Jusni Sofjan (1951-…): Menuju Lampung Berkelas Dunia

MESKIPUN di Provinsi Banten dan Sumatera Selatan muncul pelabuhan baru, Jusni Sofjan termasuk tidak gentar dengan masa depan Pelabuhan Panjang. General Manager PT Pelindo II Cabang Panjang (2002–2004) ini yakin Lampung bisa bersaing di tengah kehadiran Pelabuhan Tanjung Api-api, Sumatera Selatan, dan Ciwandan, Banten.

“Pelabuhan Panjang merupakan dermaga terbaik di Sumatera bersama Pelabuhan Belawan, Medan. Kedalaman dermaganya lebih dari 14 meter. Sedangkan kedalaman Pelabuhan Tanjungpriok hanya 13 meter. Jadi tidak perlu khawatir sepanjang pemerintah daerah mau menghidupkan daerah hinterland-nya,” kata Jusni Sofjan.

Daerah hinterland yang dimaksud Jusni adalah sentra komoditas ekspor seperti lada, jagung, kakao, dan kopi. Kemudian hasil agroindustri seperti tapioka, crude palm oil (CPO), udang, karet, nenas, dan gula. Denyut nadi pelabuhan seluas 105 hektare ini akan terasa jika volume ekspor-impor meningkat. “Kehidupan Pelabuhan Panjang bergantung pada ekspor-impor bukan pelayaran antarpulau karena kalah bersaing dengan angkutan darat,” kata Jusni.

Sebenarnya, hinterland Pelabuhan Panjang bukan hanya Lampung. Eksportir dari Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu, lebih tertarik mengirim lewat Lampung, karena jadwal bongkar muat di Pelabuhan Panjang lebih pasti. Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi Lampung, menurut pria kelahiran Telukbetung, 26 Mei 1951 ini, harus terus menjaga kelancaran arus transportasi darat dari dan ke Lampung.

Selama 2,5 tahun menjadi nakhoda Pelabuhan Panjang, Jusni membuktikan keunggulan Lampung itu. Investor dari Jakarta, Medan, dan Yogyakarta, ia rayu agar mau menanamkan modal di provinsi Sang Bumi Ruwai Jurai ini. Hasilnya, PT Aneka Kimia Raya (AKR) Jakarta, yang bergerak di bisnis bahan kimia membangun tangki, PT Cipta Karya Gemilang, Medan, Sumatera Utara membangun tangki penimbunan CPO dan PT Bitumen Panjang, Yogyakarta, yang bergerak di bidang distribusi aspal curah, hadir di Pelabuhan Panjang.

Tidak hanya itu, pemain lokal seperti CV Sutomo, eksportir crude palm oil (CPO) Lampung ikut masuk. Rintisan Jusni itu juga menarik minat PT Inti Sentosa Alam Bahtera (ISAB) untuk membuka tangki timbun di eks lini II, PT Medco Ethanol Lampung, PT Tunas Baru Lampung, PT Madusari, PT Indo Lampung, dan PT Acidatama. “Tidak mungkin perusahaan itu mau berinvestasi kalau Pelabuhan Panjang tidak mendukung,” kata Jusni.

Usai bertugas di Lampung, penggemar berat golf ini masih punya cita-cita besar di pelabuhan yang mengantar jenjang kariernya menjadi salah satu pucuk pimpinan di PT Jakarta International Container Terminal (JICT). “Pelabuhan Panjang belum ideal dan harus terus dikembangkan. Kalau dibanding dengan Pelabuhan Senzhen, China, kapasitasnya kini 1,5 juta teus per tahun. Padahal pelabuhan ini baru dibangun. Bandingkan dengan Panjang yang hanya 85 ribu teus kontainer per tahun atau Tanjung Perak Surabaya yang 150 ribu teus kontainer per tahun,” kata Jusni.

Peluang mengembangkan kawasan Panjang menjadi pelabuhan kelas dunia terbuka lebar. Misalnya dengan memperluas dermaga hingga ke Srengsem. Namun, pengembangan itu takkan berarti jika volume ekspor impor tidak bertambah. Oleh sebab itu, menurut Jusni, siapa pun pemimpin Lampung, harus fokus pada pengembangan agroindustri berorientasi ekspor.

“Mengapa investor lebih tertarik ke Tangerang dan Banten? Status Pelabuhan Tanjungpriok dan Ciwandan sama-sama transhipment Singapura. Kelebihan Lampung, lahannya lebih luas, dan ekspor lewat Lampung jauh lebih murah daripada Jakarta. Ini yang harus jadi modal agar Lampung bisa bersaing,” kata dia.
Selama bertugas di Lampung, Jusni dikenal karena mendobrak mitos “negara dalam negara” yang melekat pada setiap pelabuhan. Upaya mendekatkan Pelabuhan Panjang ke masyarakat dia rintis. Alumnus Sekolah Rakyat Xaverius dan SMP Xaverius Telukbetung itu melakukan berbagai pendekatan dengan berbagai pihak.
Suami Erna Farida ini tercatat menjadi pengurus Yayasan Umat Islam Lampung (Yaumil) dan Keluarga Besar Batanghari Sembilan. Dana-dana community development (pemberdayaan lingkungan) Pelindo II yang selama kurang maksimal dimanfaatkan, dibuka lebar-lebar. Hasilnya, sebuah ruang beserta peralatan belajar di SMP Negeri 30 Panjang berhasil dibangun. Bank Lampung diberi kantor khusus di Pelabuhan Panjang dengan membuka kantor kas.

Bandara Radin Inten II, Natar, Lampung Selatan, direnovasi hingga lebih berwajah Lampung. Renovasi yang selesai April 2004 dilakukan di sejumlah lokasi, terutama di ruang VIP. Renovasi dimaksudkan memperlihatkan citra budaya Lampung terutama ornamen luar dari sisi pandang jalan raya dan landasan pacu. Tambahan ornamen meliputi pemasangan siger kayu, tanduk pipa besi di empat pucuk, dan pembungkusan tiang dengan ornamen khas Lampung.

Di ruang VIP, dilakukan perubahan dengan menambah ornamen motif perahu, hiasan tapis kuno, dan pemasangan tanduk di empat sisi. Di sisi lain, pinjaman dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang menjadi kewajiban badan usaha milik negara (BUMN) dimaksimalkan. Ratusan masjid dan musalla dibantu melalui zakat 2,5% gaji karyawan.

Cita-citanya ingin menjadikan Lampung seperti Yokohama, Jepang. “Di Yokohama, pelabuhan tidak hanya berfungsi bongkar muat barang. Tetapi, menjadi tempat wisata dan belanja yang menyenangkan. Di sana pengunjung dapat menikmati suasana pelabuhan sambil santai karena tidak ada kesan seram,” kata Jusni. n

BIODATA

Nama: Drs. Jusni Sofjan, M.M.
Tempat, tanggal lahir: Telukbetung, 26 Mei 1951

Riwayat Pendidikan
1. SD Xaverius Telukbetung
2. SMP Xaverius Telukbetung
3. SMA Negeri 1 Tanjungkarang
4. Akpelni Semarang
5. S-1 Universias Jakarta
6. S-2 Jakarta

Riwayat Pelatihan Luar Negeri:
Port Operation Management Singapore, HRD Singapore, Port Management Bombay India, HRD New York, seminar di Kuala Lumpur, Yokohama Jepang, Paris, Hong Kong, Shanghai China, Rotterdam Belanda, Belgia, Yantian Shenzen, Bangkok dll.

Riwayat Pekerjaan:
1. Site Manager Dredging Project Teluk Bayur, Muara Padang, Pasuruan,
dan Kendari.
2. Kasubdit Perencanaan dan Pengembangan SDM PT Pelindo II
3. GM Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat
4. GM Pelabuhan Panjang, Lampung
5. Direktur HR & A dan Executive Advisor
PT Jakarta International Container Terminal

Riwayat Organisasi:
1. Ketua I ICMI Jakarta Utara 1992–1999
2. Bendahara ICMI Jakarta Utara 2005–sekarang
3. Ketua 2 LSM MI Jakarta Utara
4. Ketua Umum IKA Unija 1999–2003 dan penasihat IKA Unija
5. Sekjen Korps Alumni Akpelni 1996–sekarang
6. Ketua Umum Ikatan Keluarga Besar Sumatera Bagian Selatan Wilayah
Kab./Kota Cirebon, Indramayu, Kuningan, dan Kadipaten.
7. Pembina Yayasan Umat Islam Lampung 2002–sekarang
8. Pengurus Yayasan Wiyata Dharma Semarang
9. Ketua Persatuan Golf Maritim Indonesia (PGMI) Bandar lampung
10. Pembina Yayasan Masjid Al Anwar Bandar Lampung
11. Dosen STMT Trisakti dan Universitas Jakarta (2007–sekarang)

Sumber:
Heri Wardoyo, dkk. 2008. 100 Tokoh Terkemuka Lampung, 100 Tahun Kebangkitan Nasional. Bandar Lampung: Lampung Post. Hlm. 251-253.

Biodata Viral
Terviral
Logo
Shopping cart