Profil Pengusaha Vania Erlita

Ia menawarkan sendiri mainan edukasi miliknya ke toko- toko. Jadilah bisnis pakain bayi dan mainan edukatif bernama Verlita Baby Wear and Toys. Tidak mudah bagi gadis bernama Vania Erlita untuk melawan penetrasi mainan impor. Dia berbekal keyakinan serta kualitas produk yang tak kalah bagus.
Passion Bisnis
Dorongan semakin besar berkat kecintaan akan anak- anak. Inilah yang mendorong gadis berambut sebahu ini, memulai usaha pembuatan mainan edukasi. Vania mendapatkan keluhan dari sang kakak, yang terpaksa beli mainan edukasi impor.
Mahalnya bukan main satu set mainanan edukasi dikeluhkan. Vania yang mendengar merasa miris, dan segera membuktikan sendiri. Ternyata bukan satu mainan di toko, tetapi mayoritas yang diimpor memang memilik harga selangit.
Vania kembali mencari- cari mainan edukasi sejenis. Hasilnya dia menemukan jarang toko mainan berani untuk menjual itu. Mereka menyadari produk ini terlalu mahal untuk dipajang di etalase. Maka otak Vania dipenuhi mengenai mainan edukasi impor.
Salah satu mata kuliah memberikan ide bisnis Vania nanti. Pada Semester 1, ada mata kuliah soal Pengembangan Anak, ada Bab mengenai pembuatan media pada 2014 silam. Dia membuat mainan ayam dengan telur di dalamnya. Bahan baku mainan bagus dengan harga yang sangat terjaungkau.
Pengusaha wanita asal Malang, yang segera menghubungi Dosen untuk berkonsultasi. Bukan cuma satu dosen tetapi beberapa orang memberi saran. Mereka berkata produk miliknya sudah bagus dan memiliki dasar, hanya saja para Dosen berkata mainan itu akan sulit dipasarkan.
Beberapa teman ikut meyakini Vania akan sulit memasarkan. Gadis kelahiran 25 Oktober 1996 yang pantang menyerah. Dia langsung berkeliling ke toko- toko grosir mainan di Surabaya. Responnya bagus, sehingga Vania berani memproduksi 10 buah setiap bulan.
Dia memberi nama mainan edukasi ini Verlita. Produksinya mulai dari peraga boneka sampai mainan motorik. Mainan edukasi yang memiliki output dalam perkembangan anak jelas. Vania memisalkan mainan buah- buahan dengan kancing, yang akan melatih motorik halus anak usia 1- 2 tahun.
Adapula mainan berbentuk bola untuk latiham menggenggam, mainan ayam, dan buaya yang berisi telur di dalamnya. Ini akan mengajarkan mengenai macam- macam binatang bertelur. Ada mainan kodok yang disertai kecebong, fungsinya untuk memperkenalkan metamorphosis.
Mainan Verlita dibandrol dikisaran Rp.30.000, lebih murah dibanding mainan impor. Kemudian ada beberapa orang yang tertarik untuk membeli pakaian. Vania yang melihat ada pasarnya, memutuskan memproduksi brand fashion sendiri, hingga terlahirlah brand lengkap Verlita Baby Wear dan Toys.
Ia menyadari berbisnis tidak monoton. Pengusaha muda harus mampu memenuh kebutuhan pasar. Ia menyadari pasar membutuhkan bisnis pakaian bayi. Verlita meluncurkan produk pakaian bayi khusus, yang dijual Rp.50.000 persatuan dan Rp.100.000 perpaket.
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky