Amir Mahpud adalah anak orang kaya. Namun dia belajar wirausaha dari kemiskinan yang direncanakan. Ya dari delapan orang anak orang tuanya. Hanya Amir yang melewati fase miskin buat membangkitkan bisnis keluarga.
Sudah bukan rahasia umum bahwa bisnis transportasi sesak. Selain masalah bahan bakar, kebijakan dari pemerintah yang berubah- ubah sangat mengecewakan. Terkadang pengusaha transportasi harus melalui masa dimiskinkan.
Entah pemerintah berpikir apa, padahal perusahaan transportasi harus diutamakan. Kita tau bahwa jalan sudah tidak mampu menampung kendaraan pribadi. Namun penjualan kendaraan tunggal terus naik tanpa rem pasti.
Bisnis Kekeluargaan
Disisi lain, angkutan transportasi umum harus dipukul telak dengan naiknya bahan bakar minyak. Ayah Amir bernama H. Engkud Mahpud, adalah pemilik awal usaha PO Mayasari. Dari dulu banyak sudah perusahaan otobus (PO) bangkrut.
Mereka akan dijual kemudian dibeli perusahaan sejenis. Nama Mayasari Bakti bertahan walau banyak rintangan. Perusahaan legendaris ini berdiri pada tahun 1964. Usaha yang melayani trayek Cililitan dan Tanjung Priok.
Berkat program Gubernur Ali Sadikin, Mayasari Bakti lantas mendapat suntikan dana dan seterusnya. Perusahaan otobus memang demikian sulit. Mereka sudah banyak mendapatkan suntikan dana sana- sini. Kebijakan pemerintah yang berubah- ubah membuat perusahaan sulit.
Nampaknya Haji Amir Mahpud belajar wirausaha dari sini. Perusahaan yang didirikannya merupakan bagian Mayasari Group. Pak Amir nampaknya paham betul prinsip kekeluargaan. Ia pun rela keluar dari ring utama bisnis Mayasari.
Berdirilah Primajasa yang merupakan bagian dari PT. Mayasari Bhakti Utama. Dimana entitasnya ada PT. Mayasari Bakti Utama sebagai holding, dan PT. Mayasari Bhakti sebagai bisnis utama mengurusi bis kota. Usaha ini juga termasuk PT. Primajasa Perdanarayautama dipimpinnya.
Perusahaan Primajasa meliputi bis AKAP/AKDP, pariwisata, taksi dan angkutan keryawan. Adapula namanya PT. Maya Gapura Intan untuk bis MGI/AKDP, PT. Maya Raya, PT. Cahaya Bhakti Utama, dan PT. Do’a Ibu.
Dimana fokus Primajasa adalah kendaraan jarak dekat. Mereka tidak menyasar rute jarak jauh. Alasan utamanya karena dapat tergantikan pesawat. Primajasa memanfaatkan sistem diluar kebiasaan. Mereka tidak terpaku terminal ke terminal.
Primajasa menciptakan tempat tunggu khusus dalam kota. Mereka pun memiliki trayek- trayek unik dalam kota. Mereka juga memiliki shalter tunggu, antara lain Kota Harapan Indah Bekasi- Bandung, Jababeka- Bandung, dan Bandara Soekarno Hatta- Bandung.
Primajasa dan PO lainnya terdampak kenaikan BBM 100% dulu. Pak Amir selaku Direktur Utama dan CEO Primajasa, harus bertindak terutama menangani internal dan ekstrenal perusahaan. Di dalamnya perusahaan juga mengalami gejolak luar biasa.
Bagi Amir melihat masalah menjadi tantangan buat diatasi. Kalau bisa dijadikan peluang. Pengusaha yang dikenal ramah tersebut siap. Ketika Primajasa berdiri sudah tumpukan masalah menghadang. Ini kondisi berbeda dari perusahaan induknya, Mayasari Bhakti.
“Dasar saya mendirikan perusahaan Primajasa adalah menciptakan perbedaan riil dari bisnis induknya, sehingga timbul dimensi berbeda dari perusahaan induknya,” jelas H. Amir Mahpud.
Walau sudah berusaha namun ternyata semua sudah terbaca. Dia sudah menebak arah bisnis bis antar kota. Usaha ini tidak akan segemerlap dulu. Terutama di Ibu Kota, lantaran munculnya konsep Bus Way milik pemerintah daerah.
“Waktu itu saya sudah berpikir bahwa transportasi dalam kota suatu saat nanti akan mengalami titik jenuh,” ujar bapak tiga anak ini.
Dia sudah tau bahwa jalur gemuk ketat. Persaingan di Jakarta sudah penuh sesak, dan Primajasa butuh penyegaran. Idenya menyasar trayek diluar kewajaran PO bus lain. Dia mengambil jalur yang kurang diminati, tetapi dibutuhkan.
Amir merintis rute sendiri sampai 90% rute mereka. Primajasa cuma memiliki 10 persen rute gemuk. Ia bersai bersama dengan banyak kompetitor. “Kami selalu mengevaluasi rute yang tidak dijalankan pesaing, sehingga rute ini menjadi potensi bisnis,” tambah sang pengusaha.
Dalam Biografi Amir Mahpud, ia sempat mengenyam tiga pendidikan berbeda dalam dan luar negeri. Dia merupakan lulusan Universitas Parahayangan, Pancasila, dan Oakland. Menjadi pengusaha dirinya tidak berpikir mainstream mengikuti orang.
Primajasa tidak ikut- ikutan melayani antar kota bahkan sedari dulu. Padahal, di masanya transportasi udara belum tenar, masih mahal hingga melayani rute terbatas. Amir pun sudah menebak arah masa keemasan transportasi udara.
Amir tidak berpikir muluk tetapi semudah ini: Bahwa layanan bus jarak jauh memiliki resiko besar. Ini sangat mudah menjadi target sarana pengganti. Transportasi jarak jauh begitu menggiurkan termasuk bagi pengusaha maskapai udara.
Amir lantas mengambil jalan tengah. Rute jarak antar kota menengah dirasakan lebih imun. Pesawat terbang kan membutuhkan cost tinggi. Mau take off antar kota sudah paling jauh dan strategis. Kalau ambil jarak menengah, biaya akan meninggi karena akan lebih sering take off dan landing lebih sering.
Begitupula sarana transportasi kereta api yang bergantung stasiun. Hasilnya Primajasa tidak mampu mempertahankan rute menengah. Bisnis mereka tidak terpengaruh walau pesaing berbeda jalur. Bahkan rute pesawat terbang membuka berkah.
Pada 10 Oktober 2006, dibukalah rute Bandara Soekarno Hatta- Bandung Super Mall. Berkat kejelian Amir melihat peluang. Frekuensi penerbangan meninggi begitu pula kebutuhan penumpang. Termasuk kebutuhan bus antar kota menengah.
Tujua mereka bisa pulang ke daerah melalui Bandara Soekarno- Hatta. Atau mereka yang berminat untuk berwisata ke Bandung. Padahal antara Jakarta dan Bandung sudah tersambung jalan tol. Namun tidak semua terpenuhi, terutama mereka yang dulu memakai kendaraan pribadi butuh jangkauan luas.
Amir menciptakan rute sendiri di dalam rute umum. Primajasa mampu memenuhi keuntungan dari rute tersebut. Mereka melayanai 60 persen kebutuhan rute tersebut. Load factor terus meningkat apalagi kala musim liburan telah tiba.
Pengusaha sekaligus Majelis Pertimbangan Parat (MPP), Partai Amanat Nasional (PAN), mengatakan wirausaha soal membaca peluang. Penambahan armada sesuai kebutuhan masyarakat akan rutenya. Ini membuat setiap 45 menit sudah tersedia bus siap berangkat.
Pemberangkatan dari Seokarno- Hatta mulai pukul 08:00 hingga 22:00. Dari Bandung Supermall pukul 01:00- 15:00. Strategi Amir memang tergolong unik diluar pakem umum. Biasanya mall malah akan mendekati terminal, ini menjadi kebalikannya Primajasa yang mendekati mall.
Ini mengikuti pola pikiran masyarakat mendekati titik keberangkatan dan kedatangan. Dari perubahan pakem tersebut diyakini memberikan efek. Kemudian Amir juga merubah pakem lain, bahwa bus akan menggantungkan dirinya ke terminal- terminal.
Belajar Wirausaha
Keberadaan terminal diluar tempat keramaian (pinggiran kota) mempengaruhi. Alih- alih Primajasa yang masuk ke dalam perkotaan. Mereka mendekati sumber keramaian menciptakan pemberhentian bus. Ia tidak cuma membuat tetapi mengikuti pola.
PO
bus Primajaya melayani dari keramaian ke keramaian lain. Kan terdapat
1200 pabrik berdiri di atas Jababeka. Ini merupakan pasar potensial.
Pengusaha vateran yang gemar bermain golf. Ia juga mampu merubah pasaran
naik ke menangah atas.
Strategi
tersebut sejalan peningkatan kualitas pelayanan. Dia mengatakan SDM
berkualitas juga suatu keniscayaan. Amir pun rela merogoh kocek demi
menaikan kemampuan karyawan. Primajasa memberi pelatihan masalah teknik.
Di
kurun waktu sebulan, mereka akan mengirim para pengemudi mengikuti
pendidikan. Pelatihan itu diselenggarakan oleh pemerintah. Kepiawaian
Amir mampu menaikan jumlah armada 25 unit menjadi 700 armada. Mereka
tetap setia melayani rute DKI, Jawa Barat, dan Banten.
Primajasa
juga memiliki 500 armada taksi loh. Ia sangat menyadari berdiri
Primajasa berkat kekuatan masyarakat. Amir membangun manajemen berasa
kekeluargaan. Bukti berupa ajakan pengajian buat semua karyawan perminggu.
Amir juga mengajak semua karyawan buka bersama dan Tarawih bersama. Penunjang lain demi mereka karyawan, termasuk membangunkan tempat olah raga berupa lapangan badminton, dan sepak bola. Ini termasuk pemberian waktu buat rekreasi keluarga karyawan.
Perusahaan memberikan pula program beasiswa keluarga karyawan dan crew bus. Beasiswa diberikan sejak 2003, dan tercatat telah memberikan beasiswa untuk 356 putra- putri karyawan, dari jenjang SD sampai perguruan tinggi.
Perusahaan ikut membantu mewujudkan mimpi karyawan. Mereka memberikan program Umroh dan Haji kepada karyawan. Program peningkatan spiritual tersebut dimulai sejak 1990. Ada 2- 3 orang dinaikan Haji oleh Amir pertahun.
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky