Profil Pengusaha Edy Gunarto

Pengusaha gila usaha briket kulit kacang. Dasarnya memang menjadi pengusaha keputusan ggila. Ia harus mampu membuat peluang bisnis. Merubah ketidak mungkinan menjadi kenyataan. Termasuk hal- hal paling kecil -remeh temeh, semisal dia mengolah kulit kacang.
Usaha Briket
Di rumah Edy sendiri kulit kacang tak kalah banyaknya. Apalagi sang istri ternyata seorang pengepul kacang. Dimana istrinya menerima kacang hasil panen para petani. Setelah itu kacangnya dikupas oleh istrinya, dijual setelah bersih tanpa kulit.
“Dengan bantuan alat pengupas, kacang tanah yang tertampung semakin banyak,” jelasnya. Serta semakin banyak pula kulit kacang tertumpuk di rumahnya.
Berkat mesin itu keuntungan bisnisnya makin menanjak. Tapi bukan karena itu namanya menanjak, menjadi sosok pengusaha inspirasi kamu. Berkat mesin pengupas kacang, petani kacang datang tidak cuma berasal dari daerah Bantul. Tetapi juga petani asal Kulon Progo dan Gunung Kidul.
“Dampak lainnya, ya semakin menumpuknya sampah kulit kacang di rumah kami,” ujarnya.
Kulit itu bahkan terkumpul sampai bertruk- truk. Kulit itu dijualnya ke pengrajin tahu seharga Rp.30.000- Rp.35.000 per- truk. Kulit kacang tersebut digunakan oleh para perajin sebagai bahan bakar.
“… di tempat saya sulit dan yang tersedia kulit kacang, ya saya coba saja,” ujar Edy, lantas dicarinya sumber bacaan tentang kulit kacang dan briket. Dia tertarik bagaimana cara membuat briket kulit kacang. Masa eksperimen dilakukan dengan mencampur kulit kacang dan serbuk gergaji.
“Karena di daerah sini terkenal sebagai sentra kacang, stok kulit kacang praktis selalu tersedia meskipun pada masa-masa tertentu stok kulit kacang kadang memang agak berkurang,” jelasnya.
Pengusaha Gila
Produksinya masih rendah dibanding permintaan yang meninggi. Kendala paling utama bisnisnya adalah soal peralatan yang masih sederhana. Harapan akan adanya investor akan sangat membantu. Mungkin dia bisa berproduksi setingkat pabrikan.
Menyalakan briket dalam tungku juga mudah. Briket tinggal ditaruh didalam lubang yang atasnya sudah ada tungku. Dinyalakannya juga gampang cuma pakai secuil kertas atau kain (sudah menyala api).
Ia memenangkan ajang entrepreneurship. Berarti juga ada kesempatan mendapatkan bantuan dana. Atas hal prestasinya diatas briket kulit kacang memenangkan Rp.11 juta. Uang tersebut rencananya akan digunakan buat modal kembali.
Ini bisa pula menjadi bahan bakar alternatif pemerintah. Sayangnya, briket ini kalah pamor dengan briket dari batu bara. Apalagi kalau bukan masalah “uang” menjadi hambatan. Briket kulit kacang atau bahan organik lain kalah seksi dibanding briket batu bara.
Kini, briket kulit kacangnya menjadi idaman industri ruma tangga. Salah satunya industri batik, yang mana nilai 3000 kg bisa buat memasakn satu jam.
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky