Profil Pengusaha Anggih Heri Saputra

Perkenalkan pengusaha asal Semarang beromzet ratusan juta. Pemuda bernama lengkap Anggih Heri Saputra, berbisnis tahu crispy sampai memiliki 40 gerai cabang berbekal waralaba. Diceritakan pemuda 24 tahun berbisnis disebabkan keterpaksaan.
Pengusaha kepepet dia pernah merasakan kesusahan. Pernah hampir kelaparan di perantauan ketika masih kuliah dulu. Anggih tidak punya uang. Disisi lain, Anggih harus membeli baju olahraga buat berkuliah di jurusan Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang (UNNES) di Semarang.
Pengusaha Semarang
Perlu diketahui Anggih bukanlah anak orang kaya. Hidup di keluarga biasa, didorong guru dan orang tua mimpinya menjadi guru diperjuangkan. Lewat jalur prestasi Anggih masuk kuliah lewat Bidikmisi. Jalur beasiswa tersebut ia manfaatkan baik- baik.
Kini cita- citanya masuk jurusan keguruan terkabul berkat beasiswa. Anggih pun menjadi mahasiswa yang baik dan berprestasi. Dia lulus bernilai IPK 3,63 dan bergelar Cumlaud. Ia sempat minder lahir di keluarga berekonomian rendah.
“Saat itu saya sangat ingin kuliah, tetapi keluarga tidak mampu,” ia menambahkan. Dan dia merupakan satu dari empat bersaudara. Kesemua saudaranya tidak pernah masuk Universitas. Jalan terjal Anggih lampaui, walau optimis namanya kuliah tetap membutuhkan biaya lebih.
Disinilah Anggih terpaksa mencari pekerjaan. Tidak punya biaya membeli kaus olahraga buat praktek. Ia ingin kerja sampingan. Tetapi dia memutuskan berbisnis sendiri. Usaha kecil- kecilannya berjalan lancar. Inilah berbisnis tahu crispy berbahan murah dan mudah.
Merintis usaha Maret 2018, usahanya kecil- kecilan tetapi berkembang pesat dalam tiga tahun. Dia bahkan mampu membuka cabang. Memiliki 40 gerai cabang tersebar di penjuru daerah. Dia memiliki 60 orang pegawai dan beromzet ratusan juta.
Menjadi mahasiswa memberikan ruang belajar lebih banyak. Mahasiswa diajarkan mampu mencari peluang. Kewirausahaan merupakan bekal mutlak. “Tidak ada proses yang menghianati hasil. Sukses itu butuh pengorbanan dan perjuangan,” Anggih melanjutkan.
Menjadi pengusaha tidak melulu dibayar uang. Malah pengusaha akan dibayar kegagalan, bangkrut, rugi, ditipu. Harus optimis bahwa akan tiba waktu kesuksesan. Anggih optimis dia akan sukses kelak dan jadilah bisnis tahu crispy Kekinian.
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky