
KINI, energi nuklir merupakan salah satu pilihan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi oleh bangsa Indonesia dalam mengatasi krisis energi yang terjadi sekarang dan mendatang. “Saya meyakini energi nuklir di Indonesia tidak saja perlu tetapi merupakan keharusan bagi bangsa ini dalam melangkah masa depan yang gemilang, sejahtera dan berkelanjutan,” kata Deputi Menteri Negara Riset dan Teknologi Bidang Dinamika Masyarakat Prof. Dr. Ir. Carunia Mulya Firdausy, M.A., A.P.U.
Profesor riset (APU) yang dikukuhkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun 2001 dan mantan Kepala Pusat Penelitian Ekonomi LIPI ini menyakini pada waktunya keberadaan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pasti diterima masyarakat luas. Jika tidak, bangsa ini diyakini akan tertinggal terus dari bangsa-bangsa lain di dunia.
Prof. Carunia dilahirkan kedua orang tuanya yang berasal dari Lampung di Jakarta 51 tahun lalu, tepatnya pada 30 Desember 1957. Ayah bernama Drs. H. Ahmad Firdaus Hamid, lahir di Bandar Dewa, Lampung Utara, merupakan putra dari H. Abdul Hamid gelar Pangeran Guru Alam dan Hajah Masnuna yang berasal dari keluarga besar H. Aqib Idrusi. Sedangkan Ibunya bernama Dra. H. Emma Panji Indra, lahir di Gunungsugih, Lampung Tengah, merupakan putra dari H. Serkawi gelar Haji Stan Panji Radja dan Hajah Tensira.
Dalam keluarga besarnya, Prof. Carunia adalah anak kedua dari sepuluh bersaudara. Menikah dengan Ir. Helena Satyawati yang kini berkerja sebagai manager product development and quality control (PDQC) di PT IndoFood Sukses Makmur dan dikarunia tiga anak, yaitu Ir. Tias Quratuaini Firdausy, M.Sc., (bekerja sebagai management associate di CITI Bank), Tania Puspita Firdausy, S. Kom. (bekerja sebagai peneliti di Pusat Penelitian Geoteknologi-LIPI), dan Nadia Qoriah Firdausy yang kini sedang menyelesaikan pendidikan dokter umum di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Menurut Guru Besar Bidang Ekonomi pada Universitas Tarumanagara, Jakarta ini, pada bidang iptek dia tidak saja menekuni program sosialisasi PLTN, tetapi juga pada upaya pengembangan iptek usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi. “Perhatian saya untuk mendorong dibangunnya PLTN di Indonesia ini tidak hanya digerakkan komitmen pemerintah yang tertuang dalam Perpres No. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, tapi juga keyakinan saya bahwa keberadaan PLTN dapat mengatasi krisis energi nasional.”
Ayah dari tiga putri yang telah beranjak dewasa ini pernah menjadi staf penulisan pidato Presiden RI bidang ekonomi tahun 1996–1997. Sedangkan pada 2002–2003 menjadi staf ahli bidang ekonomi di Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas). Di level internasional, Menak Carya–panggilan saudara-saudaranya di Lampung–menjabat sebagai presiden Non-Align Movement Centre on Science and Technology (NAM) dan chairman ASEAN Cost (Committee on Science and Technology) sejak tahun 2005 sampai sekarang.
Sebagai seorang ekonom yang bekerja di Pusat Penelitian Ekonomi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2E-LIPI) sejak 1982, Prof. Carunia telah banyak melakukan penelitian di bidang ekonomi. Berbagai hasil karya penelitian dan pemikirannya telah dipublikasikan di berbagai jurnal, surat kabar, dan buku baik di tingkat nasional, regional, dan internasional.
Beberapa contoh jurnal internasional yang pernah dibuat alumnus program doktor (S-3) di bidang Ekonomi di University of Queensland, Brisbane, Australia ini antara lain Bulletin Indonesian Economic Studies (BIES), Malaysian Economic Journal, Asia Pacific Economic Journal, dan Asian Development Bank Review. Sedangkan kesertaan secara aktif dalam berbagai pertemuan, seminar, dan konferensi nasional, regional dan internasional juga telah dilakoninya.
Prof. Carunia yang menamatkan S-1-nya di Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menyadari upaya sosialisasi PLTN di Indonesia, seperti halnya sosialisasi iptek lainnya, bukan merupakan upaya yang dapat dilakukan secara cepat dan mudah. Masalah sosial, budaya, dan politik akan terus menjadi batu sandungan bagi upaya keras melakukan sosialisasi PLTN.
Sebab itu, kata Menak Carya, upaya sosialisasi PLTN diwujudkan tidak saja dalam penulisan pemikirannya di berbagai media dan buku, juga pada diskusi maupun seminar di tingkat regional dan internasional. n
BIODATA
Nama: Carunia Mulya Firdausy, Ph.D.
Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 30 Desember 1957
Jabatan: Deputi Menteri Negara Riset dan Teknologi Bidang Dinamika Masyarakat
Pangkat/golongan: IV/e/Pembina Utama
Jabatan profesi: – Profesor Riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bidang Ekonomi
– Guru Besar Ekonomi Universitas Tarumanagara, Jakarta
Alamat kantor: Jalan M.H. Thamrin 8, Gedung BPPT 2, Lantai VII, Jakarta 10340-Indonesia
Telepon/faksimile: (62-21) 3102062/(62-21) 3102046
Telepon seluler: 0812 9435747
Latar belakang pendidikan:
– Sarjana dari Institut Pertanian Bogor, 1981
– Master Of Agricultural Development Economics dari Australian National University Canberra, Australia, 1986
– Ph.D. in Economics, Queensland University, St. Lucia, Brisbane-Australia, 1992
Pengalaman kerja:
1. Direktur Pusat Penelitian Ekonomi-LIPI, 1996–2001
2. Staf Ahli Bidang Ekonomi, Dewan Ketahanan Nasional, 2001–2002;
3. Staf Ahli Khusus Menteri Sekretaris Negara Bidang Penulisan Materi Pidato Presiden RI, 1995–1997.
4. Tim Seleksi Program Pendidikan ADS-AUSAID, 1996–2006.
5. Ketua Tim Akreditasi Komite Nasional Akreditasi Pusat Penelitian (KNAPP-Ristek), 2000–sampai sekarang.
6. Tim Asistensi Menteri Negara Riset dan Teknologi, 2004–sampai sekarang.
7. President of Non-Align Movement (NAM) in Science and Technology, 2005–sekarang.
8. Chairman of National for ASEAN Committee on Science and Technology (ASEAN COST in Science and Technology), 2005–sekarang.
9. Koordinator Riset Teknologi dan Manajemen Transportasi, 2005–sekarang, Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
Pengalaman diklat pimpinan:
1. Diklat Pimpinan Eselon II (Spamen-LAN), 1997.
2. Diklat Pimpinan Eselon I (Spati-LAN), 1999.
3. Leadership Development Program (LDP), Australia-CSRIO-LIPI, Australia-Indonesia, 1998–1999.
Buku yang dipublikasikan:
1. International Migration in Asian Countries, Tokyo, Japan, 1999.
2. International Migration in Southeast Asian countries and the Middle East, Toyota Foundation, Tokyo, Japan, 2000.
3. Menapak Abad 21: Kajian Ekonomi dan Politik, (Towards the 21st Century: Economics and Politics), Milenium Publisher, 2000.
4. Dampak Putaran Uruguay terhadap Usaha Kecil dan Menengah, (Impacts of Uruguay Round on SMEs in Indonesia), Pusat Studi Antar-Universitas, University of Indonesia Publisher Jakarta, 1999.
5. Exploring Indonesian Local State-Elite’ Orientation towards Local Autonomy in Indonesia, Pustaka Quantum, Jakarta, 2003.
Sumber:
Heri Wardoyo, dkk. 2008. 100 Tokoh Terkemuka Lampung, 100 Tahun Kebangkitan Nasional. Bandar Lampung: Lampung Post. Hlm. 321-323
Bagikan ke Teman & Pengikut:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
- Klik untuk berbagi pada Reddit(Membuka di jendela yang baru) Reddit
- Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru) Tumblr
- Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) Pinterest
- Klik untuk berbagi via Pocket(Membuka di jendela yang baru) Pocket
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk membagikannya ke Mastodon(Membuka di jendela yang baru) Mastodon
- Klik untuk berbagi di Nextdoor(Membuka di jendela yang baru) Nextdoor
- Klik untuk berbagi di Bluesky(Membuka di jendela yang baru) Bluesky