#Terviral – #Biografi dr. Tirta Mandira Hudhi: #Dokter, #Pengusaha, dan #Aktivis Kesehatan Milenial – #dr. Tirta Mandira Hudhi, lebih dikenal dengan nama #dr. Tirta, adalah sosok unik yang mencuri perhatian publik karena kombinasi tak biasa: seorang dokter berpenampilan nyentrik dengan rambut gondrong dan tubuh bertato, tetapi aktif menyuarakan isu-isu penting di #dunia kesehatan dan sosial. Namanya mulai melejit sejak pandemi COVID-19, ketika ia tampil sebagai salah satu suara paling vokal dalam menyuarakan edukasi kesehatan di tengah gelombang hoaks dan ketidakpastian publik.
Baca Juga: Review Film GJLS: Ibuku Ibu-ibu
Namun, perjalanan dr. Tirta jauh lebih dalam dari sekadar penampilan dan ketenaran media sosial. Ia juga seorang pengusaha sukses, edukator publik, dan sosok yang sangat peduli dengan pemberdayaan masyarakat—terutama mereka yang terpinggirkan. Dari ruang praktik, ruang kelas, hingga ruang usaha, dr. Tirta membuktikan bahwa anak muda bisa berdampak besar tanpa harus mengikuti jalur yang “konvensional”.
Profil Singkat dr. Tirta
- Nama Lengkap: Tirta Mandira Hudhi
- Nama Panggilan: dr. Tirta
- Tempat, Tanggal Lahir: Surakarta (Karanganyar), 30 Juli 1991
- Pendidikan:
- S1 Kedokteran, Universitas Gadjah Mada (UGM), cum laude
- S2 Magister Administrasi Bisnis (MBA), Institut Teknologi Bandung (ITB), cum laude
- Profesi:
- Dokter Umum
- Pengusaha (Founder Shoes and Care)
- Aktivis Kesehatan Publik
- Konten Kreator & Edukator
- Tahun Aktif: Sejak 2013 (Shoes and Care), aktif nasional sejak 2020
- Bisnis Utama:
- Founder & CEO Shoes and Care (50+ cabang di Indonesia)
- Ciri Khas: Rambut gondrong, bertato, berpakaian kasual, komunikatif, dan kritis
- Media Sosial:
- Instagram: @dr.tirta
- Twitter/X: @tirta_hudhi
Latar Belakang dan Pendidikan dr. Tirta
Tirta Mandira Hudhi lahir pada 30 Juli 1991 di Surakarta, Jawa Tengah. Minatnya terhadap ilmu pengetahuan membawanya kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), di mana ia menyelesaikan studi kedokteran dan lulus cum laude pada tahun 2013. Setelah menyelesaikan program koas dan mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) sebagai dokter umum, ia sempat bekerja di IGD RS UGM dan Puskesmas Turi, Sleman.
Tak berhenti pada gelar dokter, dr. Tirta juga menempuh studi lanjut di bidang bisnis. Pada tahun 2024, ia meraih gelar Magister Administrasi Bisnis (MBA) dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan predikat cum laude, menyelesaikan studi dalam waktu hanya 1,5 tahun. Tesisnya membahas dampak strategi brand ambassador terhadap penjualan sepatu lokal Piero di Jakarta—menunjukkan kedekatannya dengan dunia branding dan marketing.
Baca Juga: Biografi Ananta Rispo: Komika Nyentrik yang Selalu Bikin Ngakak
Shoes and Care: Dari Kos-Kosan ke Jaringan Nasional
Saat masih menjadi mahasiswa, dr. Tirta memulai bisnis jasa cuci sepatu bernama Shoes and Care dari kamar kos di Jogja, dengan modal awal Rp 400 ribu. Momentum besar terjadi ketika Gunung Kelud meletus pada Februari 2014, menyebabkan sepatu masyarakat tertutup abu vulkanik. Permintaan jasa pembersihan sepatu meningkat drastis, dan sejak itulah bisnisnya mulai berkembang.
Kini, Shoes and Care telah memiliki lebih dari 50 cabang di berbagai kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Solo, Medan, dan Makassar. Bisnis ini tidak hanya menjadi cerita sukses dari sisi finansial—dengan omzet gerai mencapai Rp 20–70 juta per bulan—tetapi juga membawa dampak sosial besar. Sekitar 60% karyawan Shoes and Care berasal dari kalangan marginal, seperti anak jalanan, mantan napi, dan mahasiswa yang butuh pekerjaan tambahan.
dr. Tirta menolak ekspansi ke luar negeri, dan memilih fokus mengembangkan jaringannya di Indonesia, khususnya kota-kota di luar Jawa.
Peran di Dunia Kesehatan dan Aktivisme
Pandemi COVID-19 menjadi titik balik karier publik dr. Tirta. Ia tampil aktif di media sosial, televisi, dan berbagai forum untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan, vaksinasi, serta melawan hoaks. Gaya komunikasinya yang lugas, santai, namun berbasis fakta ilmiah, menjadikannya panutan di kalangan muda dan masyarakat urban.
Meski kini tidak menjalani praktik secara aktif karena belum mengurus Surat Izin Praktik (SIP), STR-nya masih aktif, dan pada tahun 2025 ia menyampaikan rencana untuk kembali membuka praktik terbatas (1–2 kali seminggu). Hal ini menunjukkan komitmennya untuk tetap dekat dengan dunia medis, meskipun fokusnya kini lebih banyak pada edukasi dan bisnis.
Sosok Publik, Influencer, dan Komunikator Hebat
Di luar dunia medis dan bisnis, dr. Tirta dikenal sebagai komunikator yang handal di media sosial. Akun Instagram dan Twitter/X miliknya dipenuhi konten edukasi kesehatan, kritik sosial, serta motivasi hidup. Ia juga kerap tampil di berbagai podcast, seminar, dan talkshow, membahas topik mulai dari mental health hingga bisnis UMKM.
Penampilannya yang tak biasa untuk seorang dokter membuatnya sering jadi sorotan. Namun, justru dari situlah ia mendapat tempat di hati masyarakat—karena mampu menjembatani dunia medis yang sering dianggap kaku, dengan gaya hidup masyarakat modern yang lebih dinamis.
Baca Juga: Biografi Hifdzi Khoir – Komika Absurd
Fakta Menarik dr. Tirta
- Lulus dua kali cum laude: S1 di UGM dan S2 di ITB.
- Memulai bisnis dari kamar kos, kini omzet miliaran per tahun.
- Aktif membela isu sosial, dari edukasi COVID-19 hingga mental health.
- Menolak ekspansi ke luar negeri, fokus pada pemberdayaan lokal.
- 60% staf Shoes and Care berasal dari kalangan marginal.
- Di tahun 2025, berencana kembali buka praktik dokter terbatas.
Kesimpulan dr. Tirta
dr. Tirta adalah sosok inspiratif yang menunjukkan bahwa seseorang bisa menjadi dokter, pengusaha, aktivis, dan edukator sekaligus, tanpa harus kehilangan jati diri. Lewat kombinasi antara ilmu, empati, dan semangat berbagi, ia telah memberi kontribusi besar di berbagai bidang.
Perjalanan dr. Tirta adalah gambaran nyata bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk mengubah wajah bangsa—asal berani berpikir berbeda dan berjuang dengan niat tulus.
